Intelijen: Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Anak Pengusaha Kaya

Muncul pertanyaan bagaimana mereka bisa teradikalisasi

Colombo, IDN Times - Pihak berwajib mulai mengidentifikasi siapa saja pelaku bom di tiga gereja dan empat hotel di ibu kota Colombo pada Minggu (21/4). Firstpost mengutip beberapa sumber intelijen Sri Lanka yang menyebut dua pelaku adalah anak laki-laki dari seorang pengusaha kaya di negara tersebut.

Sementara menurut laporan New York Times, Menteri Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene mengatakan para pelaku adalah kalangan berpendidikan tinggi, termasuk di antaranya merupakan lulusan perguruan tinggi di Inggris dan Australia.

1. Dua anak laki-laki pengusaha bernama Mohammed Yusuf Ibrahim diduga meledakkan diri mereka di hotel Cinnamon Grand dan Shangri-La

Intelijen: Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Anak Pengusaha KayaANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Laporan intelijen mengungkap bahwa dua putra tertua Ibrahim, Inshaf Ahmed Ibrahim (33 tahun) dan Ilham Ahmed Ibrahim (31 tahun) diduga melakukan bom bunuh diri di restoran masing-masing hotel tersebut pada waktu para tamu sedang sarapan. Ibrahim sendiri merupakan tokoh dunia usaha yang dihormati di Sri Lanka.

Ia juga merupakan orang top di partai sayap kiri Janata Vimukthi. Posisi ini membuat dirinya disebut berkawan dekat dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rishath Bathiudeen. Laporan intelijen itu tentu saja membuat gempar publik Sri Lanka.

2. Polisi memanggil Ibrahim dan anak laki-lakinya yang lain untuk dimintai keterangan

Intelijen: Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Anak Pengusaha KayaANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha

Meski Ibrahim maupun perwakilannya belum bersedia memberikan pernyataan terkait laporan tersebut, tapi media menginformasikan bahwa polisi sedang memanggilnya untuk dimintai keterangan. Anak laki-lakinya yang berumur 30 tahun, Ijas Ahmed Ibrahim, juga turut menerima panggilan.

Laporan lain menyebut bahwa lantai tiga di rumah mewah milik Ibrahim sudah dipasangi dengan berbagai peledak yang kemudian menewaskan tiga anggota kepolisian ketika mereka melakukan penggeledahan. Belum diketahui pasti apakah Ibrahim atau anggota keluarga lainnya mengetahui aktivitas dua anak laki-lakinya itu.

Baca Juga: [LINIMASA] Serangan Bom di Sri Lanka, Rusak Kondisi Tenang Satu Dekade

3. Salah satu pelaku punya latar belakang pendidikan tinggi di Inggris dan Australia

Intelijen: Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Anak Pengusaha KayaANTARA FOTO/AMAQ via SITE INTEL GROUP/Handout via REUTERS TV

Keterangan lain yang mengejutkan datang dari Ruwan Wijewardene tentang identitas pelaku. "Mereka berpendidikan baik, datang dari keluarga berekonomi kuat. Kami percaya salah satu dari pelaku bom bunuh diri tersebut pernah belajar di Inggris dan kemudian mengambil program pascasarjana di Australia sebelum kembali tinggal di Sri Lanka," ucapnya.

Wijewardene mengatakan, polisi menemukan ada sembilan pelaku pengeboman pada Minggu yang bertepatan dengan Paskah itu. Salah satu dari mereka adalah perempuan. 

4. Polisi menyelidiki apakah ada kaitannya dengan penceramah yang berasosiasi dengan ISIS

Intelijen: Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Anak Pengusaha KayaANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Kelompok teroris ISIS sudah mengaku berada di balik aksi teror yang menewaskan 359 orang itu. Namun, polisi dan intelijen Sri Lanka masih menyelidikinya lebih jauh. Zahran, seorang penceramah agama Islam, disebut-sebut sebagai tokoh yang mungkin mengatur jalannya pengeboman.

Zahran diketahui telah mengucap janji setia kepada ISIS seperti terekam dalam sebuah video. Ia pun sangat terkenal dengan pandangan radikalnya di Facebook. Para pengikut Zahran juga terbilang sangat banyak di Sri Lanka.

5. Pemerintah mengingatkan warga untuk berhati-hati karena kemungkinan ancaman ini masih ada

Intelijen: Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Anak Pengusaha KayaANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Untuk merespons situasi tersebut, Sri Lanka memberlakukan situasi darurat. Pencarian besar-besaran juga dilakukan. Wijewardene meminta warga berhati-hati. "Mungkin masih ada pelaku berkeliaran di luar sana. Sekarang, kami ingin masyarakat tetap waspada. Dalam beberapa hari ke depan, kita akan bisa mengendalikan situasi," ucapnya.

FBI yang ikut mendukung pencarian ini memperkirakan ada kaitan dengan jaringan asing dalam pengeboman tersebut. "Jika Anda perhatikan skala serangan, level koordinasi, kecanggihan mereka, bukan tidak mungkin untuk mempertimbangkan adanya kaitan dengan jaringan luar negeri," ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Sri Lanka, Alaina Teplitz.

Badan intelijen Sri Lanka pun tak lepas dari kritikan. Apalagi masih ada sekitar 500 orang yang mengalami luka berat. "Ini adalah kebocoran besar dalam pembagian informasi intelijen. Kami harus bertanggung jawab," ucap Wijewardene.

Baca Juga: Polri: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Maupun Pelaku Bom Sri Lanka

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya