Indonesia, Tiongkok Sepakat Harga Vaksin Bio Farma-Sinovac Terjangkau

Rencana produksi meningkat dari 100 juta jadi 250 juta

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan bahwa Jakarta dan Beijing telah sepakat mengenai akses terhadap vaksin COVID-19. Dalam press briefing secara virtual pada Kamis 30 Juli 2020, Retno mengungkap dirinya baru saja melakukan komunikasi langsung dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi.

Seperti diketahui, perusahaan farmasi Indonesia Bio Farma tengah bekerja sama dengan Sinovac asal Tiongkok untuk mengembangkan vaksin COVID-19. Retno mengatakan saat ini, keduanya sedang menjalani uji klinis tahap ketiga. 

Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona Kusnandi Rusmil mengungkap bahwa tes tersebut tidak hanya dilakukan di Indonesia, melainkan juga di India dan Brazil.

1. Indonesia dan Tiongkok sepakat menjamin ketersediaan vaksin COVID-19 dengan harga terjangkau

Indonesia, Tiongkok Sepakat Harga Vaksin Bio Farma-Sinovac TerjangkauIlustrasi Vaksin (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Menurut Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Eddy Fadlyana, hingga Selasa 28 Juli 2020, sudah ada 400 relawan yang ingin menjadi subyek tes calon vaksin tersebut di Jawa Barat. Di sejumlah negara lain, pengujian serupa juga berlangsung demi mempercepat penemuan dan produksi vaksin.

Retno menggarisbawahi Indonesia dan Tiongkok pun satu suara terkait pentingnya kolaborasi internasional dalam respons COVID-19, termasuk memastikan vaksin tersedia dalam jumlah cukup dan dengan harga terjangkau bagi semua masyarakat.

"Indonesia dan RRT sepakat kolaborasi internasional, terutama dalam menjamin rantai pasokan bahan baku bagi produksi obat dan pengembangan vaksin," kata Retno. "Kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan bagi kerja sama selanjutnya."

Baca Juga: BUMN Cari Relawan untuk Uji Klinis Vaksin Sinovac, Kamu Tertarik?

2. Retno meminta tahapan uji klinis vaksin COVID-19 selanjutnya segera dipersiapkan

Indonesia, Tiongkok Sepakat Harga Vaksin Bio Farma-Sinovac TerjangkauMenristek Bambang Brodjonegoro bersama Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, pada 29 Juli 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Mengenai fase uji klinis vaksin COVID-19 yang kini berada kini memasuki tahap ketiga, Retno meminta agar semua pihak mempersiapkan proses berikutnya. "Sambil menunggu uji klinis [ketiga] selesai, maka persiapan tahap selanjutnya yang menyangkut produksi sudah harus dipersiapkan," ujarnya.

"Dari sisi kemampuan, Bio Farma sedang dalam proses upgrading (meningkatkan) kapasitas produksi dari 100 juta menjadi 250 juta per tahun. Kementerian Luar Negeri akan terus mengawal kerja sama vaksin ini termasuk dengan beberapa negara dan perusahaan lainnya," tambahnya.

3. Indonesia juga bekerja sama dengan Korea Selatan dalam mengembangkan vaksin COVID-19

Indonesia, Tiongkok Sepakat Harga Vaksin Bio Farma-Sinovac TerjangkauRapid test seorang pengunjung Car Free Day di Bekasi, Jawa Barat, pada 26 Juli 2020. ANTARA FOTO/Suwandy

Tak hanya Bio Farma dan Sinovac yang menjalin kerja sama untuk menemukan vaksin COVID-19. Perusahaan farmasi Indonesia lainnya yaitu PT Kalbe Farma juga menggandeng perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan, Genexine.

"Genexine telah melalukan uji klinis tahap 1 di Korea Selatan hingga Agustus 2020, sedangkan uji klinis tahap 2 direncanakan akan dimulai di Indonesia pada bulan September atau Oktober 2020," kata Retno, pada minggu lalu.

Kerja sama Bio Farma dan Kalbe Farma, menurut Retno, dilakukan dalam kerangka Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) yang bermarkas di Norwegia. Koalisi tersebut dibentuk dengan tujuan untuk mempermudah koordinasi penemuan dan produksi vaksin COVID-19 secara internasional.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya