Rusia Serang Odessa di Tengah Kunjungan PM Yunani ke Ukraina

Serangan Rusia tewaskan lima orang

Jakarta, IDN Times - Angkatan Laut Ukraina mengatakan pelabuhan Odessa di bagian selatan telah diserang Rusia. Setidaknya lima orang tewas.

Serangan terjadi ketika Perdana Menteri (PM) Yunani Kyriakos Mitsotakis berkunjung ke Odessa pada Rabu (6/3/2024). Dia mengaku mendegar suara sirene peringatan dan ledakan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pasukan Moskow sudah gila karena melakukan serangan yang tidak peduli targetnya. Moskow dinilai sudah tidak dapat mengendalikan apa yang dilakukan oleh tentaranya.

1. Perang di surat kabar berbeda dengan perang yang sesungguhnya

Serangan Rusia terjadi ketika Zelenskyy memberi tur keliling kota yang hancur kepada Mitsotakis. 

"Ini adalah pengalaman yang sangat intens. Sungguh berbeda membaca tentang perang di surat kabar, dan mendengarnya dengan telinga Anda sendiri, melihatnya dengan mata kepala Anda sendiri," kata Mitsotakis dalam konferensi pers, dikutip dari BBC.

PM Yunani mengatakan ledakan terjadi di dekat mereka. Rombongan tersebut juga tidak punya waktu untuk mencari tempat berlindung.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, dia mengutuk keras serangan keji terhadap infrastruktur pelabuhan Odessa selama kunjungan PM Yunani.

Baca Juga: Ukraina Klaim Dapat Produksi 2 Juta Drone Tahun Ini

2. Rusia sebut serangannya sesuai target

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menargetkan hanggar yang menampung pesawat nirawak angkatan laut Ukraina di pelabuhan.

"Tujuannya telah tercapai. Targetnya telah tercapai," katanya dikutip dari Al Jazeera.

Selama perang Ukraina-Rusia yang telah berlangsung sekitar dua tahun, para pemimpin asing kerap melakukan perjalanan ke Kiev. Mereka kadang harus berlindung di tempat penampungan saat sirene serangan udara berbunyi.

3. Pasukan Kiev bangun benteng dekat kota Adiivka

Rusia Serang Odessa di Tengah Kunjungan PM Yunani ke Ukrainailustrasi (Unsplash.com/Kedar Gadge)

Pasukan Ukraina dan Rusia saat ini sama-sama mengalami kesulitan mendapatkan kemajuan di garis depan pertempuran. Bulan lalu, Rusia berhasil merebut kota Adiivka ketika pasukan Ukraina mundur karena diduga kehabisan amunisi

Dilansir The Moscow Times, Kiev mengatakan saat ini telah membangun benteng yang luas di dekat Adiivka. Langkah itu dilakukan untuk menghentikan kemajuan Rusia lebih lanjut.

Bantuan dari negara-negara Barat untuk Ukraina sedang tertunda, khususnya dari Amerika Serikat (AS). Hal itu telah membuat Ukraina dalam posisi rentan dan terpaksa menjatah amunisi serta tidak mampu melakukan serangan skala besar.

Baca Juga: Krisis Anggaran, Ukraina Akan Kurangi Jumlah Menteri dan PNS

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya