Iran Larang Pelajaran Bahasa Inggris Diajarkan di Sekolah Dasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tehran, IDN Times - Pemerintah Iran memutuskan untuk melarang adanya pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar. Dikutip dari The New York Times, keputusan tersebut dibuat setelah sejumlah pemimpin Islam mengatakan bahwa Bahasa Inggris membuka jalan untuk "invasi budaya Barat".
1. Anak-anak harus diajarkan budaya Iran
Mehdi Navid-Adham, kepala Dewan Pendidikan Tinggi, berkata,"Mengajarkan Bahasa Inggris di sekolah-sekolah dasar milik pemerintah dan bukan dalam kurikulum resmi adalah melanggar hukum dan regulasi."
Lebih lanjut, Mehdi menyebutkan bahwa anak-anak sangat mudah menyerap segala sesuatu yang diajarkan sehingga sebaiknya tidak untuk belajar sesuatu yang dianggap membahayakan. "Ini karena asumsinya bahwa fondasi budaya Iran untuk siswa diletakkan saat pendidikan dasar," tambahnya.
Baca Juga: Muslim Akan Jadi Kelompok Terbesar Kedua di Amerika Serikat
2. Ayatollah Khamenei menyamakan pelajaran Bahasa Inggris dengan ekspansionisme kolonial
Editor’s picks
Pada 2016, pemimpin Islam Iran, Ayatollah Khamenei, sempat menyuarakan betapa berbahayanya pelajaran Bahasa Inggris yang saat itu diajarkan di sekolah keperawatan. Intonasi yang sama juga datang dari sejumlah pemimpin Islam Iran bahwa Bahasa Inggris bisa jadi sarana untuk "invasi budaya Barat".
"Bukan berarti ada permusuhan untuk mempelajari bahasa asing, tapi ini adalah promosi budaya asing di negara ini dan di antara anak-anak, pemuda dan orang-orang dewasa," ujarnya di hadapan para pengajar Iran.
Khamenei pun meyakini bahwa pelajaran Bahasa Inggris itu adalah cara baru negara Barat untuk melakukan penjajahan bentuk baru. "Para pemikir Barat berkali-kali mengatakan bahwa alih-alih ekspansionisme kolonial...cara terbaik dan lebih murah adalah dengan menanamkan ide dan budaya mereka kepada generasi muda di negara-negara lain," kata Khamenei.
3. Ada dugaan keputusan tersebut dipengaruhi protes masyarakat baru-baru ini
Pemerintah Iran sendiri tidak menyatakan bahwa larangan itu berhubungan dengan protes anti-pemerintah yang baru-baru ini terjadi di sejumlah kota di Iran. Meski begitu, Garda Revolusi Iran sempat menuding bahwa musuh-musuh asing berada di balik demonstrasi itu.
Melalui Twitter, Khamenei juga menuduh bahwa pihak asing yang memusuhi Iran mencari "kesempatan dan celah untuk menyusup dan menyerang bangsa Iran". Maka, tak heran bila kemudian ada yang mencoba mengaitkan keputusan untuk melarang pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar dengan demonstrasi tersebut.
Baca Juga: Saat Twitter Jadi "Medan Perang" Antara Iran dan Amerika Serikat