Pemerintah Rusia Rilis Daftar Negara yang Menentang Mereka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia mengeluarkan daftar negara dan kawasan yang memutuskan untuk tidak memihak mereka, termasuk juga yang menentang perusahaan dan warga Rusia.
Berdasarkan keterangan TASS, sejumlah daftar negara dan kawasan tersebut telah disetujui Pemerintah Rusia pada Senin (7/3/2022) waktu setempat.
1. Daftar negara yang menentang Rusia
Setidaknya ada lebih dari 10 negara dan kawasan yang menentang Rusia dan masuk dalam daftar resmi Pemerintah Rusia. Berikut daftarnya:
- Amerika Serikat (AS)
- Kanada
- Negara-negara Uni Eropa
- Kerajaan Inggris (termasuk Jersey, Anguilla, Kepulauan British Virgin, dan Gibraltar)
- Ukraina
- Montenegro
- Swiss
- Albania
- Andorra
- Islandia
- Liechtenstein
- Monaco
- Norwegia
- San Marino
- Makedonia Utara
- Jepang
- Korea Selatan
- Australia
- Micronesia
- Selandia Baru
- Singapura
- Taiwan
Baca Juga: Diduga Jadi Mata-mata Rusia, Negosiator Ukraina Tewas Ditembak
2. Mereka dianggap terlibat dalam pemberian sanksi kepada Rusia
Editor’s picks
Adapun daftar negara dan kawasan di atas dianggap Pemerintah Rusia dengan telah sengaja menginisiasi sekaligus bergabung dalam rencana pemberian sanksi kepada Rusia.
Negara Barat dan Uni Eropa memang berencana menjatuhkan sanksi kepada Rusia yang telah menempatkan sejumlah pasukan militernya di Ukraina sejak lebih dari sepekan yang lalu.
Salah sanksi yang coba dikenakan kepada Rusia adalah larangan impor minyak dan telah membuat harga minyak mentah dunia kini melonjak sangat tinggi.
3. Semua pihak dari Rusia yang berutang dalam mata uang asing akan membayar menggunakan rubel
Berdasarkan keputusan tersebut, Pemerintah Rusia menyatakan, penduduk Rusia, badan usaha Rusia, dan pemerintahan kota di Rusia yang memiliki utang dalam bentuk mata uang asing dari daftar negara tak bersahabat akan bisa membayarnya dalam rubel.
Prosedur sementara yang berlaku untuk pembayaran tersebut adalah dengan nominal lebih dari 10 juta rubel per bulan atau jumlah yang sama dalam mata uang asing.
Baca Juga: Negosiasi Rusia-Ukraina Babak 3, Putin: Banyak Opsi Bisa Dirundingkan