Gunung Berapi di Islandia Meletus, Warga Abadikan Lewat Foto

Gunung berapi di 30 kilometer Reykjavik meletus kemarin

Jakarta, IDN Times - Sebuah gunung berapi meletus di sekitar 30 kilometer ibu kota Islandia, Reykjavik pada Senin (10/7/2023) waktu setempat. Menurut Badan Metereologi Islandia, letusan tersebut jadi yang ketiga kalinya dalam dua tahun terakhir di wilayah itu.

"Letusan terjadi di lekukan kecil utara Litli Hrutur, membuat asap keluar menuju arah barat laut," sebut Badan Metereologi Islandia, dikutip The Guardian, Selasa (11/7/2023).

Gambar-gambar yang dirilis media lokal Islandia menunjukkan gumpalan asap berbentuk awan besar muncul dari dalam tanah berbarengan dengan keluarnya aliran lava.

Asap tersebut pun dapat dilihat dari jalan yang menghubungkan Reykjavik dengan bandara di sana. Tak heran jika kemudian banyak orang menepikan kendaraannya untuk mengabadikan momen tersebut lewat kameranya.

1. Ribuan kali gempa bumi terjadi sebelumnya

Gunung Berapi di Islandia Meletus, Warga Abadikan Lewat FotoIlustrasi gempa bumi. (unsplash.com/davegoudreau)

Sebelum adanya erupsi, ribuan kali gempa bumi dilaporkan terjadi di wilayah tersebut. Hal itu merupakan sinyal bahwa magma di dalam Bumi bergerak dan segera memunculkan letusan atau erupsi.

Pemerintah Islandia pun menyarankan kepada warganya tidak mengunjungi area erupsi tersebut sampai mereka menilai situasi yang ada.

Adapun magma keluar dari tanah pada Senin, 10 Juli 2023 pukul 16.40 GMT dan berlokasi hanya beberapa kilometer dari dua letusan sebelumnya pada dua tahun terakhir.

Baca Juga: 12 Fakta Erupsi Vulkanik Laki di Islandia, Gemparkan Dunia

2. Daftar erupsi yang pernah terjadi

Gunung Berapi di Islandia Meletus, Warga Abadikan Lewat FotoIlustrasi erupsi Gunung Anak Krakatau (ANTARA FOTO/Atet Dwi Pramadia)

Erupsi gunung berapi pertama terjadi pada 19 Maret 2021 di Lembah Geldingadalur. Kejadian ini berlangsung selama kurang lebih enam bulan.

Kemudian erupsi kedua terjadi pada 3 Agustus 2022 di Lembah Meradalir dan berlangsung selama tiga minggu.

Sebelum erupsi pada 2021, wilayah tersebut tidak aktif selama delapan abad. Namun, para ahli vulkanologi di Islandia meyakini adanya siklus baru terkait peningkatan aktivitas gunung berapi yang bisa berlangsung selama beberapa tahun.

Kendati begitu, letusan gunung berapi tersebut tidak terlalu berbahaya dan tidak berdampak pada lalu lintas udara di Islandia.

Letusan pada 2021 dan 2022 justru menarik minat ratusan ribu orang yang ingin melihat aktivitas gunung berapi yang cukup langka tersebut.

3. Islandia punya 33 gunung berapi aktif

Gunung Berapi di Islandia Meletus, Warga Abadikan Lewat FotoIlustrasi gunung berapi (unsplash.com/@marcszeglat)

Islandia sendiri disinyalir memiliki 33 gunung berapi aktif dan menjadikannya sebagai negara dengan jumlah gunung berapi aktif terbanyak di Eropa.

Gunung berapi memiliki rataan erupsi tiap lima tahun sekali. Pada April 2010, sekitar 100 ribu penerbangan dibatalkan dan menyebabkan lebih dari 10 juta turis terlantar, setelah letusan dahsyat gunung berapi Eyjafjallajökull.

Gunung berapi lainnya, seperti Askja di dataran tinggi tak berpenghuni di Islandia tengah baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda aktivitas.

Sementara itu, salah satu gunung berapi paling berbahaya di negara itu adalah Katla, dekat pantai selatan. Gunung berapi tersebut terakhir meletus pada 1918, dengan jeda sangat lama menunjukkan kebangkitan kembali yang akan segera terjadi.

Di sisi lain, letusan celah vulkanik Laki pada 1783 di selatan pulau dianggap oleh beberapa ahli sebagai yang paling menghancurkan dalam sejarah Islandia. Ledakan itu menyebabkan bencana lingkungan dan sosial ekonomi terbesar di Islandia.

Sebanyak 50 hingga 80 persen ternak Islandia mati dan kemudian menyebabkan kelaparan yang menyebabkan seperempat populasi negara tersebut mati.

Baca Juga: 5 Taman Nasional di Islandia dengan Panorama Bak Negeri Dongeng 

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya