WHO Khawatir Flu Burung yang Tewaskan Gadis Kamboja

WHO khawatir Flu Burung menular antarmanusia

Jakarta, IDN Times - Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada Jumat (24/2/2023), khawatir dengan peningkatan kasus laporan Flu Burung yang menular pada manusia. Hal itu berdasarkan kematian gadis 11 tahun yang terinfeksi flu yang nama lainnya H5N1 tersebut.

Kekhawatiran itu meningkat karena ayah gadis itu juga terinfeksi virus Flu Burung. Ada dugaan bahwa virus itu memiliki kemampuan penularan dari manusia ke manusia. Meski begitu, WHO mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui hal itu.

1. Kematian pertama akibat Flu Burung

WHO Khawatir Flu Burung yang Tewaskan Gadis Kambojailustrasi (Unsplash.com/Daniel Bernard)

Kekhawatiran WHO atas kemungkinan penularan virus Flu Burung dari manusia ke manusia berdasarkan laporan kasus di provinsi Prey Veng, Kamboja. Otoritas kesehatan negara itu melaporkan gadis berusia 11 tahun tewas akibat virus H5N1.

Dilansir Deutsche Welle, itu merupakan kematian pertama di Kamboja akibat virus tersebut dalam beberapa tahun. Gadis itu sakit pada 16 Februari dengan gejala demam, batuk, dan sakit tenggerokan.

Departemen Pengendalian Penyakit Menular Kamboja, dalam sebuah pernyataan, mengatakan dia meninggal tak lama setelah didiagnosis. Hasil tes menunjukkan dia positif H5N1.

Sepanjang 2003-2014, Kamboja memiliki 56 kasus H5N1 pada manusia. Menurut WHO, 37 di antara kasus itu berakibat fatal.

Baca Juga: Polri Curigai Eksploitasi Pekerja Migran ke Kamboja Terkait Judi Daring

2. Belum dapat disimpulkan apakah H5N1 menular dari manusia ke manusia

Menteri Kesehatan Kamboja, Mam Bunheng, mendesak orang tua untuk menjauhkan anak-anak mereka dari unggas serta unggas yang sakit atau mati. Sampel burung liar yang mati di kawasan konservasi dekat rumah gadis tersebut juga telah diambil untuk diuji.

Dilansir The Guardian, otoritas Kamboja telah melakukan pelacakan dan pengujian 12 kontak gadis itu. Hasil temuan menemukan bahwa ayah sang gadis juga terinfeksi H5N1.

Direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi WHO, Sylvie Briand, mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dengan Kamboja untuk mendapat informasi lebih dalam.

"Sejauh ini, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah itu penularan dari manusia ke manusia atau paparan kondisi lingkungan yang sama," kata Briand.

Dalam penjelasannya, perkembangan H5N1 secara global telah mengkhawatirkan karena meluasnya persebaran pada burung di seluruh dunia. Laporan kasus pada mamalia termasuk manusia juga meningkat.

"WHO melihat risiko dari virus ini dengan serius dan mendesak kewaspadaan yang lebih tinggi dari semua negara," tambahnya.

3. Kepala WHO khawatir penularan H5N1 ke mamalia

WHO Khawatir Flu Burung yang Tewaskan Gadis KambojaKepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (Twitter.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus)

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan keprihatinan tentang infeksi flu burung pada mamalia, termasuk cerpelai, berang-berang, rubah dan singa laut.

"H5N1 telah menyebar luas pada burung liar dan unggas selama 25 tahun, tetapi penyebarannya ke mamalia baru-baru ini perlu dipantau secara ketat," kata Tedros, dikutip Associated Press.

Pemantauan virus Flu Burung yang menginfeksi manusia sejauh ini ada sekitar 870 kasus. Dari jumlah itu, WHO mengatakan 457 kematian telah dilaporkan di 21 negara. Namun kecepatan penyebarannya melambat dan dalam tujuh tahun terakhir sekitar 170 infeksi dan 50 kematian dilaporkan.

Baca Juga: Flu Burung Tewaskan Hampir 14 Ribu Pelikan dan Burung Laut di Peru

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya