TEPCO Minta Maaf atas Kebocoran Air Radioaktif di PLTN Fukushima

Sekitar 5,5 ton air yang mengandung zat radioaktif bocor

Jakarta, IDN Times - Operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, TEPCO, meminta maaf kepada pemerintah setempat atas kebocoran air radioaktif yang baru-baru ini terjadi dari sebuah bangunan di lokasi tersebut. Pihaknya mengatakan insiden tersebut tidak berdampak pada lingkungan di luar pabrik.

"Kami membuat masyarakat di Prefektur Fukushima dan masyarakat secara luas menjadi cemas," kata Tatsuya Taminami, kepala PLTN Fukushima, dalam permintaan maafnya saat bertemu dengan pejabat prefektur pada Kamis (8/2/2024), dikutip dari Kyodo News.

Taminami mengatakan, TEPCO menangani kebocoran tersebut dengan sangat serius dan perusahaan akan menganalisis penyebab masalah itu. Serta, mengambil tindakan menyeluruh guna memastikan kebocoran seperti ini tidak akan terjadi lagi.

1. Air yang bocor diperkirakan mengandung 22 miliar becquerel, melebihi batas pelaporan kepada pemerintah

Kebocoran tersebut diketahui pada Rabu pagi dan terjadi saat mencuci alat pengolahan air yang terletak di dalam gedung insinerator. Para pekerja di PLTN tersebut menemukan bahwa air yang tidak diolah bocor dari ventilasi luar alat penyaring.

NHK News melaporkan, air seberat 5,5 ton tersebut bocor dari outlet yang terhubung ke perangkat untuk mengolah air yang terkontaminasi, yang terakumulasi di kompleks yang mengalami kebocoran bahan bakar reaktor setelah gempa bumi dan tsunami pada 2011.

TEPCO mengatakan bahwa air tersebut yang sebagian mungkin telah meresap ke dalam tanah, diyakini mengandung zat radioaktif 220 kali lipat dari tingkat standar yang harus dilaporkan kepada pemerintah.

Air yang bocor diperkirakan mengandung 22 miliar becquerel cesium-137 dan zat radioaktif lainnya yang memancarkan sinar gamma. Angka tersebut jauh melebihi batas minimal 100 juta becquerel yang merupakan standar tingkat pelaporan kepada pemerintah. 

TEPCO belum memastikan adanya dampak lingkungan di luar pabrik, namun pihaknya berencana untuk menghilangkan tanah yang berpotensi terkena dampak. Serta, memulihkan air di sekitarnya.

Baca Juga: Jumlah Guru Jepang Cuti karena Kesehatan Mental Capai Rekor Tertinggi

2. Sekitar 10 dari 16 katup udara lupa ditutup oleh pekerja yang mengakibatkan kebocoran

https://www.youtube.com/embed/kVq7dMD07VI

TEPCO sedang menyelidiki kemungkinan bocor air disebabkan oleh para pekerja yang lupa menutup beberapa katup.

TEPCO menjelaskan, pipa yang sedang dicuci pekerja saat terjadi kebocoran, memiliki 16 katup yang dioperasikan dengan tangan. Katup-katup tersebut dibuka selama pekerjaan dan ditutup kembali secara manual setelah pekerjaan selesai. Namun, 10 di antaranya dibiarkan terbuka sehingga mengakibatkan kebocoran.

Perusahaan utilitas tersebut mengatakan bahwa pada saat kebocoran ditemukan, monitor debu yang mengukur tingkat zat radioaktif di atmosfer di atas pabrik untuk sementara waktu menunjukkan sedikit peningkatan data. Meski begitu, angka tersebut kini telah kembali normal.

TEPCO juga menuturkan bahwa pihaknya belum mendeteksi adanya perubahan signifikan dalam tingkat radioaktivitas di sekitar PLTN yang diukur di pos-pos pemantauan, serta pada perangkat pemantauan saluran drainase terdekat.

3. Prefektur Fukushima menyesalkan kebocoran yang terjadi di PLTN tersebut

TEPCO Minta Maaf atas Kebocoran Air Radioaktif di PLTN FukushimaIlustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir. (unsplash.com/Nicolas HIPPERT)

Kepala bagian manajemen krisis prefektur Fukushima, Jin Watanabe, telah memanggil kepala PLTN Fukushima Daiichi dan menyesalkan kebocoran air yang tidak diolah tersebut.

Watanabe meminta agar TEPCO melakukan investigasi yang teliti, dan menyerukan langkah-langkah untuk mencegah kebocoran serupa terjadi lagi di masa mendatang. Dia juga mendesak perusahaan untuk memberikan informasi kepada penduduk setempat, ihwal dampak lingkungan.

Baca Juga: Jepang Beri Masa Tinggal Lebih Lama bagi Pemegang Visa Digital Nomad

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya