Jepang Setujui Vaksin COVID-19 Moderna Sebagai Booster
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jepang telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Moderna sebagai suntikan booster di Jepang. Hal tersebut disampaikan di sebuah panel yang dilakukan pada hari Rabu (15/12/2021).
Pada hari Kamis, Kemenkes juga secara resmi memberikan persetujuan jalur cepat untuk penggunaan booster tersebut sebagai upaya mencegah infeksi varian virus corona baru.
Vaksin COVID-19 Moderna pun menjadi vaksin kedua yang disetujui untuk digunakan sebagai suntikan booster di Negeri Sakura setelah Pfizer pada bulan lalu.
1. Suntikan booster akan menggunakan setengah dari dua suntikan sebelumnya
Dilansir Kyodo News, Sebelumnya, Jepang telah menetapkan interval delapan bulan dari pemberian vaksinasi kedua ke suntikan booster, akan tetatapi munculnya varian baru COVID-19, omicron, membuat pemberian booster dapat dilakukan setidaknya enam bulan setelah seorang individu menerima dosis kedua mereka.
Nantinya, dosis suntikan booster akan menggunakan setengah dari jumlah 0,5 mililiter yang digunakan pada suntikan vaksin pertama dan kedua.
Di depan parlemen, Menteri Kesehatan Jepang Shigeyuki Goto mengatakan bahwa peluncuran suntikan booster menggunakan vaksin moderna akan dimulai pada awal bulan depan.
Jepang pun akan menerima 50 juta dosis Moderna tahun depan. Namun, karena pemberian dosis untuk suntikan booster dibagi dua, pasokannya akan menghasilkan setidaknya 1,5 kali lebih banyak pada 75 juta suntikan.
2. Vaksin booster diperuntukkan untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas dan memenuhi syarat
Editor’s picks
Baca Juga: Anggota Parlemen Jepang Dijadwalkan Pilih PM Jepang yang Baru
Pada 1 Desember, Jepang mulai memberikan suntikan booster yang dimulai pada petugas kesehatan yang berisiko lebih tinggi terpapar virus corona.
Suntikan booster pun akan diberikan secara gratis, yang akan dialokasikan untuk masyarakat umum mulai Januari tahun depan dan program vaksinasi di tempat kerja sekitar bulan Maret.
Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa, masyarakat yang telah menerima dua dosis vaksin dari Pfizer atau AstraZeneca, bisa mendapatkan booster moderna melalui situs vaksinasi di tempat kerja. Mereka yang menerima suntikan pertama dan kedua di luar negeri pun dapat mendapatkan booster moderna di Jepang, selama dua suntikan tersebut didapat dari Pfizer, Moderna atau AstraZeneca, dikutip dari Japan Times.
Pemerintah juga mengatakan bahwa semua penduduk yang memenuhi syarat harus mendapatkan vaksin, di mana untuk suntikan booster, hanya orang yang berusia 18 tahun ke atas yang mendapatkan vaksin Pfizer dan Moderna. Juga, kementerian kesehatan sangat merekomendasikan booster untuk orang tua dan mereka yang memiliki kondisi medis yang berisiko lebih tinggi tertular COVID-19.
3. Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan penggunaan molnupiravir sebagai obat oral COVID-19
Berdasarkan laporan Kyodo News, Kementerian Kesehatan akan mengadakan komite khusus pada tanggal 24 Desember guna memutuskan apakah akan memberikan persetujuan untuk molnupiravir, yakni obat oral COVID-19 yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Amerika Serikat (AS), Merck & Co.
Diharapkan obat antivirus yang dapat mencegah virus masuk atau berkembang biak di dalam tubuh tersebut dapat menjadi pil pertama yang digunakan di Jepang jika disetujui.
Inggris pada awal bulan lalu menjadi negara pertama di dunia yang meyetujui penggunaan obat tersebut.
Baca Juga: Penasaran, Miliarder Jepang ini Mau Main Pokemon Go di Luar Angkasa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.