Rusia: Kami Kini Perangi NATO dan Amerika Serikat di Ukraina

Rusia sedang memperkuat senjata nuklirnya

Jakarta, IDN Times – Pejabat Rusia, Nikolai Patrushev, mengatakan bahwa invasi di Ukraina saat ini telah beralih menjadi perang melawan aliansi militer NATO.

“Peristiwa di Ukraina bukanlah bentrokan antara Moskow dan Kiev, ini adalah konfrontasi militer antara Rusia dan NATO, dan terutama Amerika Serikat dan Inggris,” kata Patrushev, yang merupakan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, kepada media Argumenti i Fakti pada Selasa (10/1/2023).

“Rencana Barat adalah untuk terus memisahkan Rusia, dan akhirnya menghapusnya dari peta politik dunia,” kata Patrushev.

Patrushev dikenal sebagai mantan mata-mata Uni Soviet yang sudah mengenal Presiden Vladimir Putin sejak 1970-an. Dia adalah salah satu loyalis Putin yang dianggap mampu mempengaruhinya.

1. Rusia terus kembangkan senjata nuklir

Rusia: Kami Kini Perangi NATO dan Amerika Serikat di UkrainaMenteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu. (twitter.com/ Russian Embassy, UK)

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia mengatakan, negaranya akan terus mengembangkan senjata nuklir dalam bentuk rudal balistik, kapal selam, dan pembom strategis. Senjata itu disebut sebagai jaminan utama kedaulatannya.

“Kami akan terus mengembangkan triad nuklir dan mempertahankan kesiapan tempurnya, karena perisai nuklir telah dan tetap menjadi penjamin utama kedaulatan dan integritas wilayah negara kami,” kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

“Kami juga akan meningkatkan kemampuan tempur pasukan kedirgantaraan, baik dalam hal pekerjaan pesawat tempur dan pengebom area, di mana sistem pertahanan udara modern beroperasi, dan dalam hal meningkatkan kendaraan udara tak berawak,” tambahnya.

Baca Juga: Ukraina Sebut Rusia Akan Terjunkan 500 Ribu Warga untuk Berperang

2. Rusia dilaporkan mulai kuasai Soledar

Rusia: Kami Kini Perangi NATO dan Amerika Serikat di UkrainaIlustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Eluoec)

Terkait perkembangan terkini, laporan intelijen Inggris menyebut bahwa Rusia dan militer swasta Wagner telah menguasai sebagian besar kota Soledar di Ukraina timur. Hal itu tercapai setelah Rusia berhasil membuat kemajuan dalam empat hari terakhir.

“Soledar berjarak 10 kilometer dari utara Bakhmut, penangkapan yang kemungkinan terus menjadi tujuan operasional langsung utama Rusia,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.

“Poros Soledar Rusia kemungkinan besar merupakan upaya untuk menyelubungi Bakhmut dari utara, dan mengganggu jalur komunikasi Ukraina,” tambah dia.

3. Pertempuran di Soledar dilaporkan makin intens

Rusia: Kami Kini Perangi NATO dan Amerika Serikat di UkrainaIlustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Koresponden Al Jazeera Charles Stratford, melaporkan dari Kiev, mengatakan bahwa Soledar memiliki kepentingan strategis yang sangat besar, karena lokasinya dan terowongan bawah tanah yang membentang di bawah kota.

“Soledar adalah kota tambang garam dan memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas, sebenarnya sekitar 200 kilometer terowongan, beberapa di antaranya setinggi 30 meter,” kata Stratford.

Rusia mengklaim, Ukraina menggunakan terowongan itu sebagai posisi pertahanan dan untuk menyimpan amunisi.

“Jadi kita hanya bisa berspekulasi bahwa pertempuran di sana (di Soledar) sangat intens karena sangat penting secara strategis dan militer, tetapi apakah kita akan mulai melihat pengepungan seperti di pabrik baja Azovstal di Mariupol? Masih harus dilihat lagi,” tuturnya.

Baca Juga: Dipaksa Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Serbia: UE Terlalu Ikut Campur!

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya