Situasi Terkini di Ukraina: Milisi Azovstal Terancam Hukuman Mati

Presiden Zelenskyy kunjungi ke Kharkiv

Jakarta, IDN Times - Pertempuran di poros selatan Ukraina, kota Kherson yang diduduki Rusia, mendapatkan serangan balik. Pasukan Kiev meluncurkan serangan pada 28 Mei diperbatasan Kherson-Mykolaiv, tapi hanya mengganggu upaya Rusia membangun basis pertahanan.

Sementara di poros timur, di Donbass, Rusia terus melancarkan serangan ke kota Severodonetsk. Sampai tanggal 30 Mei, pasukan Rusia secara bertahap berhasil mencapai kemajuan tapi belum sepenuhnya mengepung kota itu.

Di poros utara, tepatnya di Kharkiv yang merupakan kota terbesar kedua di Ukraina, pasukan Kiev masih terus memperjuangan teritori. Kharkiv saat ini cenderung dalam keadaan tenang setelah pasukan Rusia berhasil didorong mundur.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, melakukan kunjungan ke garis depan Kharkiv dan memberikan sejumlah penghargaan kepada para prajuritnya.

1. Serangan Ukraina tidak dimaksud merebut wilayah substansial

Situasi Terkini di Ukraina: Milisi Azovstal Terancam Hukuman Matiilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/НГУ)

Pada 28 Mei, pasukan Ukraina melancarkan serangan ke perbatasan Kherson-Mykolaiv. Serangan itu memaksa pasukan Rusia untuk bertahan.

Namun menurut Institute for The Study of War, serangan pasukan Ukraina terkesan hanya mengganggu upaya Rusia dalam membangun basis posisi pertahanan yang lebih kuat. Serangan itu tidak dimaksudkan untuk merebut wilayah substansial dalam waktu dekat.

Serangan balik pasukan Kiev dapat memaksa Rusia mengerahkan pasukan bantuan, karena sebagian besar Kherson diduduki oleh tentara unit di bawah standar. Serangan balik juga dapat memperlambat Rusia mengonsolidasikan kontrol administratif Rusia atas wilayah tersebut.

Di Melitopol, serangan bom mobil melanda kota tersebut. Serangan itu kemungkinan dilancarkan oleh milisi perlawanan Ukraina yang menentang Rusia. Tiga orang dikabarkan terluka.

"Pada 30 Mei 2022, sebuah ledakan dilaporkan terjadi di pusat Melitopol dekat sebuah bangunan perumahan pada saat distribusi bantuan kemanusiaan, yang dilakukan oleh milisi Ukraina," kata Komite Investigasi Rusia, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Ogah Perang dengan Rusia, Joe Biden Tidak Akan Kirim Roket ke Ukraina

2. Serangan gencar Rusia belum mampu mengepung Severodonetsk

Situasi Terkini di Ukraina: Milisi Azovstal Terancam Hukuman Matiilustrasi tank Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Pertempuran poros timur berada di wilayah Donbass, di mana Luhansk (LNR) dan Donetsk (DNR) berada. Pertempuran paling sengit terjadi di dekat kota Izyum dan Severedonetsk dengan melibatkan pasukan DNR, LNR, dan Rusia melawan pasukan Ukraina.

Menurut Reuters, pasukan Moskow dan aliansinya mencoba berkumpul kembali di dekat Izyum ke arah Sloviansk dan berusaha mengepung Severodonetsk, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina.

Staf Umum Ukraina juga melaporkan, pasukan Rusia telah membangun kembali jembatan kereta api untuk memfasilitasi pergerakan pasukan dan peralatan di daerah tersebut.

Sumber Ukraina dan Rusia melaporkan pertempuran yang sedang berlangsung di selatan Severodonetsk di Toshkivka, Ustynivka, Voronove, Borivske, dan Metolkine. Rusia disebut mentransfer sejumlah peralatan militer ke daerah tersebut untuk memperkuat operasi menggempur Severodonetsk.

Di dekat kota Bakhmut, Rusia terus melancarkan serangan untuk memutuskan jalur komunikasi darat pasukan Ukraina. Staf Umum Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia menyerang Komyshuvakha, Novoluhanske, dan Berestov, semua pemukiman mulai dari timur laut hingga tenggara Bakhmut.

3. Pejuang Azovstal yang menyerah terancam hukuman mati

Situasi Terkini di Ukraina: Milisi Azovstal Terancam Hukuman Matipelabuhan di Mariupol (Unsplash.com/Viktor Hesse)

Di poros timur lainnya, di wilayah DNR, di mana kota Mariupol berada, belum diketahui secara pasti nasib ribuan pejuang Ukraina yang menyerah dari pabrik baja Azovstal. Kota Mariupol telah menjadi simbol perlawanan Ukraina dan Azovstal adalah benteng terakhirnya.

"Pengadilan akan membuat keputusan tentang mereka. Untuk kejahatan seperti itu, kami memiliki bentuk hukuman tertinggi di DNR (yakni) hukuman mati," kata Yuri Sirovatko, menteri kehakiman DNR, dikutip dari The Moscow Times.

Dia juga menjelaskan bahwa tawanan perang dari pejuang Ukraina yang berjumlah 2.300 tentara dari Azovstal, semuanya berada di DNR.

4. Presiden Zelenskyy kunjungi Kharkiv

Situasi Terkini di Ukraina: Milisi Azovstal Terancam Hukuman MatiPresiden Zelenskyy beri penghargaan kepada prajuritnya (Twitter.com/ArmyInform)

Di sebelah utara Donbass, kota Kharkiv terus dipertahankan secara gagah oleh para pejuang Ukraina. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengunjungi pasukan di garis depan kota tersebut, tercatat sebagai kunjungan pertamanya sejak invasi Rusia pada 24 Februari.

Garis depan yang dikunjungi Zelenskyy kadang masih menerima serangan dari Rusia. Jadi, apa yang dilakukan oleh Presiden Ukraina tersebut sesuatu hal yang sangat berisiko.

Kehadiran Zelenskky untuk membagikan pujian, ucapan terima kasih, dan menyampaikan hadiah kepada para pasukannya.

"Anda mempertaruhkan hidup Anda untuk kami semua dan negara kita," kata Zelenskyy kepada pasukannya, dilansir Al Jazeera.

"Dalam perang ini, penjajah (Rusia) berusaha memeras setidaknya beberapa hasil. Tapi mereka seharusnya sudah mengerti sejak lama bahwa kita akan mempertahankan tanah kita sampai orang terakhir. Mereka tidak punya kesempatan. Kami akan berjuang dan kami pasti akan menang," tegas Zelelenskyy.

Pasukan Rusia pada 30 Mei melancarkan banyak serangan ke sekitar Kharkiv. Mereka menyerang dengan senjata Sistem Peluncur Roket Ganda (MLRS) dan artileri.

Staf Umum Ukraina menyatakan bahwa tujuan dari serangan tersebut adalah untuk menghalangi kemajuan Ukraina lebih lanjut menuju perbatasan internasional antara Ukraina dengan Rusia. 

Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskyy Kunjungi Kota Kharkiv untuk Pertama Kali 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya