Zelenskyy Desak Negara Barat Blokir Turis Rusia, Moskow Meradang!

Estonia, Finlandia ingin Eropa mengakhiri visa turis Rusia 

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mendesak negara-negara Barat untuk melarang semua turis Rusia. Hal itu diungkapkan ketika Zelenskyy melakukan wawancara dengan The Washington Post.

Menurut Zelenskyy, larangan Barat terhadap turis Rusia akan lebih efektif dibandingkan sanksi yang saat ini dijatuhkan. Akan tetapi, desakan itu ditanggapi oleh Kremlin dengan cemoohan.

Warga Rusia saat ini masih bisa mendapatkan visa Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) di tengah keretakan hubungan karena perang Ukraina. Di sisi lain, Estonia dan Finlandia meminta Eropa mengakhiri visa turis Rusia.

Baca Juga: Akibat Perang, Puluhan Ribu Turis Ukraina-Rusia Terdampar di Sri Lanka

1. Ukraina ingin warga Rusia hidup di wilayahnya sendiri

Zelenskyy Desak Negara Barat Blokir Turis Rusia, Moskow Meradang!ilustrasi (Unsplash.com/Vidar Nordli-Mathisen)

Perang Rusia di Ukraina yang diluncurkan sejak 24 Februari telah berdampak secara luas. Rusia telah mendapatkan sanksi bertubi-tubi dari negara-negara Barat. Tapi menurut Volodymyr Zelenskyy, itu masih belum efektir.

Dikutip dari BBC, Zelenskyy mendesak negara-negara Barat untuk melarang semua turis Rusia karena dinilai itu akan lebih efektif dari pada sanksi yang telah dijatuhkan saat ini.

"Orang Rusia harus hidup di dunia mereka sendiri sampai mereka mengubah filosofi mereka," kata Presiden Ukraina.

Seruan dari Zelenskyy tersebut kemungkinan hanya akan dapat dukungan yang terbatas. Meski didera sanksi bertubi-tubi, Moskow memiliki hubungan bisnis global yang luas dan turis Rusia banyak dinantikan di negara seperti Mesir, Turki dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga: PM Hungaria: Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia Tidak Berhasil

2. Estonia dan Finlandia minta Eropa berhenti keluarkan visa turis untuk warga Rusia

Estonia dan Finlandia, dua negara yang secara geografis dekat dengan Rusia, ingin agar negara-negara Eropa berhenti mengeluarkan visa turis kepada warga Rusia. Perdana Menteri (PM) Estonia Kaja Kallas mengatakan "mengunjungi Eropa adalah hak istimewa, bukan hak asasi manusia," kutip Associated Press.

PM Finlandia Sanna Marin menilai tidak benar sementara pasukan Rusia mengobarkan perang agresi dan brutal di Eropa, sementara warga Rusia dapat menjalani kehidupan normal, bepergian di Eropa menjadi turis.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Estonia dan Finlandia telah memberlakukan larangan perjalanan udara dari Rusia. Tapi warga Rusia masih dapat melakukan perjalanan lewat darat dan kemudian mengambil penerbangan dari kedua negara itu menuju negara Eropa lain.

Baca Juga: Perketat Sanksi, G7 Akan Larang Impor Emas dari Rusia

3. 'Tidak masuk akal,' kata juru bicara Kremlin

Zelenskyy Desak Negara Barat Blokir Turis Rusia, Moskow Meradang!Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov (Twitter.com/ Russian Embassy in USA)

Seruan Presiden Volodymyr Zelenskyy itu segera mendapatkan tanggapan dari Kremlin. Juru bicara Dmitry Peskov menilainya sebagai sesuatu hal yang diluar gambaran dan mengatakannya sebagai sesuatu yang irasional.

"Irasionalitas pemikiran dalam kasus ini keluar dari gambaran. Setiap upaya untuk mengisolasi Rusia adalah proses yang tidak memiliki prospek," kata Dmitry Peskov dilansir dari Al Jazeera.

Prancis telah menerapkan larangan bagi warga Rusia agar tidak bisa mengakses instalasi militer di negaranya. Dua perempuan Rusia telah ditolak untuk memasuki Chateau de Vincennes, benteng abad pertengahan yang sekaligus menyimpan arsip militer yang terbatas.

Tapi Kementerian Pertahanan Prancis segera menanggapi penolakan warga Rusia itu. Katanya, penjaga yang menolak warga Rusia keliru dengan menerapkan aturan tanpa pandang bulu.

"Aturan ini tidak dapat diterapkan dengan cara yang sama untuk situs-situs strategis dan untuk situs-situs yang dapat diakses publik, seperti museum," kata seorang juru bicara, dikutip dari The Moscow Times.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya