Tersandung Skandal Pegasus, Kepala Intelijen Spanyol Dipecat
Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pada Selasa (10/5/2022), kepala badan intelijen Centro Nacional de Inteligencia (CNI) Spanyol, Paz Esteban, dipecat. Lembaga yang ia pimpin telah mendapatkan kecaman dari banyak pihak karena menggunakan spyware Pegasus buatan NSO Israel untuk mengintai para pemimpin gerakan kemerdekaan Catalan.
Selain itu, Esteban juga dinilai gagal mencegah ponsel Perdana Menteri Pedro Sanchez dan pejabat lain yang diretas dengan spyware yang sama.
Skandal pengintaian menggunakan Pegasus itu diungkap oleh pakar keamanan di Kanada, Citizen Lab di Universitas Toronto. Mereka mengatakan setidaknya ada 63 orang yang terkait dengan gerakan kemerdekaan Catalan telah jadi sasaran spyware sepanjang 2017 hingga 2020.
Baca Juga: Ponsel PM dan Menhan Spanyol Disadap Spyware Pegasus
1. Lebih dari 60 tokoh jadi target atau infeksi spyware Pegasus
Pada pertengahan bulan April, Citizen Lab dari Kanada menerbitkan penelitian yang mengungkap setidaknya 65 orang yang terkait dengan kemerdekaan Catalan menjadi target atau terinfeksi spyware.
Dikutip dari The Guardian, selain itu, setidaknya 63 di antaranya menjadi target atau terinfeksi spyware Pegasus buatan NSO Israel. Hampir semua insiden terjadi antara 2017 sampai 2020.
Mereka yang menjadi korban termasuk Pere Aragon, yang telah memimpin Catalonia sejak tahun lalu, serta mantan presiden regional Quim Torra, Carles Puigdemont dan Artur Mas. Sementara anggota parlemen, legislator, pengacara, aktivis masyarakat sipil dan jurnalis serta beberapa anggota keluarga mereka juga menjadi sasaran pengintaian.
Likhita Banerji, peneliti teknologi dan hak asasi manusia Amnesty International mengatakan pemerintah di seluruh dunia belum melakukan upaya yang cukup untuk menyelidiki atau menghentikan pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan oleh spyware invasif seperti Pegasus.
Menurutnya, penggunaan, penjualan, dan transfer teknologi pengawasan ini harus dihentikan sementara untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut terhadap hak asasi manusia.
Baca Juga: Pemimpin Kemerdekaan Catalonia Disadap Pegasus, Ini Respons Spanyol
2. Paz Esteban mengaku dapat izin untuk melakukan peretasan
Editor’s picks
Penyelidikan atas peretasan tokoh gerakan kemerdekaan Catalan itu kemudian dilakukan. Pada hari Selasa, pemerintahan Kabinet Spanyol akhirnya setuju memecat pemimpin CNI Paz Esteban.
Keputusan pemecatan dibuat setelah Esteban pekan lalu mengaku bahwa lembaganya telah meretas ponsel beberapa tokoh separatis Catalan secara legal setelah mendapat izin yudisial.
Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan "tentu saja ada kelemahan keamanan dan akan terus ada, karena itu salah satu harga yang kami bayar untuk teknologi itu," katanya dilansir Reuters.
Robles mengakui ada kesalahan yang telah dibuat. Dia sendiri juga menjadi salah satu korban sasaran peretasan dari pihak eksternal yang tak dikenal.
Baca Juga: Mengenal Spyware Pegasus, Peretas WhatsApp Asal Israel yang Berbahaya
3. Ponsel pejabat tinggi Spanyol lain jadi sasaran spyware
ilustrasi (Unsplash.com/NordWood Themes)Dalam penyelidikan tersebut, Esteban rupanya juga diketahui telah dinilai gagal melakukan pencegahan upaya peretasan terhadap ponsel para pejabat tinggi Spanyol lain menggunakan spyware Pegasus.
Menurut ABC Net, pejabat penting Spanyol yang jadi sasaran peretasan adalah Perdana Menteri Pedro Sanchez, Menteri Pertahanan Margarita Robles, dan Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska.
Ponsel Menteri Dalam Negeri diketahui terinfeksi spyware pada 2021. Dikutip dari Reuters, ada juga upaya untuk meretas ponsel Menteri Pertanian Luis Planas.
Mereka menjadi target sasaran peretasan oleh kekuatan asing. Tapi pemerintah Spanyol sampai saat ini belum memberikan komentar negara asing mana yang mungkin bertanggung jawab.
Esteban adalah perempuan pertama yang meimpin intelijen Spanyol. Dia dicopot dari jabatannya dan akan digantikan oleh veteran intelijen wanita lainnya, Esperanza Casteleiro. Casteleiro merupakan wakil menteri pertahanan,yang telah menghabiskan 40 tahun bekerja di CNI.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
