Profil Antony Blinken, Menlu AS yang Jadi Tangan Kanan Biden

Antony Blinken saat ini berusia 59 tahun. Dia lahir pada 16 April 1962 di New York. Nama aslinya adalah Antony John Blinken. Orang tuanya bernama Judith dan Donald M Blinken, mantan Duta Besar AS untuk Hongaria.

Setelah kedua orang tuanya bercerai, Blinken memiliki ayah tiri bernama Samuel Pisar. Pisar satu-satunya korban Holocaust NAZI Jerman yang selamat, ketika sekitar 900 anak-anak sekolah di Polandia jadi korban.

Dilansir CNN, masa kecil Blinken mendapatkan pendidikan di New York dan sekolah menengah di Paris bersama dengan ibu dan ayah tirinya. Pada 1980, dia kuliah di Harvard dan mulai berkecimpung dalam jurnalisme.

Sebelum meniti karir di pemerintahan, Antony Blinken banyak bekerja di bidang jurnalisme. Dia juga seorang penulis dan analis kebijakan luar negeri AS untuk New York Times dan Foreign Affairs. Di CNN, Blinken pernah menjadi analis urusan global media tersebut. 

Kurang lebih selama tiga dekade, Antony Blinken atau yang juga di panggil Tony Blinken, telah mengabdikan dirinya di pemerintahan AS. Dia memasuki pemerintahan mulai awal 1990-an dan sering berada di Departemen Luar Negeri AS.

Pada 1993, Blinken menjadi asisten khusus Menteri Luar Negeri untuk Urusan Eropa dan Kanada. Pada 1994, Blinken juga terus berada di pemerintahan, membantu pemerintahan Presiden Bill Clinton, termasuk menjadi asisten khusus presiden. Kecerdasan yang dimilikinya, juga membuatnya menjadi direktur senior untuk penulisan pidato presiden, dan anggota staf Dewan Keamanan Nasional.

Pada saat Barrack Obama menjabat sebagai Presiden AS, Blinken juga tetap berada di lingkaran pejabat tinggi. Pada era inilah, Tony Blinken mulai akrab dengan Joe Biden yang saat ini menjabat sebagai Presiden AS. 

Menurut laman resmi pemerintah AS, di era Obama, Joe Biden adalah wakil presiden dan Blinken menjadi penasihat keamanan nasional untuknya. Pada 2011 ketika Osama Bin Laden dikabarkan meninggal karena operasi militer AS, sebuah foto yang populer menunjukkan Obama dan Biden ada di sebuah ruangan, ditemani Hillary Clinton dan juga ada Antony Blinken.

Pada 2015 sampai dengan 2017, Antony Blinken dilantik menjadi Wakil Menteri Luar Negeri, menjadi tandem untuk Hillary Clinton yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS.

Secara umum, Blinken dapat disebut berada di dalam keluarga yang hidup sebagai staf pemerintah. Selain ayahnya yang pernah jadi duta besar, dalam waktu yang hampir bersamaan, paman Blinken juga ditunjuk sebagai Duta Besar AS untuk Belgia.

Dilansir Politico, ayah tiri Blinken, yakni korban selamat NAZI, adalah penasihat keamanan Presiden John F Kennedy sekaligus orang kepercayaan Presiden Prancis. Adik tiri Blinken, yakni Leah Pisar, bekerja di Departemen Luar Negeri dan menjadi direktur komunikasi di Dewan Keamanan Nasional selama pemerintahan Clinton.

Istri Blinken, Erin Ryan, adalah seorang staf di pemerintahan Clinton. Mereka berdua bertemu dan menikah serta bekerja bersama di pemerintahan tersebut.

Ketika Blinken sekolah di Paris, dia berada di lembaga pendidikan bilingual. Termasuk seorang siswa yang cerdas, Blinken fasih berbahasa Prancis. Bahkan ketika beberapa kali diwawancara oleh media Prancis, Blinken menjawab dengan bahasa Prancis yang fasih, dengan hanya seikit aksen.

Dengan melihat rekam jejak karir Blinken di pemerintahan AS, dapat dikatakan bahwa dia memiliki banyak peran khususnya dalam kebijakan luar negeri. Apalagi, dia sudah berkarier selama tiga dekade, dan sebagian besar berada di bidang hubungan luar negeri dan penasihat keamanan nasional.

Karena itu, Tony Blinken adalah orang yang sudah menggeluti hubungan luar negeri sejak lama. Biden dengan yakin menunjuk Blinken, yang kemudian direstui oleh Kongres AS. Tony Blinken lalu dilantik oleh Kamala Harris, wakil presiden AS, pada Januari lalu.

Tapi ada sisi lain dari Antony Blinken. Dia tak selamanya berwajah serius seperti gambaran para pejabat tinggi sebuah negara yang penting. Blinken adalah seorang gitaris, dan dia menuliskan informasi tersebut di laman profil media sosial resminya.

Dilansir Cnet, sebagai seorang gitaris, Blinken rupanya juga sudah membuat beberapa karya. Di antara karya tersebut adalah Without Ya, Patience, dan Lip Service. Karya Blinken dapat didengarkan di aplikasi Spotify, dan akunnya di aplikasi tersebut juga akun yang terverifikasi.

Meski dalam catatan pendengar musik Blinken tidak terlalu banyak setiap bulannya, tapi beberapa warganet memberikan ulasan positif untuk karya-karya tersebut. 

Ketika saat ini AS memiliki ketegangan serius dengan Rusia dalam masalah Ukraina dan dengan China dalam masalah Taiwan, Blinken terus mondar-mandir untuk membangun dan meningkatkan aliansi Washington.

Blinken baru saja melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri G7 di Liverpool, Inggris. Dalam pertemuan tersebut, negara-negara G7 dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan akan menjatuhkan sanksi keras kepada Moscow jika menginvasi Ukraina.

Dalam pertemuan di Liverpool, perwakilan 10 negara Asia Tenggara juga hadir meski lewat tautan video. Dan dari tempat itu, Blinken rencananya akan melakukan kunjungan ke Indonesia, Malaysia dan Thailand, tiga negara penting di Asia Tenggara.

Dilansir laman resmi pemerintah AS, Blinken di Jakarta akan menyampaikan sambutan tentang pentingnya kawasan Indo-Pasifik dan menggarisbawahi pentingnya Kemitraan Strategis AS-Indonesia.