Jepang Akan Tunjuk 16 Bandara-Pelabuhan Laut untuk Pertahanan

Untuk mengantisipasi keadaan darurat militer

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jepang berencana menunjuk 16 bandara dan pelabuhan laut di seluruh negeri untuk digunakan oleh Pasukan Bela Diri (SDF) dan Penjaga Pantai Jepang (JCG).

Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat militer dan meningkatkan kemampuan pertahanan negara, menurut sumber pemerintah pada Rabu (27/3/2024).

Pada 2022, Pemerintah Jepang telah mengesahkan Strategi Keamanan Nasional tentang perlunya meningkatkan fungsi infrastruktur publik, seperti bandara dan pelabuhan, sehingga SDF dan JCG dapat memberikan respons yang lebih baik terhadap perlindungan warga negaranya dan penyebaran selama keadaan darurat, dilansir Kyodo News.

Baca Juga: Jepang Longgarkan Aturan Ekspor Jet Tempur untuk Antisipasi China

1. Dana awal yang akan dialokasikan untuk kedua fasilitas tersebut adalah Rp3,6 triliun

Pemerintah diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan para menteri Kabinet terkait secepatnya untuk mengambil keputusan resmi mengenai rencana tersebut. Proyek itu direncanakan akan dimulai pada tahun anggaran berikutnya, yakni April. Adapun alokasi dana yang akan digelontorkan untuk tahun pertama diperkirakan sebesar 35 miliar yen (sekitar Rp3,6 triliun).

Nantinya, setelah mengadakan diskusi dengan pemerintah kota, pemerintah pusat akan memulai pengaturan akhir untuk menunjuk 5 bandara dan 11 pelabuhan laut mengenai penggunaannya oleh SDF dan JCG dalam operasi rutin dan keadaan darurat.

Kelima bandara tersebut adalah Bandara Naha di prefektur selatan Okinawa dan Bandara Miyazaki, Nagasaki, Fukue, dan Kitakyushu di wilayah barat daya Kyushu.

Pelabuhan-pelabuhannya, yakni Pelabuhan Ishigaki di Okinawa, Pelabuhan Hakata di Kyushu, Pelabuhan Kochi-Susaki-Teluk Sukumo-Takamatsu di wilayah barat Shikoku, serta Pelabuhan Muroran, Pelabuhan Kushiro, Pelabuhan Rumoi, Pelabuhan Tomakomai, dan Pelabuhan Teluk Ishikari di wilayah utara Hokkaido, dilansir NHK News.

2. Jepang akan memperluas dermaga dan landasan pacu bandara

Jepang Akan Tunjuk 16 Bandara-Pelabuhan Laut untuk PertahananPersonel Pasukan Bela Diri Jepang saat akan menaiki pesawat angkut C-130 di Pangkalan Udara Komaki di prefektur Aichi, Jepang tengah pada Jumat (21/4/2023). (twitter.com/jointstaffpa)

Jepang berencana untuk meningkatkan fungsi fasilitas tersebut, termasuk memperluas dermaga dan landasan pacu.

Landasan pacu dan apron yang lebih panjang diharapkan akan dibangun di bandara-bandara yang ditunjuk untuk digunakan oleh jet tempur dan pesawat angkut. Sementara itu, pelabuhan memerlukan dermaga yang dapat menampung kapal perusak dan kapal besar lainnya.

Tokyo juga akan mengizinkan pesawat serta kapal Pasukan Bela Diri dan Penjaga Pantai untuk menggunakan lokasi tersebut untuk melakukan latihan.

Di sisi lain, peningkatan fasilitas bandara dan pelabuhan laut dinilai dapat memberikan manfaat bagi penduduk setempat dengan penggunaannya untuk logistik komersial, pariwisata, dan tanggap bencana. Meski begitu, terdapat kekhawatiran soal lokasi tersebut yang dapat menjadi sasaran serangan bersenjata, jika terjadi keadaan darurat.

Baca Juga: Taiwan Gelar Pekan Kesetaraan Gender di New York

3. Kekhawatiran Jepang atas konflik China-Taiwan

Jepang Akan Tunjuk 16 Bandara-Pelabuhan Laut untuk PertahananBendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)

Dalam beberapa tahun terakhir, Negeri Sakura telah memperkuat kemampuan pertahanan pulau-pulau terpencil di wilayah barat daya sebagai respons atas ketegangan mengenai Kepulauan Senkaku, pulau tak berpenghuni yang dikuasai Jepang di Laut China Timur, namun diklaim dan disebut Pulau Diaoyu oleh China.

Juga, kekhawatiran Tokyo atas keagresifan maritim Beijing dan potensi konflik atas Taiwan, yang dianggap Negeri Tirai Bambu sebagai bagian dari wilayahnya. Ini mengingat kedekatan Taiwan dengan pulau-pulau di barat daya Jepang.

Baca Juga: Kapal Korsel Tenggelam di Jepang, 6 WNI Tewas

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya