Luncurkan Rudal ke Pakistan, India Mengaku 'Tidak Sengaja'

Insiden ini membahayakan kestabilan di kawasan

Jakarta, IDN Times - Peluncuran rudal India ke Pakistan pekan lalu, dikhawatirkan akan memicu ketegangan kembali antara dua negara tetangga yang berada di wilayah Asia Selatan ini. Hal itu bisa berdampak pada eskalasi militer yang mempengaruhi hubungan bilateral antara New Delhi dan Islamabad, serta mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan

Sementara itu, India mengaku pihaknya secara tidak sengaja meluncurkan rudal ke Pakistan dua hari sebelumnya. India beralasan hal itu terjadi karena adanya kerusakan teknis selama pemeliharaan rutin, dilansir BBC.. 

Baca Juga: Inflasi Tinggi, India Ngarep Rusia Beri Diskon untuk Impor Minyak

1. India menyesalkan insiden tersebut

Kementerian Pertahanan India mengatakan, pada Jumat (11/3/2022) bahwa pada Rabu, 9 Maret 2022, kerusakan teknis dalam rangka pemeliharaan rutin telah menyebabkan penembakan rudal yang tidak disengaja.

"Diketahui bahwa rudal itu mendarat di wilayah Pakistan. Meski insiden tersebut sangat disesalkan, namun juga melegakan karena tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut."

Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa pemerintah India telah mengambil pandangan yang serius dan memerintahkan Pengadilan Penyelidikan tingkat tinggi atas insiden tersebut.

Baca Juga: Viral karena Kasus Pelecehan Seksual, Seniman Tato di India Ditangkap

2. Pakistan: Rudal tersebut jatuh di Mian Channu dan membahayakan penumpang

Luncurkan Rudal ke Pakistan, India Mengaku 'Tidak Sengaja'Ilustrasi bendera Pakistan. (unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Sementara, militer Pakistan melaporkan bahwa sebuah benda terbang berkecepatan tinggi telah jatuh di kota timur Pakistan, Mian Channu, sekitar 500 km dari ibu kota Islamabad.

Objek tersebut telah diluncurkan dari Sirsa di negara bagian Haryana India. Menurut Angkatan Udara Pakistan, rudal itu melaju dengan kecepatan 3 Mach atau tiga kali kecepatan suara pada ketinggian 40.000 kaki dan terbang 124 km (77 mil) di wilayah udara Pakistan sebelum jatuh, menurut laporan BBC.

"Jalur penerbangan objek ini membahayakan banyak penerbangan penumpang nasional dan internasional baik di wilayah udara India dan Pakistan, serta kehidupan manusia dan harta benda di darat," kata Mayor Jenderal Babar Iftikhar, juru bicara militer Pakistan pada Kamis.

Pakistan juga mendesak India untuk berbagi temuan penyelidikannya tentang apa yang terjadi. Dilansir CNBC, Kementerian Luar Negeri Pakistan memanggil kuasa usaha India di Islamabad untuk mengajukan protes atas peristiwa ini.

Pakistan menyatakan bahwa insiden tersebut merupakan pelanggaran tak beralasan terhadap wilayah udaranya dan bisa membahayakan penerbangan penumpang dan nyawa warga sipil.

Pakistan juga memperingati India untuk memperhatikan konsekuensi yang tidak menyenangkan atas kelalaian semacam itu, juga mengambil langkah-langkah efektif guna menghindari terulangnya pelanggaran semacam ini di masa depan.

3. Respons berbagai pihak soal insiden tersebut

India dan Pakistan adalah dua negara yang memiliki senjata nuklir. Pakar militer di masa lalu telah memperingatkan risiko kecelakaan atau kesalahan perhitungan oleh tetangga bersenjata nuklir. Sebagai catatan, kedua negara telah berperang tiga kali dan terlibat dalam banyak bentrokan militer, seperti yang sering terjadi di wilayah Kashmir yang disengketakan.

Seorang penasihat keamanan nasional Pakistan, Moeed Yusuf, mengatakan butuh lebih dari dua hari bagi India untuk menerima bahwa ini adalah rudal mereka yang diluncurkan seolah-olah karena kerusakan teknis selama pemeliharaan. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kemampuan India untuk menangani teknologi sensitif tersebut.

"Pihak berwenang India juga sangat tidak bertanggung jawab untuk tidak segera memberi tahu Pakistan bahwa peluncuran rudal jelajah yang tidak sengaja telah terjadi," kata Yusuf.

Profesor studi internasional di Universitas Jawaharlal Nehru New Delhi, Happymon Jacob, mengatakan bahwa kedua belah pihak telah menangani penembakan rudal India yang tidak disengaja secara damai.

"Ini memberi harapan besar bahwa dua negara pemilik senjata nuklir menangani insiden rudal dengan cara yang dewasa," tulis Jacob dalam unggahannya di Twitter. "New Delhi harus menawarkan untuk membayar kompensasi atas rumah Pakistan yang dihancurkan."

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya