Thailand Izinkan Turis dari 46 Negara Masuk Tanpa Karantina

Berlaku per 1 November 2021

Bangkok, IDN Times - Thailand akan mengizinkan turis yang telah melakukan vaksinasi dari 46 negara dan wilayah untuk masuk negaranya tanpa perlu menjalani karantina COVID-19 yang akan berlaku per 1 November 2021.

Dikutip dari Kyodo News, Langkah ini dilakukan oleh Thailand sebagai upaya untuk memulihkan kembali ekonomi negara melalui industri pariwisata vitalnya. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha di Facebook, pada hari Kamis (21/10/2021).

1. Negara mana saja yang bisa masuk ke Thailand tanpa karantina?

Nantinya, pengunjung harus menunjukkan bukti bahwa telah melakukas tes RT-PCR dengan hasil negatif COVID-19 sebelum berangkat ke Thailand, lalu pada saat kedatangan mereka juga akan diuji.

Pekan lalu perdana menteri mengatakan bahwa pemerintah Thailand pada awalnya akan membatalkan persyaratan karantina bagi turis dari 10 negara yang dianggap berisiko rendah terhadap penyebaran virus corona, dan kini menjadi 46 negara.

"Jika kita menunggu semuanya sempurna, kita akan terlambat," ungkap Prayut, disebutkan juga bahwa ketimbang menjalani karantina wajib, turis akan memutuskan untuk pergi ke negara lain.

Adapun daftar 46 negara dan wilayah tersebut, menurut Kementerian Luar Negeri Thailand, yaitu: Australia, Austria, Bahrain, Belgia, Bhutan, Brunei Darussalam, Bulgaria, Kamboja, Kanada, Chile, China, Siprus, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Latvia, Lithuania, Malaysia, Malta, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Slovenia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Uni Emirat Arab, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Hong Kong.

2. Negara yang tidak termasuk dalam daftar 46 negara yang diizinkan tanpa karantina, tetap bisa masuk ke Thailand namun harus menjalani karantina wajib

Thailand Izinkan Turis dari 46 Negara Masuk Tanpa KarantinaIlustrasi suasana Chinatown di Bangkok, Thailand. (unsplash.com/Geoff Greenwood)

Baca Juga: Thailand Berencana Hapus Karantina Turis yang Divaksinasi

Menurut Nikkei Asia, turis dari negara-negara yang tidak ada dalam daftar, tetap dapat mengunjungi Thailand, namun harus menjalani karantina, yang berarti karantina 7 hari wajib bagi mereka yang tiba melalui udara dan karantina 10 hari bagi mereka yang tiba melalui laut.

Diperkirakan, Thailand akan menambahkan lebih banyak negara berisiko rendah ke dalam daftar pada 1 Desember dan 1 Januari mendatang.

Dilansir Reuters, Thailand akan membuka kembali ibu kota Bangkok, serta tujuan wisata umum lainnya, termasuk Hua Hin dan Pattaya, dan pada akhir bulan jam malam akan dicabut, menurut Royal Gazette yang dirilis Kamis malam.

Beberapa bulan terakhir, persyaratan masuk yang ketat dan tindakan karantina membantu mengendalikan wabah virus corona di Thailand. Akan tetapi di satu sisi, pembatasan tersebut membuat jumlah kedatangan turis turun menjadi sebagian kecil dari hampir 40 juta pengunjung yang terlihat pada tahun 2019.

3. Sektor pariwisata menyumbang 20 persen dari produk domestik bruto Thailand

Thailand Izinkan Turis dari 46 Negara Masuk Tanpa KarantinaIlustrasi suasana pariwisata di Krabi, Thailand. (unsplash.com/Sumit Chinchane)

Menghidupkan kembali pariwisata merupakan suatu keharusan bagi ekonomi Thailand untuk tumbuh, sebab sebelum pandemi, sektor pariwisata dan bisnis terkait menyumbang 20 persen dari produk domestik bruto Thailand.

Saat pandemi COVID-19 melanda pada tahun lalu, Thailand kehilangan sekitar 50 miliar dolar AS dari sektor pariwisatanya atau sekitar Rp706 triliun, yang berarti turun sebesar 82 persen dan menjadi pukulan signifikan bagi perekonomian pariwisatanya.

Untuk kasus COVID-19 di Thailand, pada hari Kamis tercatat 9.727 kasus virus corona baru dan 73 kematian, yang berarti totalnya menjadi 1.821.579 kasus infeksi yang dikonfirmasi dengan 18.559 kematian sejak pandemi dimulai. Berdasarkan data pelacak COVID-19 dari Reuters per 16 Oktober 2021, Sejauh ini Thailand telah memberikan setidaknya 64.139.022 dosis vaksin COVID-19 dengan asumsi setiap orang membutuhkan 2 dosis, yang berarti sekitar 46,1 persen populasi di negara tersebut telah divaksinasi.

Baca Juga: Baht Thailand: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya