Afrika Selatan Akan Membuat Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Institut Biovac Afrika Selatan akan mulai membuat vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech awal tahun depan, setelah menerima zat obat itu dari Eropa, kata seorang eksekutif Pfizer, Senin (6/12/2021).
Kesepakatan “fill and finish” Biovac dengan Pfizer itu sebelumnya telah diumumkan pada Juli lalu. Ini akan menjadikan Biovac sebagai salah satu dari sedikit perusahaan yang memproses vaksin COVID-19 di Afrika, salah satu wilayah yang memiliki akses rendah ke vaksin selama pandemik ini.
“Kami berharap fasilitas Cape Town akan dimasukkan ke dalam rantai pasokan kami pada akhir tahun ini,” kata Patrick van der Loo, Presiden Regional Pfizer untuk Afrika dan Timur Tengah, pada konferensi di Kigali tentang pembuatan vaksin di Afrika.
Baca Juga: Pfizer Izinkan 95 Negara Buat dan Jual Obat COVID-nya
1. Bahan Obat dari Eropa
Van der Loo lebih lanjut menyatakan, Biovac akan memulai pembuatan dosis pada awal tahun depan setelah mendapatkan bahan-bahannya.
“Biovac akan mendapatkan bahan obat dari fasilitas di Eropa dan pembuatan dosis jadi akan dimulai awal 2022,” katanya, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.
2. Tidak ada transfer kekayaan intelektual
Editor’s picks
Kesepakatan Biovac dengan Pfizer mencakup tahap akhir pembuatan, di mana vaksin diproses dan dimasukkan ke dalam botol, tetapi tidak mencakup transfer kekayaan intelektual untuk vaksin.
Sebelumnya perusahaan farmasi besar Barat termasuk Pfizer telah banyak dikritik, karena tidak berbuat cukup untuk memfasilitasi produksi vaksin di negara berkembang.
Pada Juli lalu, CEO Pfizer mendesak anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk tidak mendukung pengabaian sebagian hak kekayaan intelektual untuk vaksin COVID-19. Pengabaian ini diusung oleh Afrika Selatan dan India.
Baca Juga: Telah Berakhir, Pfizer Umumkan 8 Pemenang Pfizer Biotech Fellowship
3. Tantangan dalam mengembangkan vaksin lokal
Van der Loo dalam kesempatan yang sama membeberkan apa saja tantangan historis yang dihadapi oleh perusahaan farmasi di benua itu. Ia mengatakan, tantangan ini menjelaskan kenapa mereka kesulitan dalam memulai pembuatan vaksin lokal.
Salah satu tantangan itu adalah pasokan listrik dan air yang tidak teratur, yang telah menjadi masalah di Afrika Selatan selama bertahun-tahun.
“Tahun lalu ... air dijatah, yang membuatnya sangat sulit baik secara praktis tetapi juga etis untuk mendapatkan dan menggunakan air dalam jumlah besar untuk uji coba melalui peralatan, sebagai bagian dari fase transfer teknologi start-up kami,” katanya, merujuk untuk operasi di fasilitas Biovac.