Vladimir Putin Sebut Perang di Ukraina adalah Tujuan Mulia

Rusia tidak bisa diisolasi oleh siapa pun, kata Putin 

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Selasa (12/4/22), membela invasi militernya ke Ukraina. Dia menyebut bahwa tujuan menyerang Ukraina jelas dan mulia.

Ucapa Putin itu disampaikan ketika berkunjung ke pusat peluncuran luar angkasa di Kosmodrom Vostochny. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko juga hadir dalam kesempatan itu.

Putin menjelaskan bahwa invasi yang ia sebut sebagai operasi militer khusus itu, adalah untuk melindungi Rusia dan orang-orang Rusia dari ancaman pasukan Ukraina. Dia juga menilai peperangan itu tak terelakkan dengan dalih menyelamatkan orang dan melindungi ancaman keamanan yang dihadapi Rusia.

Baca Juga: Profil Dua Putri Putin yang Dijatuhi Sanksi oleh AS

1. Invasi Rusia ke Ukraina memiliki tujuan yang jelas dan mulia

Vladimir Putin Sebut Perang di Ukraina adalah Tujuan MuliaPresiden Federasi Rusia Vladimir Putin (Twitter.com/ President of Russia)

Pada Selasa, Presiden Vladimir Putin mengunjungi Kosmodrom Vostochny yang terletak di Oblast Amur, sebuah wilayah Rusia yang dekat dengan China dan Korea Utara. Wilayah itu berada di Timur Jauh Rusia.

Dalam kunjungannya, ia menyoroti keberhasilan program luar angaksa Uni Soviet dulu, dan menyebutnya sebagai bukti bahwa Rusia dapat mencapai lompatan spektakuler tanpa bantuan dari Barat.

Dikutip dari Reuters, Presiden Putin juga mengeluarkan komentarnya tentang perang di Ukraina. Dia mengatakan bahwa Moskow tidak memiliki pilihan lain selain melancarkan operasi militer. Alasannya, untuk melindungi Rusia dan bentrokan dengan pasukan anti-Rusia adalah hal yang tak terelakkan.

"Tujuannya sangat jelas dan mulia. Di satu sisi, kami membantu dan menyelamatkan orang, dan di sisi lain, kami hanya mengambil tindakan untuk memastikan keamanan Rusia sendiri," kata Putin. Dia juga menegaskan "kami tidak punya pilihan. Itu adalah keputusan yang tepat."

Rusia telah melarang penggunaan kata invasi atau perang dalam aksi militernya ke Ukraina. Rusia menggunakan istilah operasi militer khusus. Tujuan utama invasi tersebut dilakukan dengan dalih menyelamatkan orang-orang di wilayah Donbass, Ukraina timur. Pasukan pemberontak Ukraina pro-Moskow telah berperang dengan tentara Ukraina sejak tahun 2014 lalu di wilayah tersebut.

Baca Juga: Survei: 40 Persen Rakyat RI Percaya Presiden Putin dan Pangeran Salman

2. Rusia tidak bisa diisolasi oleh siapa pun

Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari dan peperangan telah berlangsung selama lebih dari enam minggu. Selama perang berlangsung, baik Rusia dan Ukraina telah kehilangan ribuan prajurit.

Warga sipil Ukraina adalah pihak yang paling menderita dalam perang itu. Sekitar 4 juta orang mengungsi ke luar negeri dan sekitar 6 juta orang menjadi pengungsi internal. Warga sipil yang tewas juga mencapai angka ribuan.

Barat telah menjatuhkan serangkaian sanksi untuk mencekik ekonomi Rusia yang bisa membuat negara itu terkucilkan dalam komunitas perdagangan internasional. Tapi Putin yang datang ke Kosmodrom Vostochny bersama Presiden Belarusia Alexander Lukashenko itu, mengatakan bahwa Rusia tidak akan bisa diisolasi.

"Tidak mungkin mengisolasi siapa pun di dunia modern, terutama negara seluas Rusia," kata Putin dikutip BBC. Putin juga menegaskan bahwa "sanksinya total, isolasinya lengkap tetapi Uni Soviet masih menjadi yang pertama di luar angkasa," ujarnya merujuk pada kemampuan pengembangan teknologi antariksa Rusia.

Kosmodrom Vostochny telah dibangun Rusia sejak beberapa tahun lalu. Itu direncanakan untuk mengurangi ketergantungannya terhadap Kosmodrom Baykonur di Kazakhstan. Beberapa peluncuran luar angkasa dari Vostochny telah sukses dilakukan oleh Rusia.

Baca Juga: Putin Perintahkan 100 Ribu Wajib Militer Baru Gabung Tentara Rusia

3. Integrasi Rusia dan Belarusia

Vladimir Putin Sebut Perang di Ukraina adalah Tujuan MuliaPresiden Alexander Lukashenko dan Presiden Vladimir Putin (Twitter.com/President of Russia)

Presiden Lukashenko yang ikut hadir dalam acara di Kosmodrom Vostochny, adalah salah satu sekutu utama Putin. Belarusia juga telah dituding Barat, mengizinkan wilayahnya digunakan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina. Negara-negara Barat juga telah mengganjar Belarusia dengan sanksi ekonomi.

Namun dalam kunjungannya tersebut, Putin tetap memberikan pernyataan optimis bahwa sanksi negara-negara Barat ke Rusia atau Belarusia akan gagal. Dikutip dari Deutsche Welle, "saya yakin bahwa dalam situasi saat ini, ketika negara-negara Barat telah melancarkan perang sanksi habis-habisan terhadap Rusia dan Belarusia, penting untuk memperkuat integrasi kami dalam kerangka Negara Kesatuan."

Rusia dan Belarusia telah menjalin hubungan yang mendalam di antara kedua negara. Kerja sama di berbagai sektor telah dilakukan untuk saling mendukung satu dengan lainnya. Belarusia juga telah mendapatkan banyak keuntungan dengan harga bahan bakar impor Rusia yang lebih murah dibandingkan negara lain.

Putin mengatakan "kami akan terus bersama-sama menentang segala upaya untuk memperlambat perkembangan negara kami atau secara artifisial mengisolasi dari ekonomi global." Lukashenko juga sepakat dengan apa yang dikatakan oleh mitranya tersebut.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya