Tegang dengan Azerbaijan, Armenia Latihan Militer Bersama AS

Rusia kesal atas keputusan Yerevan

Jakarta, IDN Times - Tentara Armenia mulai melakukan latihan militer bersama dengan tentara Amerika Serikat (AS) pada Senin (11/9/2023). Hal itu dilakukan di tengah ketegangan dengan tetangga Azerbaijan dan latihan digelar di dekat ibu kota Yerevan.

Agenda utama dari latihan bersama yakni meningkatkan kemampuan tentara Armenia dalam mempersiapkan diri jika ingin bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian. Latihan dilakukan di dua tempat, Area Latihan Zar dan Armavir.

Armenia pada dasarnya memiliki kedekatan dengan Rusia. Moskow juga yang memiliki banyak peran untuk menengahi konflik Armenia dengan Azerbaijan. Latihan militer bersama AS tersebut setidaknya membuat Rusia sedikit kesal.

Baca Juga: Di Tengah Ketegangan, Azerbaijan Tangkap Terduga Mata-Mata Iran

1. Latihan militer dalam jumlah kecil

Tegang dengan Azerbaijan, Armenia Latihan Militer Bersama ASilustrasi (Pixabay.com/Military_Material)

Latihan militer Armenia dengan AS bukanlah latihan dalam skala besar yang spektakuler. Latihan hanya melibatkan 85 tentara AS dan 175 tentara Armenia. Kementerian Pertahanan Armenia menatakan, latihan dirancang untuk mempersiapkan prajuritnya ambil bagian misi internasional.

Dilansir VOA News, latihan itu disebut Eagle Partner. Prajurit Armenia berasal dari Brigade Penjaga Perdamaian ke-12. Tentara AS membersamai latihan militer tersebut untuk mempersiapkan tentara Armenia menjalani penilaian kemampuan yang memenuhi standa NATO.

Latihan akan berlangsung selama 10 hari. Tentara AS yang diturunkan untuk terlibat latihan termasuk anggota Divisi Lintas Udara ke-101 dan Garda Nasional Kansas.

Martin O'Donnell, juru bicara komando AS, mengatakan latihan itu merupakan kesempatan penting bagi tentara kedua negara untuk membangun hubungan baru pada tingkat taktis dan meningkatkan interoperabilitas dalam operasi penjaga perdamaian.

Baca Juga: Azerbaijan: Rusia Gagal Penuhi Kewajiban di Sengketa Nagorno-Karabakh

2. Rusia kesal dengan keputusan Armenia

Sejak sebelum latihan bersama dilakukan, Rusia telah menyatakan keprihatinan tentang rencana Armenia tersebut. Rusia memimpin Organiasi Perjanjian Keamanan Kolektiv (CSTO) yang mencakup Armenia sehingga latihan itu sedikit membuat Moskow kesal.

Dilansir RFE/RL, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, menyampaikan penyesalan atas keputusan kepemimpinan Armenia. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia akan memantau situasi yang berkembang.

Pada 8 September lalu, Rusia memanggil duta besar Armenia sebagai protes karena dinilai telah melakukan langkah tidak bersahabat, termasuk latihan militer yang melibatkan tentara AS.

Tigran Grigorian, analis dan kepala pusat Regional Center for Democracy and Security, menilai latihan militer bersama AS menunjukkan Yerevan berupaya menjauhkan diri dari Moskow.

"Semua langkah Armenia baru-baru ini dapat dianggap sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa Armenia tidak termasuk dalam kubu Rusia,” kata Grigorian.

3. Masalah terbaru Armenia-Azerbaijan

Tegang dengan Azerbaijan, Armenia Latihan Militer Bersama ASSalah satu pemandangan di Lachin, wilayah terakhir yang diserahkan Armenia ke Azerbaijan. Ilustrasi (Wikimedia.org/Ліонкінг)

Armenia dan Azerbaijan terlibat perang pada 2020 di Nagorno-Karabakh. Azerbaijan berhasil menguasai sebagian wilayah itu dalam perang enam minggu. Nagorno-Karabakh merupakan wilayah Azerbaijan tapi ditinggali etnis Armenia yang didukung militer Yerevan.

Gencatan senjata dilakukan dengan Rusia sebagai penengah. Perang berakhir, menyisakan Nagorno-Karabakh hanya memiliki satu jalan penghubung ke Armenia yang disebut Koridor Lachin.

Dilansir Associated Press, pasukan perdamaian Rusia seharusnya berada di jalur tersebut untuk memastikan pergerakan yang bebas. Tapi Armenia menilai Azeri telah memblokir jalan, membatasi pengiriman bantuan kemanusiaan seperti makanan, pasokan medis dan kebutuhan penting lain.

Pihak Baku membantah telah memutus pasokan ke Nagorno-Karabakh. Mereka mengklaim bahwa konvoi yang mengatasnamakan bantuan kemanusiaan, membawa barang selundupan yang memiliki tujuan untuk provokasi.

Baca Juga: PM Armenia: Bergantung Pada Rusia soal Keamanan adalah Kesalahan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya