Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)
ilustrasi dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)

Jakarta, IDN Times - PBB melaporkan bahwa pembangunan kembali Jalur Gaza diperkirakan menelan biaya 30 miliar dolar AS (Rp482,8 triliun) hingga 40 miliar dolar (Rp644,1 triliun). Konflik di wilayah tersebut juga membuat 1,8 juta warga Palestina jatuh ke dalam kemiskinan.

Pada Kamis (2/5/2024), Abdallah al-Dardari, direktur regional UNDP untuk negara-negara Arab mengatakan, jika rekonstruksi Gaza dilakukan lewat proses normal, akan memakan waktu puluhan tahun. Rakyat Palestina tidak bisa menunggu selama beberapa dekade.

1. Kerugian yang diderita Gaza akibat serangan Israel

dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNDP Palestine)

Dampak kehancuran yang terjadi di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya sejak Perang Dunia II. Dibutuhkan hingga 2040 untuk memulihkan rumah-rumah yang hancur akibat pemboman dan serangan darat Israel.

Dilansir Associated Press, korban jiwa akibat perang sekitar 5 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza. Itu juga belum pernah terjadi sebelumnya dalam waktu yang sangat singkat.

Pada pertengahan April, lebih dari 34 ribu warga Gaza terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Lebih dari 80 ribu orang terluka dan sekitar 7 ribu orang lainnya masih hilang. Diyakini mereka terkubur di bawah reruntuhan.

"Setiap hari tambahan perang ini menimbulkan kerugian yang sangat besar dan semakin besar bagi warga Gaza dan seluruh warga Palestina," kata Achim Steiner, administrator UNDP.

Selain itu, perjuangan hidup di Gaza disebut mengerikan karena 201 ribu pekerjaan telah hilang sejak serangan Israel. Perekonomian mengalami kontraksi sebesar 81 persen pada kuartal terakhir 2023.

2. Bertindak cepat untuk memulihkan kehidupan masyarakat

Fondasi perekonomian telah hancur dan PDB Gaza bisa turun 51 persen pada 2024. Dilansir Barron's, setidaknya 370 ribu rumah rusak, termasuk 79 ribu rumah hancur total. Ini juga termasuk bangunan komersial.

UNDP memperingatkan, penting untuk bertindak cepat menempatkan kembali warga di perumahan layak dan memulihkan kehidupan mereka menjadi normal secara ekonomi, sosial dan kesehatan serta pendidikan.

"Ini adalah prioritas utama kami, dan ini harus dicapai dalam tiga tahun pertama setelah penghentian permusuhan," jelasnya.

3. Gaza mundur ke era 80-an

Setelah perang di Gaza, tingkat pendidikan dan melek huruf akan sangar terpengaruh. Dalam analisis UNDP, dampak konflik tetap ada dalam jangka waktu lama kecuali segera diatasi dengan membuat sekolah sementara, layanan kesehatan serta dukungan psiko-sosial.

Dilansir VOA News, meski setiap orang Palestina terkena dampak tersebut, tapi kelas menengah yang paling bebannya. Jika perang terus berlanjut, sebagian besar kelas menengah akan jatuh di bawah garis kemiskinan.

Ini dapat membuat sekitar 60 persen dari populasi Palestina miskin.

"Semua investasi dalam pembangunan manusia selama 40 tahun terakhir di Gaza telah musnah. Kita hampir kembali ke tahun 80-an," kata al-Dardari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorPri Saja