Jakarta, IDN Times - Lebih dari 250 mantan tokoh Badan Intelijen Israel, Mossad, termasuk tiga mantan kepala badan tersebut, merilis petisi yang menyerukan diakhirinya segera genosida di Gaza untuk memfasilitasi pembebasan semua sandera. Tel Aviv meyakini 24 dari 58 sandera yang tersisa yang ditawan di wilayah kantong Palestina itu masih hidup.
Ratusan mantan agen Mossad Israel telah mengkritik kembalinya perang di Gaza. Petisi itu menambah gelombang perbedaan pendapat publik yang berkembang dalam lembaga keamanan Israel. Sejak Kamis lalu, setidaknya enam petisi telah ditandatangani oleh para prajurit cadangan, perwira pensiunan, dan veteran dari berbagai cabang militer, dilansir Anadolu.
"Kami adalah prajurit yang telah mengabdi pada negara sepanjang hidup kami. Kami telah mengemudikan tank, memimpin pasukan, dan membayar harga yang mahal. Pengalaman inilah yang mendorong kami hari ini untuk menyerukan gencatan senjata," bunyi surat yang ditulis oleh Kolonel Rami Matan, mantan wakil komandan IDF.
"Mengapa kami terus mengorbankan nyawa manusia untuk tujuan yang tidak dapat dicapai?" tambahnya.