Setelah 6 Bulan Ditahan, Taliban Akhirnya Bebaskan 5 Warga Inggris

Warga Inggris ditangkap karena melanggar tradisi Afghanistan

Jakarta, IDN Times - Pejabat Taliban dan Inggris mengatakan lima warga Inggris telah dibebaskan dari tahanan Afghanistan. Pembebasan itu dilakukan usai serangkaian pertemuan Taliban dan Departemen Luar Negeri Inggris (FCDO).

Lima warga Inggris tersebut ditahan pada Desember tahun lalu. Mereka dituduh melanggar hukum dan tradisi rakyat Afghanistan. Tidak ada rincian pelanggaran apa saja yang telah dilakukan.

Mereka yang ditahan kemudian dilepaskan, salah satu di antaranya adalah mantan juru kamera BBC dan pakar Afghanistan, Peter Jouvenal.

1. Tidak ada penjelasan tentang alasan mengapa warga Inggris ditahan

Setelah 6 Bulan Ditahan, Taliban Akhirnya Bebaskan 5 Warga InggrisZabihullah Mujahid (Twitter.com/Bakhtar News Agency)

Juru bicara pemerintah Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid, pada Senin (20/6/2022) mengatakan pemerintahannya telah membebaskan beberapa warga negara Inggris. Dia tidak memberikan jumlah orang yang dibebaskan.

"Sejumlah warga negara Inggris dibebaskan, yang ditangkap sekitar enam bulan lalu karena melanggar hukum dan tradisi rakyat Afghanistan," kata Mujahid, dikutip dari Al Jazeera.

Pernyataan itu tidak merinci aturan apa yang telah dilanggar oleh warga Inggris. Mujahid juga tidak menjelaskan mengapa mereka ditahan.

Juru bicara pemerintah Taliban mengatakan, warga Inggris tersebut telah berjanji untuk menghormati hukum, tradisi, dan budaya rakyat Afghanistan serta menegaskan tidak akan melanggarnya lagi.

Baca Juga: Arab Saudi Sumbang Rp437 Miliar untuk atasi Krisis di Afghanistan

2. Diplomasi ruang belakang

Pembebasan warga Inggris itu disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Liz Truss. Dalam unggahan di media sosialnya, dia senang bahwa pemerintah Inggris telah mengawal pembebasan lima warganya.

Menurut The Guardian, pembebasan tersebut dilakukan setelah rangkaian diplomasi ruang belakang oleh FCDO dan Taliban.

Dari lima orang Inggris yang ditahan, mereka ditangkap secara terpisah. Pembebasan itu juga tidak mengharuskan London memberikan imbalan, kecuali ucapan permintaan maaf telah melanggar aturan.

Salah satu yang ditangkap adalah mantan kameramen BBC, Peter Jouvenal. Dia ditangkap enam bulan lalu saat melakukan perjalanan untuk membahas investasi pertambangan dan bericara dengan teman lama.

FCDO menegaskan tidak akan merilis nama-nama orang Inggris lain yang telah dibebaskan. Tetapi, mereka menegaskan tidak ada lagi warga Inggris yang masih ditahan. 

3. Warga Inggris yang ditahan dinilai tidak memiliki peran terkait pekerjaan pemerintah

Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan, London menyesali episode penangkapan warganya di Afghanistan. Mereka juga mengatakan bahwa itu adalah kesalahan karena kepergian mereka ke Afghanistan telah melawan saran perjalanan resmi.

"Warga negara Inggris ini tidak memiliki peran dalam pekerjaan pemerintah Inggris di Afghanistan dan melakukan perjalanan ke Afghanistan bertentangan dengan saran perjalanan pemerintah Inggris. Ini adalah kesalahan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, dikutip dari Sky News.

"Atas nama warga negara Inggris, kami menyampaikan permintaan maaf mereka atas pelanggaran budaya, kebiasaan, atau hukum Afghanistan, dan menawarkan jaminan perilaku baik di masa depan," tambahnya.

Kelompok yang menyerukan pembebasan warga Inggris, menurut BBC, mengucapkan terimakasih kepada staf FCDO yang bekerja tanpa lelah untuk upaya pembebasan tersebut.

Baca Juga: Motif ISIS-K Serang Kuil Sikh di Afghanistan: Balas Dendam untuk India

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya