Rumah Sakit COVID-19 Irak Kebakaran, 82 Orang Meninggal Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kebakaran melanda rumah sakit COVID-19 Ibn al-Khatib yang terletak di ibu kota Irak, Baghdad pada Minggu (25/4/2021) menjelang pagi. Akibat kejadian itu, 82 orang meninggal dunia.
Menurut Channel News Asia, yang mengutip AFP, banyak dari korban adalah pasien COVID-19 yang menggunakan alat bantu pernapasan.
“(Kobaran api) dimulai dengan ledakan yang disebabkan oleh kesalahan dalam penyimpanan tabung oksigen,” kata sumber medis kepada AFP.
Baca Juga: Pangkalan Militer AS dan Turki di Irak Diserang
1. Rumah sakit pasien COVID-19 tidak memiliki sistem proteksi kebakaran
Sumber medis itu lebih lanjut mengatakan bahwa api menyebar dengan cepat ke beberapa lantai di tengah malam, ketika puluhan kerabatnya berada di sisi ranjang dari 30 pasien di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit tempat kasus COVID-19 yang paling parah dirawat tersebut.
“Rumah sakit tidak memiliki sistem proteksi kebakaran dan langit-langit palsu memungkinkan api menyebar ke produk yang sangat mudah terbakar,” kata badan pertahanan sipil Irak.
“Banyak korban meninggal karena mereka harus dipindahkan dan ventilator dilepas, sementara yang lain mati lemas karena asap,” tambahnya.
Pada awalnya setelah kebakaran, petugas medis mendata ada setidaknya 23 orang meninggal dunia akibat kejadian itu. Namun kemudian kementerian dalam negeri mengumumkan bahwa jumlah resmi ada 82 orang tewas dan 110 luka-luka.
“Lebih dari 200 pasien diselamatkan,” menurut kementerian kesehatan.
2. Petugas kebakaran mencoba memadamkan api
Editor’s picks
Sejumlah video di media sosial memperlihatkan petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan api ketika pasien dan kerabat mereka mencoba melarikan diri dari gedung.
Seorang saksi yang keluarganya juga yang dirawat di rumah sakit menyebut warga sipil juga turun tangan membantu mengevakuasi pasien.
“Orang-orang (warga sipil) yang membantu mereka keluar,” kata Amir, 35 tahun, kepada AFP.
3. Menteri kesehatan diskors
Irak merupakan negara dengan salah satu sistem kesehatan yang buruk di dunia. Rumah sakit di Irak telah rusak akibat konflik selama beberapa dekade dan investasi yang buruk, di mana mereka kekurangan obat-obatan dan ranjang.
Usai kejadian ini, Perdana Menteri Mustafa al-Kadhemi menyerukan penyelidikan penyebab kebakaran dan mengumumkan berkabung nasional selama tiga hari. Parlemen telah mengumumkan akan mengabdikan sesi Senin untuk tragedi tersebut.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Irak Hassan al-Tamini telah diskors pada Minggu.
“Gubernur Baghdad Mohammed Jaber dan kepala departemen kesehatan untuk Baghdad timur, tempat rumah sakit Ibn al-Khatib berada, juga akan diinterogasi,” kata pernyataan dari perdana menteri Irak.
“Hasil investigasi ini akan disampaikan kepada pemerintah dalam lima hari,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Irak-Arab Saudi Buka Perbatasan Arar Usai Ditutup Selama 30 Tahun