Dianggap Anti-Natal, Desain Gelas Starbucks yang Terbaru Diprotes Keras Oleh Umat Kristen di Amerika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi penggemar kopi, brand Starbucks yang berasal dari Amerika ini bukanlah hal asing di telinga. Bahkan di negara selain Amerika, cafe dan kopi Starbucks merupakan salah satu cafe yang digemari dan sangat populer di berbagai kalangan.
Rupanya di Amerika, sudah menjadi tradisi bagi Starbucks untuk selalu mengganti desain gelas kertas wadah kopi menurut musim dan trendnya. Musim dingin atau winter, adalah salah satu musim yang paling dinanti oleh penggemar Starbucks karena gambar desain gelasnya yang selalu unik dan bertema winter. Contohnya seperti ini.
Namun tahun ini, desain gelas yang terbuat dari kertas karton tersebut menjadi heboh dan mengundang kontroversi khususnya di kalangan umat Kristiani. Mereka menganggap bahwa Starbucks sengaja mempromosikan kampanye Anti-Natal dikarenakan desain gelas mereka yang terbaru tidak lagi mencerminkan semangat Natal. Ini desain gelas yang bikin heboh tersebut.
Dimulai oleh seorang pemuka agama Kristen, Joshua Feuerstein yang memposting video di Facebook sembari memegang gelas Starbucks yang terbaru dan memprotes hilangnya desain unik yang dinanti-nanti tiap tahun itu. Sebegitu marahnya Joshua sehingga ketika barista menanyakan namanya untuk ditulis di gelas, Joshua berkata bahwa namanya adalah "Merry Christmas". Hal ini, menurut Joshua, membuat gelas kopi tersebut kembali bersemangat Natal. Dan ia menantang semua umat Kristen untuk melakukan hal yang sama.
Starbucks tidak menjelaskan secara persis mengapa desain untuk tahun ini dipilih sebegitu minimalis dibanding tahun-tahun sebelumnya, yaitu dengan hanya warna merah ombre polos tanpa pola. Menurut website resmi Starbucks, desain ini mewakili semangat libur.
Ini adalah cuitan marah seorang umat Kristiani di Amerika lewat Twitter.
Editor’s picks
My Christmas mentality: If a store won't promote Christmas re Starbucks, I'm not spending my hard earned money there https://t.co/dfNTiwSojI
— Chuck Nellis (@ChuckNellis) November 5, 2015
Namun, beberapa orang menganggap desain ini wajar, mengingat penikmat Starbucks bukan hanya orang Kristen. Sehingga adalah hal yang penting jika Starbucks menunjukkan netralitasnya.
I am glad Starbucks has the plain simple red cups this year. way to represent the holidays to everyone not just to those who are christian
— Kaelyn Marks (@KayKay_Marx) November 7, 2015
Tapi ada juga yang secara logis beranggapan bahwa Starbucks dulunya memberikan desain dan pola yang berbau musim dingin, seperti pohon cemara, kepingan salju, orang-orangan salju, namun mereka tidak pernah menampilkan simbol-simbol agama Kristen dan memang tidak pernah menulis Selamat Natal di desain gelasnya.
If you're a Christian who is really worried about the #StarbucksRedCup I'm not sure you understand Christ. Jesus doesn't need coffee cups.
— Emily C. Heath (@emilycheath) November 8, 2015
Jadi memang dari dulu Starbucks selalu netral dan tidak memihak agama tertentu.
Kontroversi tersebut begitu heboh sehingga membuat Donald Trump, yang memang terkenal beraliran konservatif, ikut menyuarakan pendapatnya. Pada saat memberikan pidato kampanye di Illinois tanggal 9 November, Donald Trump tidak segan menyarankan untuk memboikot Starbucks.
Menurutmu bagaimana? Apa betul gelas merah polos tersebut memang Anti-Natal?