AS Bakal Bagikan Stok Vaksin AstraZenecanya ke Dunia

60 juta dosis vaksin akan dikirim dalam beberapa bulan

Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) akan mulai membagikan seluruh vaksin AstraZeneca miliknya setelah menyelesaikan tinjauan keamanan federal di Badan Pengawas Obat dan Makanannya, Food and Drug Administration (FDA).

Sebanyak 60 juta dosis vaksin AstraZeneca diharapkan siap untuk diekspor dalam beberapa bulan mendatang, lapor Associated Press, sebagaimana dikutip Independent, Selasa (27/4/2021).

Baca Juga: Menkes: Indonesia Dapat Tambahan Jutaan Vaksin Sinovac dan AstraZeneca

1. 50 juta lebih vaksin AstraZeneca sudah dalam tahap produksi

AS Bakal Bagikan Stok Vaksin AstraZenecanya ke Duniaastrazeneca.com

Saat ini, vaksin AstraZeneca telah mendapat izin penggunaan di banyak negara di seluruh dunia tetapi belum diizinkan untuk digunakan di AS oleh FDA.

Koordinator COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients menyebut ada sekitar 10 juta dosis vaksin AstraZeneca telah diproduksi di AS tetapi belum lolos peninjauan oleh FDA untuk memenuhi ekspektasi untuk kualitas produk. Secara total, ada 50 juta lebih dosis dalam berbagai tahap produksi dan dapat tersedia untuk dikirim pada Mei dan Juni, yang sedang menunggu persetujuan FDA.

“Regulator dipandang sebagai standar tinggi (gold standard) untuk keselamatan seluruh dunia,” katanya.

2. Dengan berbagai merek vaksin yang digunakan, AS tidak butuh AstraZeneca

AS Bakal Bagikan Stok Vaksin AstraZenecanya ke DuniaIlustrasi vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca dan Universitas Oxford. twitter.com/LeeJaeYong111/

Negara yang dipimpin Presiden Joe Biden ini baru menggunakan vaksin dari Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson. Dari tiga vaksin yang dipakai AS, vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson sempat dihentikan penggunaannya karena kekhawatiran akan gangguan pembekuan darah yang langka. Tetapi vaksin tersebut telah kembali digunakan selama akhir pekan lalu.

Menurut angka dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), 94,7 juta orang Amerika sekarang telah divaksinasi penuh, atau 28,5 persen dari populasi. Lebih dari 42 persen telah menerima setidaknya satu dosis. Lebih dari 120 juta dosis vaksin Pfizer telah diberikan, 100 juta dosis Moderna, dan 8 juta dosis Johnson & Johnson.

“Mengingat portofolio vaksin yang kuat yang telah dimiliki AS dan yang telah disahkan oleh FDA, dan mengingat bahwa vaksin AstraZeneca tidak diizinkan untuk digunakan di AS, kami tidak perlu menggunakan vaksin AstraZeneca di sini untuk beberapa bulan berikutnya,” kata Zients

“Oleh karena itu, AS sedang mencari opsi untuk membagikan dosis AstraZeneca dengan negara lain saat tersedia.”

Sebelumnya pada Maret lalu, Gedung Putih mengumumkan AS akan berbagi sekitar 4 juta dosis vaksin dengan Meksiko dan Kanada.

Baca Juga: RI Terima 3,8 Juta Dosis Vaksin Gratis  AstraZeneca Melalui COVAX

3. Pasokan vaksin AstraZeneca AS

AS Bakal Bagikan Stok Vaksin AstraZenecanya ke DuniaVaksin AstraZeneca (cepi.net)

Pemerintah AS dilaporkan memiliki kontrak dengan AstraZeneca sebesar 300 juta dosis vaksin. Namun pengiriman dosis melambat karena pabrik Emergent BioSolutions di Baltimore. Produksi AS berlangsung telah berada di bawah pengawasan peraturan dan publik yang meningkat setelah kegagalan batch vaksin Johnson & Johnson.

AstraZeneca sendiri awalnya diharapkan menjadi vaksin yang pertama menerima otorisasi darurat federal, sehingga dipesan dalam jumlah sangat besar. Namun, masalah dengan uji klinis vaksin membuat izin belum diberikan.

Pendaftaran dalam uji coba AS yang melibatkan 30 ribu orang dari perusahaan tersebut belum selesai hingga Januari, dan mereka masih belum mengajukan otorisasi penggunaan darurat ke FDA.

Baca Juga: Menkes: Indonesia Dapat Tambahan Jutaan Vaksin Sinovac dan AstraZeneca

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya