Militan Pakistan Ledakkan Kereta Api dan Sandera Ratusan Penumpang

- Lebih dari 100 orang disandera oleh kelompok militan separatis di kereta api di Pakistan
- 190 orang berhasil diselamatkan setelah serangan militan meledakkan jalur kereta Jaffar Express
- Hingga saat ini, sekitar 130 sandera masih ditahan oleh BLA dan upaya penyelamatan terhalang oleh medan yang sulit
Jakarta, IDN Times - Lebih dari 100 orang disandera kelompok militan separatis di sebuah kereta api di Pakistan. Puluhan orang dilaporkan tewas akibat hal tersebut.
Dinas Keamanan Pakistan mengatakan, 190 orang telah berhasil diselamatkan setelah militan Tentara Pembebasan Baloch (BLA) meledakkan jalur kereta api. Mereka melancarkan serangan terhadap kereta Jaffar Express.
Pembajakan terjadi saat kereta api yang membawa 450 penumpang sedang melewati terowongan di pegunungan terjal, di Provinsi Balochistan pada Selasa kemarin.
1. 30 Militan tewas dalam serangan balasan militer Pakistan

Para pejabat mengatakan bahwa hingga Rabu (12/3/2025), sekitar 30 militan telah tewas, saat personel militer dan keamanan melancarkan serangan udara dan darat untuk merebut kembali kendali. Namun, upaya itu terhalang oleh medan yang terpencil dan berbahaya, yang membuat komunikasi dan mobilisasi menjadi sulit.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan sekitar 130 sandera masih ditahan oleh BLA dan tetap berada di dalam kereta.
“Ada upaya penyelamatan sandera tadi malam, tetapi berhasil digagalkan oleh pemberontak. Pagi harinya, upaya lain berhasil digagalkan,” kata pejabat itu, dilansir dari The Guardian.
2. Militan klaim sebagian besar sandera adalah personel militer

BLA mengklaim bahwa sebagian besar sandera yang ditawan adalah personel militer atau polisi. Namun pemerintah daerah menegaskan, maypritas yang ditawan adalah warga sipil.
Menurut laporan media lokal, BLA telah menempatkan pelaku bom bunuh diri dengan rompi peledak di dekat beberapa sandera, yang semakin mempersulit upaya penyelamatan mereka.
“Para teroris menggunakan orang-orang tak bersalah sebagai tameng manusia,” kata seorang pejabat kepada Radio Pakistan.
3. Sempat ada ledakan

Yousaf Bashir termasuk di antara penumpang yang diizinkan meninggalkan kereta. “Terjadi ledakan besar. Semua orang ketakutan dan orang-orang berteriak serta menangis keras. Kami berbaring selama ledakan. Semua orang berbaring di kereta karena ada tembakan juga," kata dia.
Dia mengatakan militan datang setelah penembakan berhenti dan menuntut semua penumpang turun dari kereta atau mereka akan dibunuh.
“Mereka membebaskan anak-anak saya, istri saya dan saya juga. Mereka memperingatkan kami untuk tidak melihat ke belakang dan terus berjalan. Saya tidak melihat berapa banyak orang yang tertinggal,” kata Bashir.
Mereka yang diizinkan BLA untuk meninggalkan kereta menggambarkan berjalan menuju tempat aman melalui medan pegunungan yang terjal selama lebih dari tujuh jam semalam.
BLA mengatakan pembajakan itu adalah respons langsung terhadap pendudukan kolonial Pakistan selama puluhan tahun di Balochistan dan kejahatan perang tanpa henti yang dilakukan terhadap orang-orang Baloch.
Balochistan, wilayah yang luas tetapi tertinggal yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan. Selama beberapa dekade telah menjadi rumah bagi pemberontakan separatis yang berperang melawan negara dan militer Pakistan, yang dituduhnya mengabaikan dan mengeksploitasi wilayah tersebut.