Gara-gara Macet, PM Thailand Ingin Pindahkan Ibu Kota

Di ASEAN, Myanmar lebih dulu memindahkan ibu kota

Bangkok, IDN Times - Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha, mengaku sedang mempertimbangkan untuk merelokasi ibu kota. Menurut bekas jenderal di angkatan bersenjata Thailand tersebut, pemindahan ibu kota adalah hal yang "mungkin" terjadi di bawah pemerintahannya.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan munculnya pertimbangan ini adalah tantangan urban di Bangkok yang dianggap semakin berat dan tidak memungkinkan untuk menopang laju pertumbuhan. Jika ini terjadi, Thailand jadi negara ketiga di ASEAN yang melakukan pemindahan ibu kota.

1. PM Thailand menyampaikan ada proposal

Gara-gara Macet, PM Thailand Ingin Pindahkan Ibu KotaSeorang pendeta Buddha mengumpulkan sedekat di pasar segar Khlong Toei dalam jam-jam sibuk di Bangkok, Thailand, pada ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun

Prayut sendiri menyampaikan rencana ini dalam sesi Connecting Thailand pada 18 September 2019. Ia mengatakan pemerintahnya mengajukan dua proposal. "Yang pertama adalah menemukan sebuah yang tak terlalu jauh dari Bangkok dan tidak terlalu mahal," kata dia, seperti The Guardian.

"Yang kedua adalah merelokasi ibu kota ke luar Bangkok untuk mengurangi kemacetan." Prayut sendiri disebut lebih memilih opsi kedua demi membuat kemacetan berkurang. Selain itu, ada pertimbangan agar warga nantinya tidak terlalu sulit untuk masuk dan keluar dari pusat kota.

2. Ini bukan pertama kali Thailand punya wacana pemindahan ibu kota

Gara-gara Macet, PM Thailand Ingin Pindahkan Ibu KotaIlustrasi kota Bangkok, Thailand. unsplash.com/Andreas Brucke

Prayut bukan satu-satunya perdana menteri yang mengemukakan wacana pemindahan ibu kota. Ketika masih menjabat, Thaksin Shinawatra juga sempat memunculkan ide tersebut. Bahkan, pemerintahnya sudah mempelajari kemungkinan relokasi ke Provinsi Nakhon Nayok yang berlokasi sekitar 100 kilometer dari Bangkok.

Studi lainnya menyebut kemungkinan pemindahan kantor-kantor pemerintahan ke Provinsi Chachoengsao yang berjarak 80 kilometer dari ibu kota saat ini. Hanya saja, wacana itu gagal terwujud. Banyak yang akhirnya meragukan apakah mungkin ibu kota pada akhirnya akan pindah atau ini hanya impian semata.

Baca Juga: Korea Selatan Tertarik Punya Andil Pemindahan Ibu Kota Indonesia 

3. Otoritas terkait belum mendapat perintah

Gara-gara Macet, PM Thailand Ingin Pindahkan Ibu KotaIlustrasi ramainya kota Bangkok, Thailand. unsplash.com/Dan Freeman

Sementara itu, Sekjen Dewan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Nasional (NESDC), Thosaporn Sirisamphand, mengaku Prayut belum memerintahkan pihaknya untuk melakukan studi serius mengenai pemindahan ibu kota.

"Relokasi ibu kota adalah sebuah persoalan besar dan perlu kerja sama serius dari berbagai lembaga," ucapnya, seperti dilansir dari Bangkok Post. "Saya pikir Jenderal Prayut hanya melempar ide kepada publik soal bagaimana mengatasi kemacetan lalu lintas di Bangkok."

4. Pengembangan wilayah baru dinilai tak kalah penting

Gara-gara Macet, PM Thailand Ingin Pindahkan Ibu KotaIlustrasi padatnya lalu lintas di kota Bangkok, Thailand. unsplash.com/Hanny Naibaho

Sedangkan Wakil Sekjen NESDC, Anek Memongkol, menilai pemerintah semestinya merancang cara baru untuk mengurangi kemacetan di kota-kota besar. Salah satunya adalah dengan lebih mengembangkan kondisi di provinsi-provinsi level dua.

"Persoalan-persoalan di kota-kota besar semakin rumit dan mencakup bencana alam, pemanasan global, serta menuanya masyarakat Thailand," ucapnya. "Perencanaan tata kota memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah-masalah itu." Ia pun yakin dalam empat sampai lima tahun ke depan Bangkok akan disalip oleh kawasan-kawasan di pesisir timur.

5. Myanmar sudah lebih dulu memindahkan ibu kotanya

Gara-gara Macet, PM Thailand Ingin Pindahkan Ibu KotaIlustrasi kemacetan lalu lintas di kota Bangkok, Thailand. unsplash.com/Connor Williams

Di ASEAN, Myanmar adalah negara pertama yang memindahkan ibu kota dari Yangon ke Naypyitaw pada November 2005. Menurut laporan The Guardian, junta militer kala itu harus mengeluarkan biara hingga USD4 miliar untuk membangun kota dengan 20 jalur jalan bebas hambatan serta melebarkan jalan-jalan.

Pemerintah Indonesia sendiri baru saja mengumumkan niat untuk merelokasi ibu kota dari Jakarta ke wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ada beberapa alasan mengapa pemerintah memilih dua lokasi itu. Salah satunya adalah faktor rendahnya risiko bencana seperti tsunami dan banjir.

Baca Juga: Tak Hanya Indonesia, 5 Negara Ini Pindahkan Ibu Kotanya ke Lokasi Baru

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya