Jepang-Arab Saudi Teken 26 Nota Kerja Sama di Sektor Energi

Arab Saudi sedang mencoba mendiversifikasi industrinya

Jakarta, IDN Times - Jepang dan Arab Saudi menyetujui kerja sama dalam bidang energi, teknologi, hingga diversifikasi ekonomi.

Hal ini disepakati setelah pertemuan antara para pemimpin kedua negara, yakni Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS), di Jeddah pada Minggu (16/7/2023) waktu setempat.

Kishida dan MBS juga akan meluncurkan dialog strategis di tingkat menteri luar negeri, guna memperdalam kerja sama bilateral antar kedua negara, khususnya di bidang diplomatik dan keamanan, NHK News melaporkan.

Lawatan Kishida ke Arab Saudi merupakan salah satu rangkaian dari kunjungannya ke Timur Tengah. Dalam perjalanannya, Kishida menggandeng eksekutif dari sekitar 40 perusahaan Jepang. Setelahnya, PM Jepang tersebut dijadwalkan bertolak ke Uni Emirat Arab dan Qatar.

1. Arab Saudi tertarik pada pengetahuan teknologi energi Jepang

Dilansir Kyodo News, Tokyo-Riyadh telah menandatangani 26 nota kerja sama di sektor energi. Dari kerja sama tersebut, Arab Saudi akan mempercayakan investasinya dalam teknologi canggih Jepang, guna membangun ekonomi yang lebih terdiversifikasi.

Saat ini, Arab Saudi sedang berupaya merealisasikan 'Visi 2030' dalam cetak biru reformasi ekonomi dan sosialnya, guna membuka negara itu terhadap dunia.

Riyadh juga sedang berupaya mengurangi ketergantungan pada ekspor minyaknya,, mengingat di masa depan harga minyak mungkin saja turun di tengah tren dekarbonisasi di seluruh dunia.

Baca Juga: Sah! Uni Eropa Cabut Aturan Pembatasan Impor Makanan dari Jepang

2. Hubungan simbiosis mutualisme Tokyo-Riyadh

Jepang-Arab Saudi Teken 26 Nota Kerja Sama di Sektor EnergiPertemuan bilateral antara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kiri) dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, pada Minggu (16/7/2023). (twitter.com/KSAmofaEN)

Negeri Sakura akan menyediakan teknologi untuk Arab Saudi, guna memperluas kemampuan pembangkit tenaga surya negara Asia Barat tersebut. Serta memberikan inovasi melalui teknologi mutakhirnya dalam penggunaan hidrogen dan amonia sebagai sumber bahan bakar bersih.

Di sisi lain, dengan kesepakatan baru tersebut, Tokyo dapat menjamin pasokan minyaknya agar tetap stabil. Hal ini mengingat Arab Saudi merupakan penyumbang sekitar sepertiga dari total minyak mentah yang diimpor Jepang. 

Kishida mengatakan bahwa dengan kesepakatan baru, hubungan kedua negara akan berkembang dari hubungan antara produsen minyak dan konsumen, menjadi kemitraan global yang baru.

3. Visi dan Misi kerja sama bilateral Tokyo-Riyadh

Jepang-Arab Saudi Teken 26 Nota Kerja Sama di Sektor EnergiPertemuan bilateral antara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kiri) dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, pada Minggu (16/7/2023). (twitter.com/KSAmofaEN)

Selain itu, Tokyo dan Riyadh sepakat untuk memperdalam kerja sama bilateral di bidang mineral dan akan meningkatkan kerja sama dekarbonisasi.

Kishida dan MBS juga menegaskan kembali upaya bersama kedua negara, guna menstabilkan pasar minyak global pascamelonjaknya harga minyak, imbas invasi Rusia ke Ukraina.

Selain itu, kedua negara akan bekerja sama untuk menjadikan Timur Tengah sebagai pusat pasokan global energi bersih dan mineral utama.

Baca Juga: Arab Saudi Disebut Undang Suriah ke KTT Liga Arab 

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya