Presiden Prancis: KTT G20 Solidaritas Bantu Negara Miskin-Berkembang

Prancis berkomitmen membantu negara miskin dan berkembang

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, Presidensi G20 Indonesia merupakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang menjunjung tinggi solidaritas, khususnya dalam membantu negara-negara berkembang dan miskin.

Meski dunia berada di tengah ketidakpastian global akibat pandemik COVID-19 dan perang di Ukraina. “Namun G20 kali ini tetap mampu menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat dan dapat membantu negara berkembang dan miskin,” kata Macron dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/22).

"Ini adalah KTT G20 solidaritas," lanjutnya.

Baca Juga: Di KTT G20, Jokowi Sebut Ada 2,9 Miliar Orang Belum Terhubung Internet

1. Alokasi dana untuk negara miskin dan berkembang

Presiden Prancis: KTT G20 Solidaritas Bantu Negara Miskin-BerkembangNegara maju melalui Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) menggelontorkan dana Rp9.373 triliun untuk pembangunan infrastruktur di negara berkembang dan negara miskin. (dok. Media Center G20)

Macron juga mengapresiasi kerja keras Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam menyelenggarakan KTT G20. Selain solidaritas, kata dia, harus ada kesepakatan yang dicapai pada agenda presidensi ini.

 "Terima kasih Presiden Jokowi atas seluruh kerja kerasnya. Tak hanya pesan kesatuan, tapi juga ada yang harus kita capai sehingga (semuanya) menjadi lebih efisien," imbuhnya.

Alokasi dana sebesar US$600 miliar untuk pembangunan infrastruktur lewat Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), menjadi salah satu kesepakatan yang dicapai dalam KTT G20.

Baca Juga: Jokowi: KTT G20 Bukan Forum Politik!

2. Menjauhkan negara berkembang dari dampak negatif perang

Presiden Prancis: KTT G20 Solidaritas Bantu Negara Miskin-BerkembangPresiden Joko Widodo (kanan) disaksikan Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi (kiri) menyampaikan pandangan saat pembukaan KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). (ANTARA FOTO/MEDIA CENTER G20 INDONESIA/Prasetyo Utomo)

Macron menjelaskan bahwa alokasi dana tersebut sejauh ini digunakan mendukung pembiayaan proyek baru PGII. Hal ini bertujuan agar negara berkembang tidak berdampak negatif akibat perang.

Proyek yang dimaksud yakni, Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar US$20 miliar bagi Indonesia dan Indonesia Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact sebesar US$698 juta.

“Indonesia selalu berupaya agar negara berkembang tidak terkena dampak negatif perang yang mereka tidak ikut serta di dalamnya,” kata Macron.

Baca Juga: Jokowi Tutup KTT, Presidensi G20 Diserahkan ke India

3. Komitmen Prancis membantu negara berkembang setelah KTT G20

Presiden Prancis: KTT G20 Solidaritas Bantu Negara Miskin-BerkembangBendera Prancis. (Pixabay.com/jackmac34)

Prancis, kata Macron, tetap berkomitmen membantu dan memberi manfaat bagi negara berkembang bahkan miskin, setelah KTT G20 berakhir. Salah satu upayanya yakni, Prancis akan menggelar konferensi di Paris untuk membahas pakta keuangan dengan negara-negara berkembang. 

Agendanya adalah membahas 30 hak penarikan khusus aset cadangan devisa tambahan yang dikelola International Monetary Fund (IMF). Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan solidaritas dengan negara berkembang.

"Tujuannya adalah meningkatkan solidaritas dengan negara berkembang. Kami juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan dunia lainnya (terkait hal tersebut)," pungkas Macron.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya