Saat Perang di Ukraina Berkecamuk, Putin Peringati Pencaplokan Krimea

Putin benarkan aksi di Ukraina demi cegah genosida 

Jakarta, IDN Times - Stadion Luzhniki di Rusia terlihat penuh sesak pada Jumat (18/3/2022). Stadion itu berkapasitas 80 ribu orang. Orang-orang Rusia memperingati delapan tahun aneksasi Krimea, dihadiri Presiden Vladimir Putin dan beberapa petinggi negara lainnya.

Dalam kesempatan itu, Putin memberikan pidato yang bersemangat. Dia membela para tentaranya yang sedang bertugas dalam 'operasi militer khusus,' dan yakin bahwa Rusia akan menang. Sementara di sekitar stadion, banyak juga orang yang hadir, membawa bendera Rusia tiga warna.

Tapi pidato Putin terpotong dan berhenti tiba-tiba dalam siaran televisi. Sebuah band militer muncul di layar kaca menggantikannya. Setelah acara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa itu adalah gangguan teknis.

Baca Juga: 5 Fakta Seputar Aneksasi Rusia ke Krimea Ukraina Tahun 2014

1. Putin benarkan aksi di Ukraina demi cegah genosida

https://www.youtube.com/embed/HZL1V8bx5Bc

Ketika tentara Rusia terus bertempur, menghujani serangan kota-kota di Ukraina, di Moskow puluhan ribu orang melakukan demonstrasi. Mereka menunjukkan dukungan pada pemerintah dalam acara ulang tahun ke-8 aneksasi Semenanjung Krimea milik Ukraina.

Dalam pidatonya, Presiden Putin mengatakan "bahu membahu, mereka membantu dan mendukung satu sama lain," katanya tentang tentaranya di Ukraina, dikutip Associated Press. Ini adalah penampilan publik yang jarang dari Putin sejak awal perang berlangsung.

Lagu-lagu patriotik terdengar membahana, disambung lagu-lagu pop yang salah satunya adalah "Made in the USSR." Lirik pertama lagu itu adalah "Ukraina dan Krimea, Belarusia dan Moldova, ini semua negara saya."

Retorika lain yang bergaung dari panggung itu adalah dunia tanpa Nazisme. Putin mengecam musuh-musuhnya di Ukraina dengan tuduhan bahwa mereka adalah neo-Nazi. Putin juga mengatakan bahwa tindakan operasi militer khusus diperlukan untuk mencegah genosida.

Dilansir Reuters, gagasan Putin ini ditolak mentah-mentah oleh banyak pemimpin negara di seluruh dunia. Sorak-sorai penonton terdengar, meneriakkan kata "Rusia, Rusia, Rusia!"

Baca Juga: 7 Fakta Krimea, Wilayah Strategis yang Jadi Rebutan Ukraina dan Rusia 

2. Gangguan siaran dalam pidato Vladimir Putin

Pidato Presiden Putin yang juga ditayangkan oleh televisi yang dikendalikan pemerintah, juga menyebutkan bahwa sudah lama tidak memiliki rasa persatuan seperti itu, ketika puluhan ribu orang bersatu mengibarkan bendera nasional.

Selain itu, Putin juga mengatakan "kita tahu apa yang perlu kita lakukan, bagaimana melakukannya dan berapa biayanya. Dan kita benar-benar akan mencapai semua rencana kita."

Ketika pidato Putin yang tayang di televisi belum selesai, terjadi interupsi tiba-tiba. Pidato itu terpotong dan siaran layar tv menunjukkan band militer di panggung yang sama. Jarang interupsi seperti itu terjadi.

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin mengomentari insiden itu. Dilansir Al Jazeera, Peskov mengatakan itu adalah keselahan server yang menyebabkan gangguan tersebut. Tidak segera jelas mengapa masalah server menyebabkan gangguan yang tiba-tiba dan tidak biasa. Tapi tak lama kemudian, Putin kembali terlihat memberikan pidato bersemangatnya.

Baca Juga: Vladimir Putin Rayakan Hari Persatuan Rakyat Rusia di Krimea, Ukraina

3. Peserta diduga hadir dengan cara dipaksa dan ditawari bayaran

Saat Perang di Ukraina Berkecamuk, Putin Peringati Pencaplokan Krimeailustrasi bendera Rusia (Unsplash.com/Egor Filin)

Kepolisian Moskow memperkirakan ada sekitar 200 ribu orang yang hadir dalam acara ulang tahun ke-8 aneksasi Krimea itu. Tapi ada juga beberapa yang menyatakan bahwa peserta yang hadir bukan karena kehendak mereka sendiri.

Menurut The Moscow Times, banyak pegawai negara yang terpaksa hadir. Seorang perempuan mengatakan "mereka menjebak kami di dalam bus dan mengantar kami ke sini." Peserta lain mengatakan ditawari 500 rubel (sekitar Rp66 ribu) untuk hadir di acara itu.

Mereka yang memasuki stadion diperiksa oleh petugas keamanan dengan ketat. Simbol apa pun yang terkait dengan Ukraina atau Barat dilarang untuk dibawa. Suasana di dalam stadion sangat meriah di antara kerumunan, dengan kibaran bendera nasional Rusia yang semarak.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya