Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Kapal (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Operasi pencarian kapal kargo berbendera Malaysia yang hilang di mana kapal ini mengangkut dua Warga Negara Indonesia (WNI) dihentikan.

Kapal yang mengangkut pipa logal senilai 726 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp2,5 miliar ini dilaporkan telah hilang lebih dari sepekan.

Kapal kargo ini meninggalkan Kampung Acheh di Perak pada 23 Desember 2022 dan seharusnya sudah mencapai Kuching, Sarawak pada 31 Desember 2022.

1. Malaysia menyebut Basarnas setop pencarian

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (17/1/2023), Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) mengatakan bahwa Basarnas Indonesia membatalkan operasi pencarian pada Sabtu (14/1/2023) kemarin.

Namun, Direktur Jenderal MMEA Mohd Zubil Mat Som mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan mencari di mana kapal kargo MV Dai Cat 06 tersebut.

“Meskipun operasi yang dikoordinir Basarnas telah berakhir, tapi pemantauan dari Malaysia, terutama di perairan Malaysia akan terus dilakukan,” kata Zubil.

2. Malaysia akan terus mencari kapal hilang tersebut

Saat ini, Malaysia sedang melanjutkan penyelidikan atas hilangnya kapal ini dan akan terus diperbaharui informasinya, terlebih jika ada perkembangan terbaru.

Menurut Zubil, Basarnas telah mengerahkan satu kapal, dua perahu dan satu pesawat untuk mencari kapal hilang tersebut di perairan Natuna, Indonesia.

Sementara itu, dari pihak Malaysia mengerahkan pencarian di perbatasan maritim Malaysia-Indonesia antara Tanjung Datu dan perairan lepas pantai Kuching.

3. Lokasi terakhir terdeteksi di perairan Indonesia

Lokasi terakhir kapal yang terdeteksi pada 1 Januari 2023 adalah di perairan Indonesia, sekitar 0,2 mil dari perairan Johor.

Kapal ini mengangkut lima ABK yang terdiri dari tiga WNI dan dua warga Malaysia, berusia antara 20 hingga 57 tahun.

Pada Senin (9/1/2023) pada pukul 22.42 malam waktu setempat, Pusat Kendali Misi Malaysia dan Pusat Komando Operasi Polisi Singapura mendeteksi sinyal darurat dari kapal.

Sinyal SOS datang dari sekitar 30 mil barat laut Pemangkat, Indonesia. Saat itu, MMEA langsung menghubungi otoritas Indonesia dan Singapura untuk koordinasi pencarian.

 

Editorial Team