Trump dan Istri Diam-diam Sudah Vaksinasi

Pemerintahan Trump patut mendapatkan pujian

Florida, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan istrinya, Melania Trump rupanya sudah mendapatkan suntikan vaksinasi pada bulan Januari lalu. Hal itu dilaporkan oleh beberapa media seperti CNN, New York Times atau The Guardian.

Kabar tersebut terungkap ketika Donald Trump menghadiri acara Conservative Political Action Conference (CPAC) di Florida. Dalam acara tersebut, mantan presiden AS ke-45 itu berpidato dan mengatakan "Semua orang harus mendapatkan suntikan."

Apa yang diungkapkan oleh Trump itu dilakukan dihadapan kelompok konservatif. Padahal, para pendukung Trump dari kelompok konservatif adalah yang paling skeptis terhadap vaksin.

1. Trump pernah menganggap vaksin berbahaya

Kepemimpinan Donald Trump di Amerika Serikat memang kontroversial. Bahkan ketika pandemi virus corona merebak dan hampir semua negara percaya bahwa masker adalah cara terbaik untuk mencegah penularan, Trump mengabaikannya. Trump juga mengabaikan aturan jarak sosial.

Trump dan istrinya pada akhirnya dikabarkan tertular virus corona. Mereka menjalani isolasi mandiri ketika saat itu kampanye untuk pemilihannya yang kedua sedang dilakukan.

Jauh sebelum vaksin virus corona ada, dan bahkan sebelum adanya COVID-19, Donald Trump pernah mengungkapkan bahwa vaksin itu berbahaya. Melansir dari laman The Guardian, Trump pernah berkata "Saya pikir vaksin itu bisa sangat berbahaya. Dan, tentu saja, Anda tahu, banyak orang berbicara tentang vaksin yang dikaitkan dengan anak-anak yang berhubungan autisme," katanya pada tahun 2009.

Dalam debat pencalonannya menjadi presiden pertama kali, ia mengulangi informasi yang salah tentang vaksin tersebut.

2. Penduduk AS yang meragukan vaksin adalah kelompok kulit putih Republikan

Trump menjadi presiden dengan dukungan Partai Republik. Selama kepemimpinannya yang kontroversial, termasuk di antaranya penilaian meremehkan berbahayanya virus corona dan pentingnya vaksin, dia memiliki pengikut dari kelompok sayap kanan Republikan yang konservatif.

Ketika vaksin virus corona mulai diluncurkan, dalam sebuah survei yang dilakukan berdasarkan demografis, kelompok yang paling meragukan adalah kelompok kulit putih Republikan. Tapi dalam pertemuan di Florida dalam acara bertajuk CPAC itu, melansir dari laman CNN, Trump mengatakan bahwa "betapa tidak menyakitkannya suntikan vaksin itu, jadi semua orang pergi untuk menerima suntikan," ujarnya.

Meski Trump dan istrinya sudah mendapatkan suntikan vaksin, tapi yang dilakukannya berbeda dengan tokoh politik lainnya. Banyak sekali tokoh-tokoh negara memperlihatkan suntikan vaksin secara publik dihadapan media untuk membuat rakyat percaya bahwa vaksin aman. Begitupun yang dilakukan oleh Joe Biden dan Kamala Harris. Tapi, tidak dengan Trump.

Meski begitu, berdasarkan pidato Donald Trump, ada harapan dimungkinkannya dorongan vaksinasi di kelompok kulit putih Republikan, kelompok yang paling banyak meragukan vaksin.

Baca Juga: Biden Sebut Program Vaksinasi Warisan Trump Kacau Tak Karuan

3. Trump menilai pemerintahannya layak mendapatkan pujian atas kecepatan vaksinasi

Trump dan Istri Diam-diam Sudah VaksinasiDonald Trump. (Twitter.com/Blystone for Governor of Ohio)

Di bawah pemerintahan Donald Trump, ia sering mendapatkan sasaran kritik karena tidak jelasnya strategi penanganan virus corona, juga termasuk tidak jelasnya strategi distribusi peluncuran vaksin. Namun dalam kesempatan pidatonya di CPAC, Trump dengan jemawa mengatakan bahwa pemerintahannya patut untuk mendapatkan pujian atas percepatan vaksinasi yang saat ini terjadi.

Melansir dari laman NBC, dia bersesumbar bahwa para pejabat didorong dalam satuan tugas bernama Operation Warp Speed untuk mempercepat vaksin. "Kami mengambil risiko karena jika kami tidak melakukan itu, Anda tetap tidak akan mendapatkan vaksin. Anda tidak akan mendapatkannya untuk waktu yang lama," kata Donald Trump.

Di sisi lain, setelah beberapa jam Joe Biden dilantik menjadi Presiden AS, tim transisi pemerintahan mengatakan bahwa Trump kurang memiliki strategi distribusi vaksin . Bahkan, setelah berminggu-minggu vaksin sudah disetujui di AS, tapi strateginya distribusinya dinilai belum jelas ketika masa transisi itu.

Baca Juga: PM India Narendra Modi Vaksinasi COVID-19 Buatan Dalam Negeri

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya