Dari Penembakan Sampai Pembakaran Diri, Demo Hong Kong Kian Rusuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hong Kong, IDN Times - Demonstrasi di Hong Kong sudah memasuki minggu ke-24. Peristiwa yang dimulai dengan damai tersebut perlahan berubah penuh kekerasan.
Polisi menembak seorang pelajar pada Senin (11/11). Di hari yang sama, seorang warga sengaja dibakar hidup-hidup oleh yang lainnya ketika sedang beradu argumen.
Dilansir dari South China Morning Post, pihak sekolah yaitu Dewan Pelatihan Kejuruan (VTC) menyampaikan pernyataan resmi bahwa laki-laki 21 tahun yang ditembak itu merupakan siswa di sana. VTC sendiri merupakan lembaga pendidikan kejuruan terbesar di Hong Kong.
1. Pria yang dibakar dikabarkan sebagai pendukung Tiongkok
Sementara itu, seperti video yang beredar, warga paruh baya yang dibakar dalam kondisi hidup itu sedang beradu argumen dengan sekelompok orang di sebuah jembatan penyeberangan. Dilansir dari BBC, ia dikabarkan sebagai pendukung Tiongkok.
Ketika tengah perang mulut dengan para demonstran Hong Kong, seseorang menyemprotnya dengan sebuah cairan yang mudah terbakar, lalu menyulutkan api. Laki-laki itu terlihat sangat kesakitan.
Kondisinya kini dilaporkan sedang kritis di Rumah Sakit Prince of Wales. Menurut medis, terdapat 28 persen luka bakar di tubuhnya yang sebagian besar berada di bagian dada dan tangan.
Baca Juga: Banyak Fasilitas Hancur, Klaim Asuransi Hong Kong Capai Rp1 Triliun
2. Kelompok demonstran Hong Kong menyerukan agar warga turun ke jalan
Kelompok demonstran Hong Kong pun melakukan konferensi pers usai kabar penembakan seorang pelajar diberitakan di mana-mana. Menurut salah satu juru bicara, tindakan polisi tersebut "sangat tidak proporsional" dan "benar-benar tidak perlu". Mereka juga menuding polisi tidak bersikap hati-hati saat menyelamatkan korban.
"Dari rekaman kejadian kita bisa melihat dengan jelas bahwa seorang polisi mengancam remaja berpakaian putih yang tak bersenjata dan lalu menembak remaja lainnya yang memakai pakaian hitam dari jarak dekat tanpa peringatan terlebih dulu," kata juru bicara itu, dilansir dari South China Morning Post.
"Petugas menggeser tubuh remaja itu secara santai dengan naik ke atas badannya, justru semakin memperparah lukanya," tambahnya. Klompok tersebut mempertanyakan rasa kemanusiaan polisi dan oleh karena itu menyerukan warga untuk kembali turun ke jalan secara besar-besaran.
3. Mahasiswa memprotes masuknya polisi ke dalam kampus
Sedangkan semenjak pagi, polisi sudah menunjukkan keberadaan mereka di beberapa kampus, salah satunya adalah Universitas Politeknik Hong Kong (HKPU). Mereka sempat bentrok dengan para mahasiswa hingga siang menjelang. Serikat mahasiswa HKPU pun menyatakan kecaman karena polisi sudah memasuki kawasan kampus.
Mereka menduga aparat ingin melakukan penangkapan tanpa surat resmi terhadap pelajar yang dianggap ikut protes. Melalui sebuah pernyataan resmi, serikat mahasiswa juga menuding polisi anti-huru-hara serta yang memakai pakaian polos sengaja menggunakan pentungan dan gas air mata untuk menyerang penghuni kampus.
Baca Juga: Dituding Separatis, Aktivis Hong Kong Didiskualifikasi dari Pemilu