Fakta seputar Pneumonia Misterius yang Muncul di China

Tercatat peningkatan signifikan dalam jumlah rawat inap

Setelah pulih dari pandemi COVID-19, China kembali menyaksikan lonjakan kasus pneumonia anak yang tidak biasa. Terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah rawat inap di negara ini.

Peningkatan kasus yang tidak biasa ini telah mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meminta China memberikan informasi tambahan mengenai wabah ini dan mencari langkah-langkah respons yang lebih baik.

Apa yang telah ketahui tentang wabah pneumonia misterius di China

Fakta seputar Pneumonia Misterius yang Muncul di Chinailustrasi nodul paru yang terlihat pada CT scan (commons.wikimedia.org/Journal of Cardiothoracic Surgery 2008)

Mengutip Al Jazeera, berikut ini hal-hal yang telah diketahui mengenai wabah pneumonia misterius baru-baru ini di China.

  • Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan peningkatan penyakit pernapasan dalam sebuah konferensi pers pada 13 November 2023.
  • Pada hari Minggu (19/11/2023), kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di China utara dilaporkan oleh Program for Monitoring Emerging Diseases (ProMED), sebuah sistem pengawasan yang melakukan pelaporan global mengenai wabah penyakit menular. Tidak jelas apakah laporan ini tumpang tindih dengan informasi konferensi pers.
  • Menurut laporan ProMED, infeksi telah menjamur di Beijing dan kota Liaoning di timur laut China, yang jaraknya 800 km.
  • Pada Rabu (22/11/2023), WHO meminta China untuk merilis informasi mengenai wabah ini, termasuk informasi epidemiologi dan klinis tambahan, serta hasil laboratorium dari kelompok anak-anak yang dilaporkan.
  • Meskipun angka resmi mengenai jumlah kasus belum tersedia, tetapi rumah sakit di Beijing mengalami peningkatan jumlah pasien, terutama di bangsal anak-anak. Salah satu rumah sakit besar di kota ini melaporkan bahwa rata-rata setiap hari, mereka menerima sekitar 1.200 pasien memasuki ruang gawat darurat, menurut koresponden Al Jazeera Katrina Yu melaporkan dari Beijing pada hari Kamis (23/11/2023).
  • Sekolah-sekolah di Beijing juga melaporkan tingkat ketidakhadiran yang tinggi, bahkan meliburkan seluruh kelas setidaknya selama seminggu jika beberapa siswa sakit dan memperingatkan orang tua untuk berhati-hati.
  • Para pejabat kesehatan juga khawatir bahwa musim dingin akan memperburuk penyebaran infeksi setelah ada peringatan dari otoritas cuaca nasional China bahwa, mulai Kamis (23/11/2023), suhu dingin di negara itu akan makin turun.

Baca Juga: 1 Anak Meninggal per 43 Detik akibat Pneumonia

Penyebab peningkatan kasus pneumonia di China

Fakta seputar Pneumonia Misterius yang Muncul di Chinailustrasi pneumonia anak (freepik.com/jcomp)

Pihak berwenang dari Komisi Kesehatan Nasional China mengaitkan peningkatan kasus ini dengan pencabutan pembatasan COVID-19. Para pakar kesehatan juga sepakat bahwa hal ini mungkin menjadi alasannya.

China mungkin harus membayar “utang kekebalan” setelah lockdown yang berkepanjangan, “yang pasti telah secara drastis mengurangi sirkulasi penyakit pernapasan dan karenanya menurunkan kekebalan terhadap penyakit endemik”, kata Francois Belloux, direktur Institut Genetik University College London, dalam sebuah pernyataan yang diposting pada X.

Dia menambahkan bahwa berdasarkan informasi saat ini, “tidak ada alasan untuk mencurigai munculnya patogen baru” dan bahwa Mycoplasma pneumoniae, kemungkinan sumber sebagian besar kasus dan bakteri yang biasanya menyerang anak-anak kecil, "secara umum tidak berbahaya."

Pihak berwenang China mencantumkan Mycoplasma sebagai salah satu patogen yang beredar bersama dengan respiratory syncytial virus (RSV) and SARS-CoV-2. WHO telah meminta informasi lebih lanjut kepada China mengenai pola terkini mikroorganisme ini.

Meskipun kehadiran patogen baru masih mungkin terjadi sampai informasi lebih lanjut tersedia, wabah ini juga bisa disebabkan oleh patogen yang sudah ada namun baru bermutasi dengan karakteristik dan tingkat keparahan yang berubah.

Kedua skenario tersebut akan menjadi perhatian global karena cepat atau lambat patogen akan melintasi batas negara terlepas dari tindakan pencegahan yang dilakukan.

Sekilas tentang pneumonia

Fakta seputar Pneumonia Misterius yang Muncul di Chinailustrasi paru-paru (unsplash.com/averey)

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Kantong udara dapat terisi cairan atau nanah, menyebabkan batuk berdahak atau nanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Berbagai organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur, dapat menyebabkan pneumonia.

Tingkat keparahan pneumonia dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa. Penyakit ini paling serius terjadi pada bayi dan anak kecil, orang berusia di atas 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan tubuh lemah, mengutip Mayo Clinic.

Lantas, apa gejala pneumonia misterius ini?

Dilansir NewScientist, postingan pertama dari dua postingan ProMED mengenai topik tersebut mengutip “seorang warga Beijing” yang mengatakan demam adalah gejala utama yang mereka lihat pada anak-anak, tanpa batuk, tetapi banyak yang mengalami apa yang dikenal sebagai nodul paru. Tak satu pun dari postingan ProMED yang menyebutkan adanya kematian.

Nodul paru adalah benjolan kecil di paru-paru, yang terlihat melalui sinar-X atau CT scan. Ini ditemukan pada sepertiga orang yang paru-parunya dipindai dan biasanya disebabkan oleh infeksi yang sedang berlangsung atau di masa lalu. Gejala ini biasanya merupakan tanda infeksi bakteri, bukan virus, dan bisa jadi disebabkan oleh orang yang terkena infeksi bakteri setelah tertular virus flu, misalnya.

Gejala pneumonia lainnya menurut National Heart, Lung, and Blood Institute meliputi:

  • Sakit dada saat bernapas atau batuk.
  • Menggigil.
  • Batuk dengan atau tanpa dahak.
  • Demam.
  • Tingkat oksigen dalam darah rendah yang terukur dengan oksimeter.
  • Sesak napas.

Gejala lainnya yang juga bisa terjadi termasuk sakit kepala, nyeri otot, kelelahan parah, mual, muntah, dan diare.

Lansia dan orang-orang yang mengalami penyakit serius atau sistem imun lemah mungkin tidak memiliki gejala khas. Mereka mungkin memiliki suhu tubuh yang lebih rendah dari normal, bukan demam. Lansia yang menderita pneumonia mungkin merasa lemah atau tiba-tiba bingung.

Kadang, bayi juga tidak memiliki gejala khas. Mereka bisa muntah, demam, batuk, atau tampak gelisah atau lesu. Bayi mungkin menunjukkan tanda-tanda masalah pernapasan berikut:

  • Warna kebiruan pada kulit dan bibir.
  • Suara mendengus.
  • Otot di antara tulang rusuk tertarik ke dalam saat bernapas.
  • Napas cepat.
  • Pelebaran lubang hidung setiap kali menarik napas.

Baca Juga: Ini Perbedaan Gejala Pneumonia dan Bronkitis, Awas Keliru

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya