Korut Bantah Tuduhan AS-Jepang-Korsel soal Kirim Senjata ke Rusia

Disebut sebagai pencemaran nama baik yang tidak berdasar

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Utara (Korut), Choe Son-hui, mengecam pernyataan trilateral Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan (Korsel) mengenai tuduhan Pyongyang senjata militer ke Rusia.

Choe menyebut pernyataan tersebut sebagai kritik dan pencemaran nama baik yang tidak berdasar. Menurutnya, pihak lain tidak mempunyai hak untuk ikut campur dalam masalah kedaulatan nasional suatu negara.

"Jika mereka tidak memiliki kebencian terhadap Korut dan Rusia, tidak akan ada alasan untuk membuat tegang dan merasa tidak nyaman mengenai perkembangan hubungan yang setara dan normal antara kedua negara," ungkap Choe pada Sabtu (28/10/2023), dikutip dari Korea Herald.

1. Korut bereaksi tajam atas pernyataan bersama

Korut Bantah Tuduhan AS-Jepang-Korsel soal Kirim Senjata ke RusiaMenteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son-hui. (twitter.com/mfa_russia)

Menlu Korut tersebut menyebut, pernyataan Washington bersama sekutu Asia itu sebagai dokumen paling dipolitisasi yang secara serius mendistorsi hubungan persahabatan dan kerja sama Pyongyang-Moskow.

Dia menganggap ikut campurnya ketiga negara itu bertentangan dengan prinsip universal hukum internasional.

Choe juga mengatakan, jika perdamaian dan keamanan di kawasan terancam karena tindakan Washington, Tokyo, dan Seoul yang terus-menerus, maka hubungan Korut dan Rusia akan bertindak sebagai elemen strategis yang kuat guna mengatasi situasi seperti itu, dilansir NHK News.

Baca Juga: Korut Sebut Israel Dalang Pengeboman Rumah Sakit di Jalur Gaza

2. Soal pernyataan bersama Menlu AS, Jepang, dan Korsel

Pada Kamis, Menlu AS Antony Blinken, Menlu Jepang Yoko Kamikawa, dan Menlu Korsel Park Jin, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam Pyongyang atas perannya memasok amunisi dan peralatan militer ke Moskow.

"Kami akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mengungkap upaya Rusia memperoleh peralatan militer dari Korut," kata pernyataan tersebut, dikutip dari AP News.

Mereka mengatakan bahwa pengiriman senjata tersebut secara signifikan meningkatkan jumlah korban jiwa dalam Perang Rusia di Ukraina. Pernyataan itu juga menyatakan bahwa sebagai imbalan atas dukungannya terhadap Moskow, Pyongyang meminta bantuan militer Rusia untuk meningkatkan kemampuannya.

Para menlu khawatir mengenai kemungkinan transfer teknologi terkait nuklir atau rudal balistik dari Rusia ke Korut. Mereka menyerukan kedua negara untuk segera menghentikan semua kegiatan yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.

3. Rusia menepis tuduhan tersebut

Korut Bantah Tuduhan AS-Jepang-Korsel soal Kirim Senjata ke RusiaMenteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, saat berkunjung ke Korea Utara pada 18-19 Oktober 2023. (twitter.com/mfa_russia)

Pernyataan bersama muncul beberapa hari setelah Menlu Rusia, Sergey Lavrov, mencemooh klaim Washington baru-baru ini, bahwa negaranya menerima amunisi dari Korut. Lavrov juga mengatakan bahwa AS gagal membuktikan tuduhan itu.

Pada 13 Oktober, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan citra satelit menunjukkan Korut telah mengirimkan lebih dari seribu kontainer amunisi dan pasokan militer lainnya ke Rusia dari September hingga Oktober.

Di sisi lain, pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk meningkatkan hubungan strategis dan menjanjikan kerja sama militer yang lebih erat. Ini disampaikan saat mereka bertemu pertama kalinya dalam 4 tahun pada September di timur jauh Rusia.

Sementara itu, saat kunjungan Lavrov ke Korut pekan lalu, dia mengatakan bahwa Rusia menghargai dukungan tak tergoyahkan Pyongyang terhadap Perang Rusia di Ukraina. Sekembalinya dari kunjungan tersebut, Lavrov menepis tuduhan Washington atas transfer senjata Korut dan mengatakan bahwa 'AS terus menuduh semua orang'.

Baca Juga: AS Kerahkan Pesawat Pengebom Strategis B-52 ke Korsel

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya