Profil Simon Harris, Perdana Menteri Irlandia Termuda dalam Sejarah

Simon Harris lahir pada 17 Oktober 1986 di Greystone, County Wicklow yang terletak di selatan Dublin. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan diketahui memiliki seorang saudara perempuan, serta adik laki-laki yang mengidap austisme. 

Dilansir majalah Time, memiliki salah satu anggota keluarga yang mengidap autisme mendorong Harris berinisiatif untuk melobi politikus lokal agar memperhatikan dan memberikan layanan khusus kepada anak pengidap autisme. Ia pun berinisiatif agar pemerintah setempat membangun kelompok dukungan kepada anak autis. 

Harris tercatat pernah mengenyam pendidikan di Dublin Institute of Technology di bidang jurnalistik dan bahasa Prancis. Sayangnya, ia terpaksa tidak melanjutkan studinya di semester akhir untuk menjadi asisten Senator Frances Fitzgerald. Pada usia 22, ia terpilih menjadi anggota dewan lokal dan melanjutkan kariernya di dunia politik. 

Setelah sukses menunjukkan prestasinya sebagai anggota parlemen, Harris terpilih menjadi Menteri Kesehatan (Menkes) Irlandia pada 2016. Selama menjabat, Harris menunjukkan upaya progresif dengan melegalkan aborsi di Irlandia dan mengubah stigma negatif terhadap pilihan seorang perempuan untuk melakukan aborsi. 

Di tengah pandemik, Harris pun mampu bergerak cepat dalam mengantisipasi dampak buruk dari virus COVID-19. Meski punya citra positif ketika menjabat sebagai Menkes, Harris pun sempat terjebak di tengah kontroversi karena menyediakan alat tes yang salah kepada pasiena kanker serviks. Ia kemudian mengakui kesalahannya tersebut. 

Pada Juni 2020, Harris ditetapkan sebagai Menteri Pendidikan, Penelitian, Inovasi, dan Ilmu Pengetahuan Irlandia. Ketika memimpin, ia berhasil memperkenalkan program 'Funding the Future' yang berfungsi mengurangi biaya pendidikan tinggi di Irlandia. 

Setelah dilantik, Harris dikenal luas sebagai Perdana Menteri TikTok karena cukup aktif di media sosial tersebut. Sejak menjabat sebagai menteri, ia kerap mengunggah kegiatannya di TikTok dan mahir dalam mengoperasikan aplikasi TikTok. 

Dilansir CNN, Harris sudah mendapatkan 100 ribu pengikut baru dalam beberapa bulan terakhir sebelum ditetapkan menjadi PM. Strategi penggunaan TikTok tersebut dianggap cukup ampuh dalam menggaet pemilih muda dalam pemilihan umum yang akan digelar pada Maret 2025 mendatang. 

Harris memang cukup populer di Irlandia, tapi ia memiliki tantangan besar di tengah masalah krisis rumah dan kedatangan imigran. Kedua masalah itu yang tengah menjadi perhatian besar masyarakat dan bahkan mengurangi popularitas pemerintahan saat ini. 

Ia pun sempat menyinggung terkait dengan potensi reunifikasi Irlandia dengan Irlandia Utara. Namun, ia menyebut masalah tersebut bukanlah prioritas pemerintahannya saat ini dan tidak mendesak. Ia pun menginginkan hubungan lebih baik dengan Inggris, terutama dalam sektor perdagangan.

Dikutip The Guardian, Harris sudah bertemu dengan PM Spanyol Pedro Sanchez untuk mendiskusikan masalah gencatan senjata dan perdamaian di Gaza. Ia menyatakan siap untuk mendukung dan mengakui kemerdekaan Palestina. 

Ia pun sempat bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan menyerukan agar Uni Eropa (UE) dapat menggunakan segala cara dalam melindungi rakyat Palestina dari gempuran Israel.