5 Ribuan Orang Spanyol Nonton Konser Tanpa Jaga Jarak, Hasilnya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Spanyol telah menggelar konser uji coba di tengah pandemik COVID-19 pada Maret lalu. Ada sekitar 5 ribuan orang yang menghadiri acara musik yang digelar di kota Barcelona itu.
Dalam kesempatan tersebut, mereka hanya dites sebelum masuk ke area pertunjukan, dan dibiarkan menikmati kemeriahan konser seperti dalam keadaan normal.
Sekitar sebulan setelah acara berlangsung, para peneliti yang mengamati hasil konser uji coba itu mengatakan tidak ada tanda-tanda infeksi yang lebih tinggi terjadi pada mereka yang menghadiri konser.
Baca Juga: Masker SNI Tetap Bisa Cegah Penularan Mutasi Virus Corona
1. Hanya ada 6 orang positif COVID-19
Menurut laporan BBC pada akhir April, hanya enam orang yang dinyatakan positif dalam 14 hari setelah menghadiri pertunjukan di Barcelona. Angka ini jauh lebih rendah daripada infeksi yang terlihat pada populasi umum.
Bahkan dari enam orang yang dites positif, peneliti menyimpulkan bahwa empat di antaranya terinfeksi di tempat lain, bukan di acara tersebut.
“Tingkat infeksi di antara peserta adalah setengah dari tingkat pada orang pada usia yang sama di Barcelona,” menurut peneliti.
2. Tidak ada penularan selama konser
Editor’s picks
Hasil baik dari penelitian itu juga disampaikan oleh spesialis penyakit menular Josep Maria Llibre. Dalam konferensi pers pada Selasa (26/4/2021) lalu, Llibre mengatakan tidak ada penularan terjadi selama konser uji coba.
“Tidak ada tanda yang menunjukkan penularan terjadi selama peristiwa itu,” katanya.
Baca Juga: Corona Menggila, Ekonomi India Diprediksi Kontraksi di Kuartal Ini
3. Pertemuan terbesar sejak pandemik muncul
Pihak berwenang Spanyol telah membiarkan pertunjukan itu digelar sebagai bagian dari proyek penelitian. Konser tersebut sendiri menjadi salah satu pertemuan terbesar di Eropa sejak pandemik dimulai.
Sebelumnya akibat pandemik, banyak negara dunia, termasuk Spanyol, melarang diadakannya pertemuan yang melibatkan banyak orang. Ini mengakibatkan banyak industri, termasuk industri hiburan, merugi karena tidak bisa beroperasi sebagaimana mestinya.
Meski demikian, penelitian ini bukan yang pertama di dunia. Belanda juga pernah mengadakan eksperimen serupa pada bulan Maret dengan peserta sekitar 1.500 orang.
Baca Juga: Kronologi Persekusi Jamaah Masjid di Bekasi Gegara Pakai Masker