Jakarta, IDN Times - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dinyatakan telah meninggal usai ditembak di Prefektur Nara, Jumat (8/7/2022). Abe ditembak saat berpidato.
Abe sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dan mendapatkan transfusi darah. Sebelumnya, ia dilaporkan sempat mengalami gagal jantung.
Abe ditembak tepat di dada dan leher oleh senjata jenis shotgun. Sesaat setelah ditembak, Abe langsung tersungkur dan mengeluarkan banyak darah.
Shinzo Abe adalah perdana menteri terlama yang menjabat di Jepang. Ia meninggal pada usia 67 tahun.
Dilansir dari NHK, Jumat (8/7/2022), meski tak lagi menjabat sebagai perdana menteri, pesona Abe sebagai politikus masih kuat di Jepang.
Perannya di Partau Liberal Demokratik juga masih dibutuhkan, terbukti ia menyampaikan pidato di Prefektur Nara jelang pemilu Jepang.
Abe mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri Jepang pada Agustus 2020. Ia mundur lantaran memiliki masalah kesehatan dalam beberapa bulan terakhir.
"Meskipun masih ada satu tahun lagi dalam masa jabatan saya dan ada tantangan yang harus dihadapi, saya telah memutuskan untuk mundur sebagai perdana menteri," kata Abe, kala itu.
Abe digantikan oleh Yoshihide Suga saat itu. Suga juga merupakan tangan kanan Abe, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kabinet.
Pertama kali ia menduduki jabatan prestisius tersebut pada 26 September 2006. Namun selama setahun menjabat, Abe menyatakan mundur pada 26 September 2007. Abe menjabat lagi sebagai PM Jepang pada September 2012.
Abe diketahui juga berasal dari keluarga politik. Pada 1981, ia pernah menjadi asisten ayahnya, Shintaro Abe, yang kala itu menjabat Menteri Luar Negeri.
Sejak itu, ia bergabung dengan Partai Liberal Demokratik (LDP) mengikuti jejak sang ayah. Dukungan partai LDP sangat tinggi untuk Abe.
Selama memimpin Negeri Sakura, Abe dikenal sebagai perdana menteri yang memiliki gagasan-gagasan baru untuk Jepang. Di dunia internasional, di bawah kuasa Abe, Jepang menjalin hubungan yang cukup baik dengan Amerika Serikat yang merupakan sekutunya, meski hubungan Jepang dengan China dan Korea Selatan sempat tak mulus.