Beijing Kecam Demonstran dan Tegaskan Dukungan pada Otoritas Hong Kong

Tiongkok "takkan tinggal diam" jika protes berlangsung

Hong Kong, IDN Times - Pemerintah Tiongkok angkat bicara soal demonstrasi besar-besaran di Hong Kong yang sudah memasuki minggu ke-8. Dalam sebuah konferensi pers pada Senin siang waktu setempat (29/7), juru bicara Kantor Urusan Hong Kong dan Makau yang merupakan perwakilan Beijing di pulau itu mengecam demonstran yang dianggap menimbulkan kerusuhan.

Dilansir dari South China Morning Post, Yang Guang, salah satu juru bicara yang hadir, menyatakan bahwa Tiongkok mendukung Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, dan "memahami dan menghormati keputusan" untuk menghentikan pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Ekstradisi.

1. Beijing mengecam demonstran yang dinilai ciptakan kekerasan

Beijing Kecam Demonstran dan Tegaskan Dukungan pada Otoritas Hong KongANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Yang mengatakan pemerintah di Beijing melihat demonstrasi yang terjadi belakangan ini "menciptakan dampak negatif yang serius terhadap aspek perekonomian di Hong Kong". Aksi tersebut "mengecewakan masyarakat yang mencintai Hong Kong". Yang merujuk kepada bentrokan antara para pengunjuk rasa dan pihak kepolisian dalam protes beberapa hari terakhir. 

Ia melanjutkan bahwa pemerintah Hong Kong harus "mencari jalan untuk mendorong perkembangan ekonomi serta menyelesaikan rasa tidak puas yang dirasakan anak-anak muda soal kualitas hidup dan prospek karir mereka". Secara tak langsung, Beijing menilai bahwa aksi massa yang dimotori anak-anak muda itu lahir dari kekecewaan terhadap ekonomi.

2. Tiongkok menegaskan "one country, two systems" sudah final

Beijing Kecam Demonstran dan Tegaskan Dukungan pada Otoritas Hong KongANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su

Tidak bisa dipungkiri muncul perbincangan mengenai tuntutan demonstran pro-demokrasi yang dikhawatirkan mengarah kepada keinginan untuk merdeka dari Tiongkok. Seperti diketahui, Hong Kong dikembalikan oleh Inggris ke tangan Beijing pada Juni 1997.

Tiongkok pun mengadopsi "one country, two systems" di mana Hong Kong memiliki sistem peradilan dan perekonomian sendiri, sedangkan urusan pertahanan dan kebijakan luar negeri ditangani oleh Beijing. Pemerintah Komunis juga menjanjikan Hong Kong bisa memilih pemimpin mereka sendiri. Namun, lebih dari dua dekade, ini tidak terjadi.

Yang pun menegaskan bahwa sistem itu adalah "ideologi yang sudah final" dan Beijing akan memastikannya tetap diterapkan. "Sistem 'one country, two systems' adalah cara terbaik untuk memerintah Hong Kong," kata Yang. "Pemerintah pusat takkan mengubah arahnya."

Baca Juga: Protes di Hong Kong Diwarnai Kekerasan, Beijing Buka Suara Siang Ini

3. Lam dianggap sudah bekerja dengan baik

Beijing Kecam Demonstran dan Tegaskan Dukungan pada Otoritas Hong KongANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Setelah RUU Ekstradisi dinyatakan mati oleh pemerintah, demonstran tetap menuntut pengunduran diri Lam. Akan tetapi, Beijing menegaskan bahwa Lam tetap aman dalam posisinya. "Sejak menjabat sebagai Pemimpin Eksekutif Hong Kong pada 2017, kontribusi Carrie Lam terhadap kesejahteraan publik dan pengembangan ekonomi sangat kami akui," tutur Yang.

"Kami mencatat bahwa pemerintah sudah melakukan evaluasi menyeluruh terkait kekurangannya. Pemerintah akan lebih inklusif dan mendengarkan pendapat-pendapat berbeda di masa mendatang," tambahnya.

4. Beijing menilai ada "demonstran radikal" yang melanggar hukum

Beijing Kecam Demonstran dan Tegaskan Dukungan pada Otoritas Hong KongANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Yang menyoroti demonstrasi di salah satu titik di Hong Kong pada Sabtu (27/7) yang menurutnya dilakukan oleh "demonstran radikal" yang menyebabkan 20 orang terluka. Beijing pun menyatakan dukungan kepada pihak kepolisian yang mendapat kritik keras dari demonstran karena menggunakan kekerasan untuk merespons aksi massa.

"Kami sangat memahami tekanan besar yang dihadapi polisi Hong Kong dan keluarga mereka, dan ingin menyampaikan rasa hormat terhadap mereka yang dengan berani berdiri di atas tanggung jawab dan memenuhi kewajiban mereka walaupun apa yang terjadi," kata Yang.

5. Tiongkok berpendapat polisi harus menghukum pelanggar hukum

Beijing Kecam Demonstran dan Tegaskan Dukungan pada Otoritas Hong KongANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Menanggapi pertanyaan wartawan terkait aksi sejumlah massa, Yang mengatakan,"Ketertiban hukum adalah apa yang warga Hong Kong banggakan. Kekerasan adalah kekerasan; aksi melanggar hukum tetap melanggar hukum. Ini tak berubah, tidak peduli apa tujuannya. Pemerintah pusat mendukung pemerintah [Hong Kong] dan departemen terkait serta kepolisian untuk menegakkan hukum."

Ia pun menyatakan bahwa Tiongkok takkan "tinggal diam" dan "membiarkan sekelompok kecil orang menginjak-injak nilai penting" dari ketertiban hukum. Jika kerusuhan terus berlangsung, kata Yang, seluruh masyarakat Hong Kong akan menderita.

Baca Juga: Pemerintah Tiongkok Serang Balik Demonstran Hong Kong

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya