Jadi Capres AS, Joe Biden Mau Sekolah Ajarkan soal Islam

Biden sedang mencari dukungan pemilih Muslim

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan, sekolah-sekolah di negara tersebut seharusnya mengajarkan soal Islam. Pernyataan ini disampaikan mantan Wakil Presiden itu saat berkampanye di acara Million Muslim Votes pada Senin 20 Juli 2020.

Acara itu turut dihadiri oleh anggota DPR Ilhan Omar, Jaksa Minnesota Keith Ellison, dan anggota DPR Andre Carson. Ketiganya merupakan pemeluk agama Islam dan memberikan dukungan secara resmi kepada Biden untuk menjadi penantang petahana, Donald Trump, dalam Pilpres Amerika Serikat pada November mendatang.

Baca Juga: Barack Obama Resmi Dukung Joe Biden Jadi Presiden Amerika Serikat

1. Biden sebut Islam adalah salah satu keyakinan yang luar biasa

Jadi Capres AS, Joe Biden Mau Sekolah Ajarkan soal IslamCalon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden saat kampanye di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 11 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Bastiaan Slabbers

Menurut Biden, alasan mengapa sekolah semestinya mengajarkan Islam karena agama tersebut merupakan salah satu yang terbaik.

"Saya berharap kita mengajarkan lebih soal keyakinan Islam di sekolah kita," ujarnya, seperti dikutip The Hill.

"Saya berharap kita berbicara soal seluruh keyakinan yang luar biasa. Ini adalah salah satu keyakinan yang luar biasa," tegasnya, sambil menambahkan bahwa Islam berasal dari "akar yang sama" dengan Kristiani.

2. Biden membidik dukungan pemilih Muslim

Jadi Capres AS, Joe Biden Mau Sekolah Ajarkan soal IslamCalon presiden Partai Demokrat Joe Biden kampanye di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, pada 30 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Million Muslim Votes sendiri diselenggarakan oleh Emgage Action yang merupakan komite aksi politik Muslim terbesar di Amerika Serikat. Kelompok tersebut sudah menyatakan dukungan kepada Biden sejak April lalu. Sebelumnya, mereka memilih mengarahkan suara kepada Bernie Sanders ketika pemilihan pendahuluan Partai Demokrat.

Biden menegaskan, jika terpilih dia akan mengakhiri larangan masuk ke Amerika Serikat bagi warga dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Iran, Sudan, dan Yaman. Menurutnya, penghuni Gedung Putih saat ini yaitu Trump bertanggung jawab atas "peningkatan Islamofobia yang tidak bisa dibenarkan".

Selain itu, Biden mengaku dirinya takkan "menulis surat cinta kepada para diktator". Pernyataan ini untuk menyindir Trump yang tidak bermasalah berhubungan dengan diktator Korea Utara Kim Jong-un atau pemimpin Rusia Vladimir Putin.

Selanjutnya, ia ingin bekerja untuk "memenuhi tuntutan moral dari krisis kemanusiaan di Suriah, Yaman, dan Gaza". Khusus Gaza, kebijakan Trump yang sangat kontroversial adalah mendukung Israel untuk mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota tanpa memperhatikan Palestina.

3. Warga Muslim ingin menyingkirkan Trump dari Gedung Putih

Jadi Capres AS, Joe Biden Mau Sekolah Ajarkan soal IslamCalon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden saat kampanye di Lancaster, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 25 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Mark Makela

Para pejabat Muslim Amerika Serikat sendiri mendukung Biden karena berniat untuk menyingkirkan Trump dari Gedung Putih. Apalagi, anggota DPR Ilhan Omar sangat vokal mengkritik Trump. Sementara Trump, kerap mengeluarkan komentar rasis terhadap Ilhan yang memiliki orang tua imigran dari Somalia.

Mereka pun menyatakan dukungan dengan menandatangani surat terbuka. "Tujuan utama kami adalah menyingkirkan Donald Trump dari jabatannya dan menggantinya dengan seseorang yang bisa mulai menyembuhkan bangsa kita," tulis mereka dalam surat tersebut.

"Pemerintahan Biden akan menggerakkan bangsa kita ke depan mengenai banyak persoalan yang kita pedulikan," tambah mereka.

Persoalan yang dimaksud antara lain adalah keadilan rasial, perubahan iklim, dan layanan kesehatan yang terjangkau.

Baca Juga: Profil Joe Biden, Mantan Wapres yang Kini Nyapres

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya