Rusia Sebut Tentara Ukraina di Mariupol Dilarang Pemerintah Menyerah

Rusia janjikan keselamatan bagi tentara yang menyerah

Jakarta, IDN Times - Kepala Russia’s National Defense Management Center, Mikhail Mizintsev, pada Sabtu (17/4/2022) menyebut bahwa pasukan Ukraina di Mariupol ingin menyerah tapi tidak diperbolehkan oleh otoritas Kiev. Rusia mengklaim telah menguasai seluruh kota pelabuhan Mariupol, yang berada di pesisir laut Azov. 

Mariupol telah dikepung Rusia sejak invasi dilancarkan pada 24 Februari. Kota itu menjadi kota paling menderita di Ukraina selama perang berlangsung. Pejabat Ukraina mengklaim lebih dari 20 ribu warga sipil Mariupol telah tewas.

Kondisi terkini, para pejabat Ukraina mengklaim bahwa tentaranya akan mempertahankan kota itu sampai akhir.

"Saya berbicara dengan mereka (tentara Ukraina) kemarin, dan saya tahu bahwa mereka akan berjuang sampai akhir," kata anggota parlemen Ukraina, Odesa Oleksiy Goncharenko, dikutip BBC.

1. Rusia klaim tentara Ukraina ingin menyerah

Rusia Sebut Tentara Ukraina di Mariupol Dilarang Pemerintah Menyerahilustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Kota pelabuhan Mariupol di pesisir Laut Azov mungkin akan menjadi 'hadiah' terbesar bagi Rusia sejak melancarkan invasi. Sebab, Rusia tak kunjung menaklukkan satu pun kota besar di Ukraina. 

Setelah pengepungan selama berminggu-minggu, Rusia berhasil menguasai sebagian besar Mariupol. Tapi masih ada tentara Ukraina yang bertahan di pabrik Azovstal.

"Mengingat situasi bencana di pabrik besi dan baja Azovstal, dan di luar prinsip-prinsip yang murni manusiawi, Angkatan Bersenjata Rusia menawarkan para militan dari batalyon nasionalis dan tentara bayaran asing untuk mengakhiri permusuhan. Nyawa semua orang yang meletakkan senjata mereka akan selamat," kata Rusia, dikutip Tass.

Rusia juga mengklaim telah melakukan penyusupan terhadap komunikasi radio antara pasukan Ukraina dengan para pejabat Kiev. Dalam penyusupan itu, Rusia mengatakan tentara Ukraina sudah ingin menyerah tapi tidak diperbolehkan oleh otoritas Kiev.

Baca Juga: Rusia Kuasai Mariupol: Tentara Ukraina yang Menyerah Akan Selamat

2. Ukraina sebut tentaranya terus mempertahankan Mariupol

Sebagian besar bangunan di Mariupol telah rusak atau hancur. Salah satu pusat industri logam Ukraina itu kini telah menjadi kota yang menyedihkan karena menjadi arena pertempuran utama tentara Moskow dan Kiev. Rusia telah menjatuhkan ratusan bom ke kota tersebut, mengepungnya selama satu bulan lebih, dan kini menguasai hampir seluruh wilayah.

Tentara Ukraina yang tersisa berada di pabrik metalurgi Azovstal. Mereka diultimatum Rusia untuk meletakkan senjatanya dan menyerah lewat rute koridor kemanusiaan, pergi tanpa amunisi.

Dilansir CNN, pada Minggu pagi, penasihat Wali Kota Mariupol Petro Andriushchenko menolak ultimatum itu. Dia mengatakan, "mulai hari ini, para pembela kami terus akan terus bertahan."

Gubernur militer wilayah Donetsk Ukraina, di mana Mariupol berada, pekan lalu mengklaim 22 ribu orang mungkin telah tewas di kota tersebut. Jumlah itu tidak dapat diverifikasi secara independen. Saat ini diperkirakan sekitar 100 ribu warga sipil masih terjebak di Mariupol. 

3. Rusia dituduh melakukan blokade di Mariupol

Rusia Sebut Tentara Ukraina di Mariupol Dilarang Pemerintah MenyerahVolodymyr Zelensky (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Secara resmi, tidak ada tanggapan dari pemerintah pusat Kiev terhadap ultimatum Rusia di Mariupol. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menuduh Rusia telah melakukan blokade dan sengaja ingin menghancurkan semua orang di kota tersebut.

"Tentara kami diblokir, yang terluka diblokir. Ada krisis kemanusiaan. Namun, mereka (pasukan) membela diri," kata Zelenskyy dilansir Reuters

Zelenskyy juga mengatakan, jika Rusia membunuh semua pasukannya, maka tidak ada negosiasi damai.

Selama pengepungan dan upaya menguasai Mariupol, Rusia mengabarkan bahwa Ukraina telah kehilangan lebih dari 4 ribu prajuritnya. Tapi, Kiev mengatakan total kerugian pasukannya secara nasional sejak perang berlangsung antara 2.500 dan 3 ribu pasukan.

Baik klaim Rusia atau Kiev tentang angka kerugian pasukan yang tewas itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

Baca Juga: Presiden Ukraina: Rusia Akan Gunakan Nuklir, Kita Harus Bersiap

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya