Situasi Terkini di Ukraina: Selangkah Lagi Rusia Kuasai Luhansk!

Hampir 2.000 tentara Ukraina menyerah di Azovstal 

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia, Sergei Shoigu, pada Jumat (20/5/2022) mengatakan bahwa Moskow hampir menguasai Luhansk (LNR) di Donbass.

Di sisi lain, Ukraina melaporkan bahwa Luhansk telah dibombardir khususnya di kota Severodonetsk dan Lysychansk. Dilaporkan sekitar 13 13 orang tewas, 12 di antaranya berada di Severodonetsk.

Di kota Mariupol yang telah direbut Rusia, hampir 2.000 prajurit Ukraina dikabarkan telah menyerah. Mereka diangkut ke wilayah Donetsk yang dikuasai pasukan pemberontak pro-Rusia dan menjadi tawanan perang.

Perkembangan lain dari perang Rusia di Ukraina, seorang tentara Moskow yang disidang atas tuduhan kejahatan perang mengakui telah membunuh warga sipil. Dia meminta maaf atas perbuatannya.

1. Rusia hampir kuasai Luhansk

Situasi Terkini di Ukraina: Selangkah Lagi Rusia Kuasai Luhansk!ilustrasi tank Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Hampir tiga bulan invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan orang mengungsi. Pada Jumat, Menhen Shoigu menjelaskan bahwa tentaranya hampir menguasai Luhansk di Donbass.

"Kelompok Angkatan Bersenjata Rusia, bersama dengan Milisi Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk terus memperluas kendali mereka atas wilayah Donbass. Pembebasan Republik Rakyat Luhansk hampir berakhir," katanya, dikutip Tass.

Shoigu juga mengatakan bahwa Ukraina telah berusaha menghentikan kemajuan serangan Rusia. Dia menuduh tentara Ukraina berusaha menahan penduduk dan menggunakannya sebagai tameng manusia.

Baca Juga: Rusia Klaim 1.730 Tentara Ukraina Menyerah di Azovstal 

2. Zelensky sebut suasana di Ukraina seperti neraka

Situasi Terkini di Ukraina: Selangkah Lagi Rusia Kuasai Luhansk!Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Donbass adalah wilayah Ukraina paling ujung timur yang berbatasan dengan Rusia. Di wilayah tersebut, ada dua kelompok pemberontak yang mencoba memerdekakan diri yakni Luhansk (LNR) dan Donetsk (DPR). Ketika Rusia melancarkan agresinya, para pemberontak membantu Moskow menaklukkan wilayah tersebut. 

Rusia dan pasukan pemberontak telah meningkatkan serangannya, khususnya di kota Severodonetsk dan Lysychansk di Luhansk. Dua kota tersebut menjadi kantong pertahanan terakhir tentara Ukraina.

"Para penjajah mencoba memberikan lebih banyak tekanan. Ini adalah neraka di sana," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam pidatonya pada Kamis, dikutip dari Al Jazeera.

"Ini adalah upaya yang disengaja dan kriminal untuk membunuh sebanyak mungkin warga Ukraina, menghancurkan sebanyak mungkin rumah, fasilitas sosial, dan perusahaan," tambahnya.

Dalam laporan Institute for The Study of War, Rusia berupaya maju ke utara dan barat Popasna dalam persiapan Pertempuran Severodonetsk. Pasukan LNR mengklaim telah mengepung pasukan Ukraina di Zolote dan Hirske sekitar timur laut Popasna.

3. Hampir 2.000 tentara Ukraina menyerah di Azovstal

Situasi Terkini di Ukraina: Selangkah Lagi Rusia Kuasai Luhansk!ilustrasi pasukan Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Di kota Mariupol yang berada di wilayah Donetsk, pasukan Rusia telah berhasil merebut kota tersebut dengan keluarnya pasukan Ukraina dari kompleks industri metalurgi Azovstal.

Dilansir Le Monde, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov pada Rabu mengatakan, sebanyak 694 tentara Ukraina menyerah selama 24 jam sebelumnya.

Azovstal telah menjadi benteng terakhir Ukraina di Mariupol dengan ribuan tentara yang bertahan di labirin bawah tanah dan bunker di bawah pabrik. Tapi mereka telah diperintahkan Kiev untuk melepaskan benteng tersebut.

Dalam perkembangan terbaru, Shoigu mengatakan bahwa blokade Azovstal masih terus dilakukan pasukan Rusia dan semakin banyak tentara Kiev yang menyerah.

"Sejauh ini, 1.908 orang telah meletakkan senjata mereka. Saya ingatkan bahwa sebelumnya, 1.387 marinir juga meletakkan senjata di sana," kata Shoigu dikutip Tass.

Institute for The Study of War melaporkan perkembangan terkini di Mariupol. Mereka menyebut Rusia dan otoritas setempat sedang berjuang membangun kontrol administratif.

Penasihat Wali Kota Mariupol, Petro Andyrushchenko, mengklaim pemimpin Donetsk Denis Pushilin telah memerintahkan elemen korps polisi yang saat ini ada di Mariupol untuk pindah. Mereka diperintah untuk pergi ke daerah lain guna menanggapi kerusuhan yang disebabkan oleh pertikaian internal klan politik.

Baca Juga: Uni Eropa Akan Sita Aset Rusia dan Dijual untuk Pembangunan Ukraina

4. Gerilyawan Ukraina serang kota Melitopol yang diduduki Rusia

Situasi Terkini di Ukraina: Selangkah Lagi Rusia Kuasai Luhansk!ilustrasi tank Rusia hancur di Ukraina (Twitter.com/ArmyInform)

Di poros selatan, pertempuran antara Rusia dan Ukraina terjadi khususnya di Kherson, Zaporizhia, Dnipropetrovsk, dan Mykolaiv. Serangan tersebut terjadi sepanjang 19 Mei dengan senjata artileri. Tapi Rusia tidak membuat kemajuan signifikan.

Di sisi lain, gerilyawan Ukraina dikabarkan telah meledakkan sebuah kendaraan lapis baja Rusia di kota Melitopol. Selain itu, mereka juga merusak rel kereta api dan dua lokomotif yang membawa sepuluh tanki bahan bakar pada 18 Mei.

Menurut The New Voice of Ukraine, pasukan Rusia di Zaporizhia takut dengan perang gerilya malam hari. Dalam saluran telekomunikasi yang berhasil disadap, pasukan Rusia mengeluh akibat serangan para gerilyawan.

Di Pulau Ular yang berada di Laut Hitam, Rusia terus memperkuat pasukannya dengan dua detasemen kapal perang dan rudal jelajah. Dalam klaimnya, menurut The Moscow Times,  Shoigu menyebut Ukraina berusaha merebut kembali pulau itu tapi gagal total.

5. Tentara Rusia mengaku bersalah telah membunuh warga sipil

Situasi Terkini di Ukraina: Selangkah Lagi Rusia Kuasai Luhansk!Vadim Shishimarin, tentara Rusia yang mengaku bersalah telah membunuh warga Ukraina (Twitter.com/Iuliia Mendel)

Di ibu kota Kiev, tentara Rusia bernama Vadim Shishimarin mengaku bersalah setelah dituduh membunuh warga sipil Ukraina tak bersenjata di Sumy, empat hari setelah Moskow melancarkan invasi. Dia melepaskan tembakan dari dalam sebuah mobil dan mengenai kepala Oleksandr Shelipov.

Menurut RFE/RL, dalam pengakuannya, Shishimarin mengatakan tidak ingin membunuh tapi didesak rekan tentara lain yang berada di dalam mobil tersebut.

Jaksa meminta pengadilan untuk menghukum Shishimarin dengan hukuman penjara seumur hidup. Tapi pengacara terdakwa, Viktor Ovsyannikov, mengatakan bahwa pihak yang patut disalahkan adalah komandannya karena memutuskan untuk memerangi Ukraina.

Ovsyannikov juga membela kliennya, bahwa pembunuhan itu terjadi atas perintah dan itu berarti bukan pelanggaran perang.

"Tidak ada niat (membunuh) di sini. Itu adalah eksekusi dari sebuah perintah, dia tidak ingin membunuhnya, dan ini memiliki arti hukum tertentu," kata Ovsyannikov dikutip The Guardian.

Baca Juga: Pemerintah Bayangan Myanmar: Kami Juga Butuh Senjata Seperti Ukraina

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya