tentara Pakistan di Karachi. (Wikimedia Commons/Voice of America)
Balochistan telah mengalami lima gelombang pemberontakan sejak bergabung dengan Pakistan pada 1947. Namun, BLA sendiri baru muncul pada akhir 1990-an dan menjadi lebih aktif di awal 2000-an. Gerakan bersenjata mereka semakin intensif setelah pembunuhan pemimpin nasionalis Nawab Akbar Bugti oleh militer Pakistan pada 2006.
Kelompok ini mulai menyasar aset dan warga China secara intensif sejak 2018, dimulai dengan serangan terhadap pekerja China di kota Dalbandin. BLA menyerang Konsulat China di Karachi pada November 2018. Empat orang tewas dalam insiden tersebut termasuk dua polisi, sementara staf konsulat selamat. Dua tahun kemudian, BLA menyerang gedung Bursa Efek Karachi yang sebagian sahamnya dimiliki konsorsium China.
Intensitas serangan meningkat tajam pada 2021 dimana jumlah serangan BLA berlipat ganda dibanding tahun sebelumnya. Pada 2022, BLA mengerahkan pengebom bunuh diri perempuan yang menarik perhatian global. Shari Baloch, seorang guru berusia 30 tahun, meledakkan diri di Universitas Karachi dan menewaskan tiga pengajar China, dilansir NYT.
BLA semakin berani pada November 2024 saat membom stasiun kereta Quetta yang menewaskan puluhan orang. Dilansir The Conversation, kelompok ini telah melancarkan lebih dari 150 serangan dalam setahun terakhir. Pembajakan kereta Jaffar Express menjadi serangan terbaru BLA di tahun ini.