Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Israel (unsplash.com/levimeirclancy)
ilustrasi bendera Israel (unsplash.com/levimeirclancy)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz, pada Minggu (18/2/2024), memanggil Duta Besar Brasil di Tel-Aviv. Pemanggilan merupakan buntut pernyataan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang menyamakan aksi Israel di Jalur Gaza seperti tindakan Nazi.

Belakangan ini, hubungan Brasil-Israel terus memanas di tengah kecaman yang dilayangkan Lula terhadap serangan Israel yang menyasar warga sipil Palestina di Gaza. Brasilia juga mengecam Tel-Aviv yang sempat melarang keluar 32 warganya dari jalur Gaza di tengah gempuran militer Israel. 

1. Netanyahu sebut Lula meremehkan peristiwa Holocaust

Default Image IDN

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Lula sengaja meremehkan peristiwa Holocaust yang menyebabkan jutaan warga Yahudi tewas selama Perang Dunia II. 

"Tindakan meremehkan Holocaust dan percobaan untuk menyakiti warga Yahudi dan hak yang dimiliki Israel untuk mempertahankan diri adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Begitu pula menyamakan Israel dengan Nazi dan Hitler, itu sudah melewati batas," terangnya, dikutip CNN

"Israel berjuang mempertahankan diri dan mengamankan masa depannya hingga memperoleh kemenangan. Semua operasi yang dilancarkan sudah mengikuti semua aturan dalam hukum internasional," sambungnya. 

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant ikut mengecam pernyataan Presiden Lula dan menyebutnya telah mempermalukan rakyat Brasil karena ikut mendukung aksi teroris Hamas. 

2. Lula sebut tindakan Israel seperti Nazi

Dalam kunjungannya ke Afrika, Lula ikut berpartisipasi dalam KTT Uni Afrika ke-37 di Addis Ababa, Ethiopia. Pemimpin sayap kiri tersebut bertemu dengan seluruh pemimpin negara-negara Afrika dan ikut mengkritisi aksi Israel di Gaza. 

"Apa yang terjadi di Jalur Gaza saat ini adalah sebuah keinginan agar rakyat Palestina tidak ada dalam sejarah. Faktanya, langkah ini juga sudah terjadi ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang Yahudi," ungkap Lula. 

Dilaporkan G1, Lula diminta mengikuti beberapa negara yang menangguhkan sumbangan kepada UNRWA setelah Israel menuding ada anggota Hamas di dalam organisasi tersebut. Padahal, UNRWA menjadi penyalur utama bantuan kepada warga Palestina.

"Jika memang ada kesalahan dalam UNRWA, maka oknum tersebut harus diinvestigasi, tetapi bantuan kemanusiaan tidak boleh dihentikan. Pemerintah Brasil mengumumkan rencana untuk menambah bantuan kepada UNRWA," tambahnya. 

3. Lula minta negara lain tunggu investigasi soal terbunuhnya Navalny

Pada saat yang sama, Lula juga menyinggung soal kematian pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di dalam penjara. Dia menagih investigasi sebelum melayangkan tudingan kepada pemerintah Rusia. 

"Seorang warga terbunuh di dalam penjara, saya tidak tahu jika ia memang sakit atau memiliki masalah lainnya. Tuduhan langsung adalah sebuah tindakan meremehkan. Saya berharap bahwa investigasi mendalam dapat memberikan penjelasan kenapa ia tewas. Itu saja," ujar Lula, dikutip Reuters.

Pernyataan ini berlawanan dengan pemimpin Barat yang mengkritisi Rusia terkait dengan tewasnya Navalny di penjara di Arktik pada Jumat lalu. Bahkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin bertanggung jawab atas tewasnya Navalny. 

Menanggapi hal ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut tuduhan dari negara-negara Barat tidak dapat diterima.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm