Warga Jepang Demo Tolak Pernikahan Putri Mako dengan Rakyat Biasa

Pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro ternyata sempat ditunda

Jakarta, IDN Times – Warga Jepang melakukan unjuk rasa menolak pernikahan Putri Mako dari Kekaisaran Jepang dengan Kei Komuro, kekasihnya yang hanya rakyat biasa.

Para demonstran tersebut turun ke jalan-jalan di ibu kota Tokyo, menyerukan kekhawatiran mereka tentang masa depan Jepang dan Keluarga Kerajaan. Mereka membawa papan yang berisi tulisan kritik terhadap pernikahan tersebut.

Menurut surat kabar Inggris, Metro, pada Selasa (26/10/2021), ada lebih dari 100 pengunjuk rasa berbaris di pusat kota Tokyo menentang pernikahan tersebut.

“Lebih dari 100 orang berbaris hari ini karena kami ingin mengatakan yang sebenarnya tentang betapa menyusahkannya pernikahan ini, dan saya tidak ingin keluarga kekaisaran terlibat dalam kejahatan,” kata Midori Adachi, seorang pekerja paruh waktu berusia 32 tahun.

Baca Juga: Jepang: Skandal Meliputi Pernikahan Putri Mako yang Tertunda 2 Tahun

1. Pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro

Warga Jepang Demo Tolak Pernikahan Putri Mako dengan Rakyat BiasaREUTERS Via ANTARA FOTO

Putri Mako telah menikahi Kei Komuro, kekasihnya sejak di bangku kuliah, pada Selasa, dan karenanya kehilangan status kerajaannya. Mereka menikah di pagi hari setelah seorang pejabat dari Badan Rumah Tangga Kekaisaran (IHA), yang menjalankan kehidupan keluarga, menyerahkan dokumen ke kantor setempat untuk mendaftarkan pernikahan mereka.

Di bawah hukum Jepang, anggota keluarga kekaisaran perempuan akan kehilangan status mereka setelah menikah dengan “orang biasa”. Namun, anggota keluarga kekaisaran laki-laki tidak akan kehilangan status mereka jika melakukan pernikahan serupa.

Putri Mako juga dikabarkan melewatkan ritual pernikahan kerajaan yang biasa dilakukan, termasuk resepsi. Ia juga menolak pembayaran satu kali sekitar 1,3 juta dolar AS, yang biasanya harus dibayarkan perempuan kerajaan yang meninggalkan keluarga kekaisaran setelah menikah.

Menurut BBC, dia adalah anggota perempuan pertama dari keluarga kerajaan yang menolak keduanya.

2. Permasalahan seputar pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro

Warga Jepang Demo Tolak Pernikahan Putri Mako dengan Rakyat BiasaWarga Jepang menunggu lampu hijau di Shibuya Crossing. 9 Desember 2019 (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Pasangan yang dijuluki ‘Harry dan Meghan Jepang’ itu telah menghadapi pengawasan media yang ketat sejak menjadi pasangan kekasih di universitas. Putri Mako bahkan pernah didiagnosis dengan gangguan stres pascatrauma dalam hubungan mereka.

Mereka sebenarnya telah mengumumkan pertunangan pada 2017 dan Jepang awalnya menyambut baik kabar tersebut. Namun, segalanya berubah ketika tabloid melaporkan skandal uang yang melibatkan ibu Komuro. Pers dan suasana publik kemudian berbalik menentang Komuro dan pernikahan ditunda.

Putri Mako kemudian meninggalkan Jepang untuk belajar hukum di New York pada 2018 dan baru kembali bulan lalu. Tapi setelah pernikahan, Putri Mako akan kembali pindah ke New York dengan suaminya. Mako telah mengajukan paspor pertama dalam hidupnya.

Baca Juga: 7 Fakta Nero, Kaisar Terburuk Sepanjang Sejarah Romawi Kuno

3. Pernyataan Putri Mako

Warga Jepang Demo Tolak Pernikahan Putri Mako dengan Rakyat BiasaSuasana kota Tokyo, Jepang (IDN Times/Anata)

Setelah pernikahan dilangsungkan pada Selasa, pasangan yang sama-sama berusia 30 tahun itu menggelar konferensi pers pertama mereka sebagai suami-istri.

Dalam kesempatan itu Mako mengatakan bahwa laporan berita yang ‘salah’ tentang Komuro telah menyebabkan kesedihan, stres, dan ketakutannya yang luar biasa.

“Saya mengerti ada berbagai pemikiran tentang pernikahan saya dengan Kei,” kata Mako. “Saya sangat menyesal kepada orang-orang yang memiliki masalah (dengan pernikahan kami).”

Sementara itu Komuro, selama konferensi pers, mengatakan dia mencintai Mako dan berjanji untuk mendukung dan melindunginya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Eddy Rusmanto
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya