Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Rabu (14/3/2023), menangkap miliarder China bernama Guo Wengui. Dia juga merupakan mantan penasihat politik Presiden Donald Trump, Steve Bannon.

Guo Wengui dan rekannya dari Inggris, Kin Ming Je, dituduh telah mencuri dana dari peserta investasi senilai lebih dari 1 miliar dolar atau sekitar Rp15 triliun. Karena penipuan itu, keduanya dinilai dapat membeli barang-barang mewah, termasuk kapal pesiar.

1. Penipuan dengan konspirasi rumit investasi

ilustrasi (Unsplash.com/Mathieu Stern)

Skema penipuan yang dilakukan Guo Wengui adalah penipuan sekuritas, penipuan bank dan pencucian uang. Kin Ming Je, warga negara ganda Hong Kong-Inggris, adalah pemodal Guo dan saat ini dia masih buron.

Dilansir The Guardian, pengacara AS Damian Williams mengatakan bahwa Guo telah memimpin konspirasi rumit untuk menipu ribuan pengikut daringnya hingga lebih dari 1 miliar dolar atau Rp15 triliun.

"(Guo) didakwa melapisi sakunya dengan uang yang dia curi, termasuk membeli dirinya sendiri, dan kerabat dekatnya, rumah besar seluas 50 ribu kaki persegi, Ferrari 3,5 juta dolar AS (Rp54 miliar), dan dua kasur seharga 36 ribu dolar AS (Rp556 juta), dan membiayai kapal pesiar mewah senilai 37 juta dolar AS (Rp572 miliar)," katanya.

2. Mencari popularitas sebagai pengkritik China

Guo Wengui ditangkap di rumahnya, di gedung 60th Street dan Fifth Avenue di New York. Usai tengah hari, kebakaran terjadi di alamat yang sama. Saat ini, FBI menyelidiki apakah kebakaran itu terkait dengan penangkapan.

Guo Wengi juga menggunakan nama Ho Wan Kwok. Departemen Kehakiman AS, dilansir RFI, mengatakan bahwa pria itu memanfaatkan ketenaran sebagai pengkritik pemerintahan China yang dipimpin Xi Jinping.

Dia mengasingkan di New York dan membangun banyak pendukung di dunia maya. Para pendukung didorong untuk berinvestasi di organisasi nirlaba dan bisnis yang dikendalikan Guo. Namun, dana yang dikumpulkan itu dialihkan untuk penggunaan pribadi.

"Penipuan investasi membuat orang yang tidak bersalah menjadi korban, yang pada akhirnya merusak kepercayaan publik terhadap integritas sistem keuangan," kata Asisten Direktur FBI Michael Driscoll.

3. Ancaman lebih dari 100 tahun penjara

ilustrasi persidangan. (Pixabay.com/mohamed_hassan)

Guo Wengui pernah menjadi salah satu orang terkaya di China. Dia melarikan diri pada 2014 dalam kampanye penumpasan anti-korupsi yang dipimpin Presiden Xi Jinping. Dia pun meminta suaka politik dari AS. 

Beijing menuduh Guo telah melakukan pemerkosaan, penculikan, penyuapan dan pelanggaran lainnya. Sejak dia melarikan diri, Guo telah menjadi target sasaran pencarian agen intelijen China.

Dilansir Associated Press, Guo telah lama berargumen bahwa tuduhan pemerintah China terhadapnya adalah kesalahan. Saat ditangkap, Guo juga membantah dakwaan yang dialamatkan kepadanya, tapi tidak menolak untuk ditahan

Jaksa meminta agar Guo tetap ditahan karena risiko dapat melarikan diri dan menimbulkan bahaya bagi masyarakat. Guo akan menghadapi lebih dari 100 tahun penjara jika terbukti bersalah atas semua tuduhan yang diberikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team