Putin Puji Elon Musk Pebisnis Berbakat dan Orang Luar Biasa

Musk dikritik karena menolak aktifkan Starlink untuk Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin memuji Elon Musk, pengusaha Amerika Serikat (AS) yang memiliki Tesla dan SpaceX. Dalam sebuah acara forum ekonomi pada Selasa (12/9/2023), Putin menyebut Musk sebagai orang yang luar biasa.

Pernyataan Putin disampaikan usai nama Elon Musk ramai dibicarakan di berbagai media beberapa hari terakhir. Ini khususnya terkait dengan Musk yang tidak mau mengaktifkan jaringan internet satelit Starlink di dekat Krimea saat Ukraina meluncurkan serangan.

Musk mengatakan menolak mengaktifkan satelit tersebut karena tidak ingin perusahaannya terlibat dalam tindakan perang dan memicu peningkatan eskalasi pertempuran Ukraina-Rusia.

Baca Juga: Kim Jong Un Naik Kereta ke Rusia, Temui Putin

1. Putin akui keberhasilan perusahaan Elon Musk

Putin Puji Elon Musk Pebisnis Berbakat dan Orang Luar BiasaElon Musk. (Instagram.com/elonrmusk)

Penolakan pegaktifan jaringan internet satelit Starlink terjadi pada 2022, saat Ukraina melancarkan serangan ke pelabuhan Sevastopol di Krimea. Kabar itu terbongkar setelah diberitakan dalam laporan CNN pekan lalu.

Pada Selasa, Vladimir Putin memberikan pujian secara publik terhadap Musk, saat pemilik Tesla itu masih dihujani kritik dan cacian tentang penolakan tersebut.

Dilansir Reuters, tanpa menyebut insiden Starlink, Putin mengatakan Musk adalah pebisnis berbakat dan orang yang luar biasa karena keberhasilan perusahaan SpaceX, perusahaan swasta yang melayani transportasi luar angkasa.

"Sejauh menyangkut bisnis swasta dan Elon Musk, dia tidak diragukan lagi adalah orang yang luar biasa. Ini harus diakui, dan menurut saya itu (Elon Musk dan SpaceX) diakui di seluruh dunia," kata Putin.

Baca Juga: Elon Musk Bakal Kunjungi Indonesia Oktober, Bahas Starlink

2. Musk pernah berbicara dengan Putin terkait luar angkasa

Salah satu pejabat tinggi Moskow yang berkomentar terkait insiden Starlink adalah Dmitry Medvedev, mantan presiden yang saat ini menjadi Ketua Dewan Keamanan Rusia. Awal bulan ini, Medvedev memuji Musk atas keputusan untuk tidak mengaktifkan satelit tersebut.

Musk sendiri mengaku pernah berbicara dengan Vladimir Putin, tetapi bukan tentang perang Rusia-Ukraina. Dilansir Independent, kepala konsultan risiko politik Eurasia Group, Ian Bremmer, mengatakan tahu tentang percakapan itu.

Musk mengaku hanya sekali berbicara dengan Putin dan itu tentang luar angkasa. Percakapan terjadi pada bulan yang sama saat miliarder pemilik Tesla meminta pengikut media sosialnya untuk memilih cara menyelesaikan konflik berdarah Rusia-Ukraina.

Salah satu pilihannya adalah, mengadakan pemilu di wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia. Gagasan itu disambut baik oleh Kremlin tapi dikecam oleh Ukraina.

3. Rencana masa depan militer AS dari insiden penolakan Elon Musk

Putin Puji Elon Musk Pebisnis Berbakat dan Orang Luar Biasailustrasi satelit (Pixabay.com/PIRO4D)

Alasan utama Musk menolak mengaktifkan Starlink adalah dia khawatir Rusia akan melakukan balasan dengan melancarkan serangan nuklir. Itu akan menyebabkan perang semakin besar dan semakin mematikan.

Pada Senin, Menteri Angkatan Udara AS Frank Kendall mengatakan perlunya membahas tentang kesepakatan dengan perusahaan swasta seperti Starlink. Dilansir Associated Press, dia mempertanyakan apakah militer AS perlu lebih spesifik membuat kontrak layanan yang dapat digunakan dalam perang.

Musk sendiri tidak terikat kontrak militer. Dia telah menyediakan layanan gratis kepada Ukraina sebagai tanggapan atas invasi Rusia. Beberapa bulan kemudian, militer AS mendanai hal itu dan dengan resmi mengontrak Starlink untuk dukungan yang berlanjut.

Kendall menjelaskan militer harus mempertimbangkan kesepakatan dalam perjanjian masa depan, agar perusahaan swasta menyediakan layanan sehingga tidak dapat menolak ketika berada dalam situasi konflik.

"Jika kita akan bergantung pada arsitektur komersial atau sistem komersial untuk penggunaan operasional, maka kita harus mempunyai jaminan bahwa mereka akan tersedia," kata Kendall.

"Kita harus memiliki itu. Jika tidak, hal ini akan memberikan kenyamanan perekonomian di masa damai, namun hal tersebut bukanlah sesuatu yang dapat kita andalkan di masa perang," tambahnya.

Baca Juga: Tak Ada Kepastian Kapan Duel, Zuckerberg Tuding Elon Musk Tak Serius

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya