Ratusan Siswa di Nigeria Diculik Kelompok Bersenjata

Ancaman kaum bandit dan radikal meningkat di Nigeria

Abuja, IDN Times – Pada hari Jum’at malam, tanggal 11 Desember 2020, sekelompok orang-orang bersenjata menyerang sebuah sekolah menengah di Katsina, sebelah barat laut wilayah Nigeria. Lebih dari 800 siswa di The Government Sciene Secondary School kocar-kacir. Banyak diantara siswa yang melarikan diri atau sembunyi di hutan sekitar sekolah.

Sekolah menengah milik pemerintah itu adalah sekolah khusus bagi laku-laki. Menurut Associated Press, seorang saksi mata bernama Mansur Bello, melihat para penyerang membawa beberapa siswa pergi (13/12). Belum diketahui motif penyerangan dan penculikan, namun disinyalir kelompok bersenjata itu menginginkan uang tebusan.

Selain kelompok teroris Boko Haram dan sempalan ISIS, di Nigeria juga terdapat beberapa kelompok bandit. Beberapa kelompok bandit itu aktif di bagian barat laut Nigeria. Kelompok bandit terkenal sering menculik orang untuk mencari uang tebusan.

1. Penyerang naik sepeda motor dan menggunakan senjata AK47

Ratusan Siswa di Nigeria Diculik Kelompok BersenjataPara bandit menggunakan senjata AK47 dalam menjalankan aksinya. Ilustrasi (twitter.com/Uncle Deji)

Pihak berwenang Nigeria tengah melakukan penyelidikan dan penyisiran untuk mencari ratusan anak-anak yang hilang diculik oleh kelompok bandit. Orang tua siswa berkumpul di sekolah, untuk mengajukan permohonan kepada pihak berwenang agar menyelamatkan anak-anak mereka.

Murja Mohamed, salah satu orang tua siswa mengatakan “Jika bukan pemerintah yang akan membantu kami, kami tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan anak-anak kami” katanya seperti dikutip dari laman Al Jazeera (12/12). Salah satu orang tua siswa, Abubakar Lawal, memiliki tiga putra di sekolah itu. Dua diantaranya termasuk yang hilang.

Kelompok bandit menyerang dengan naik sepeda motor dan menggunakan senjata AK47. Juru bicara kepolisian Nigeria negara bagian Katsina, Gambo Isah, memberikan keterangan tersebut berdasarkan hasil kerja intelijen. Polisi bersama dengan militer yang didukung Angkatan Darat dan Udara sedang melakukan pengejaran dan proses penyelamatan.

2. Tidak ada angka aktual berapa siswa yang diculik

Ratusan Siswa di Nigeria Diculik Kelompok BersenjataTagar #BringBackourboys, seruan agar anak-anak yang diculik dikembalikan. (twitter.com/African Plume)

Pasukan gabungan Nigeria yang terdiri dari polisi, militer yang didukung angkatan darat dan udara telah melakukan pengepungan di daerah yang diyakini sebagai tempat menyandera anak-anak sekolah yang diculik. Angka pasti siswa yang diculik tidak diketahui, namun jumlahnya ratusan. Banyak diantara siswa bisa melarikan diri ketika dibawa gerombolan bandit.

Melansir dari laman berita BBC, menurut pejabat setempat, lebih dari 300 anak hilang. Namun, seorang siswa yang berhasil melarikan diri bernama Osama Aminu Maale memberikan penjelasan “setelah mereka membawa kami pergi, kami berhenti di dalam bus tempat mereka menyuruh siswa yang lebih tua untuk menghitung. Kami menghitung 520” katanya (14/12).

Maale mengaku dipukul beberapa kali oleh salah seorang pria bersenjata karena sulit mengikuti kelompok yang diculik. Kesehatan Maale yang terganggu, membuatnya tidak bisa lari dan beruntungnya, dia justru dibiarkan tertinggal dan akhirnya bisa melarikan diri lalu kembali kepada orang tuanya.

Kemarahan juga timbul dari warga di Katsina yang mendengar aksi bandit melakukan penculikan. Banyak diantara para warga menuntut pemerintah melalui pasukan keamanannya untuk mengambalikan para siswa yang diculik, kembali ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: Puluhan Petani di Nigeria Dibunuh Kelompok Boko Haram 

3. Pemerintah Nigeria dianggap belum serius menanggapi ancaman keamanan

Ratusan Siswa di Nigeria Diculik Kelompok BersenjataMuhammadu Buhari, Presiden Nigeria. (instagram.com/muhammadubuhari)

Situasi keamanan di beberapa wilayah di Nigeria semakin rentan. Presiden Muhammadu Buhari, yang mengutuk insiden penculikan yang dilakukan para bandit, dianggap belum mampu melakukan stabilisasi keamanan di negaranya. Beberapa operasi dalam beberapa tahun terakhir untuk menstabilkan keamanan dianggap tidak berhasil. Teror dan aksi kriminalitas seperti penculikan dan perampokan meningkat di kota-kota barat laut yang dekat dengan hutan.

Melansir dari laman berita The Guardian, Amnesty Internasional melaporkan bahwa sejak Januari hingga Juni 2020, ada 1.126 orang yang dibunuh oleh gerombolan bandit. Serangan di Katsina kali ini kemungkinan adalah serangan dengan jumlah terbesar dan terburuk di wilayah barat laut Nigeria (13/12). Banyak sekali warga Nigeria yang kecewa dengan pemerintah karena gagal mengamankan komunitas masyarakat yang rentan terhadap serangan.

Para ahli serta pengamat ekstrimisme telah memperingatkan tentang peningkatan kemampuan para bandit dalam melakukan operasinya di barat laut. Potensi teror di daerah ini memiliki kemungkinan akan berjalan lama seperti halnya teror para kaum radikal di wilayah timur laut Nigeria, seperti kelompok Boko Haram yang tak bisa ditumpas.

Bulama Bukarti, seorang analis dan ahli ekstrimisme yang bekerja di Tony Blair Institute menganggap bahwa pemerintah Nigeria belum menerapkan tindakan urgensi dalam menanggapi situasi. “Keseriusan dan kebijaksanaan diperlukan. Operasi militer berbeda telah diluncurkan, tetapi jelas bahwa semua kekurangan personel, kurang terampil dan kekurangan dana”.

Baca Juga: Puluhan Petani di Nigeria Dibunuh Kelompok Boko Haram 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya