Jumlah Korban Tewas Saat Pemakaman Soleimani Menjadi 56 Orang

Lebih dari 200 pelayat mengalami luka-luka

Teheran, IDN Times - Jumlah pelayat di pemakaman Qassem Soleimani bertambah pada Rabu (8/1). Sebelumnya, kantor berita IRNA melaporkan setidaknya ada 35 orang yang tewas karena berdesakan untuk mengiringi dikuburkannya pimpinan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) tersebut pada Selasa (7/1).

Dilansir dari Al Jazeera, saat ini sekurang-kurangnya ada 56 korban jiwa dari peristiwa tersebut. Sedangkan diperkirakan ada 200 lainnya yang mengalami luka baik berat maupun ringan. Kepala layanan darurat Iran, Pirhossein Koolivand, mengatakan korban luka sudah dirawat di rumah sakit.

1. Puluhan ribu orang tumpah ruah di jalan

Jumlah Korban Tewas Saat Pemakaman Soleimani Menjadi 56 OrangWarga menghadiri pemakaman Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Ahvaz, Iran, pada 5 Januari 2020. ANTARA FOTO/Hossein Mersadi/Fars news agency/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Pemerintah menyebut ada puluhan ribu warga yang memenuhi jalanan kota Kerman, kampung halaman Soleimani tempat ia dimakamkan, untuk mengiringinya sampai ke kuburan. Namun, berdasarkan video yang beredar luas, situasi menjadi tak terkontrol sehingga banyak orang bergeletakkan di jalan dalam keadaan tak sadar.

Sisanya berteriak-teriak meminta pertolongan. Di Teheran, puluhan ribu orang juga memadati sudut-sudut kota saat jenazah Soleimani akan disalatkan. Proses itu sendiri dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang ditemani Presiden Hassan Rouhani. 

Baca Juga: Iran Serang Pangkalan Militer di Irak, Trump: Semuanya Baik-baik Saja!

2. Jenazah Soleimani disemayamkan pada Rabu pagi

Jumlah Korban Tewas Saat Pemakaman Soleimani Menjadi 56 OrangPemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamanei dan Presiden Iran Hassan Rouhani berada di barisan depan saat menyalati jenazah Jenderal Qassem Soleimani di Tehran, Iran, pada 6 Januari 2020. Foto diambil dari situs Kantor Kepresidenan Iran

Pemakaman Soleimani sebenarnya dijadwalkan berlangsung pada Selasa (7/1). Akan tetapi, puluhan korban jiwa yang berjatuhan membuat pemerintah memutuskan untuk menundanya. Jasadnya baru dikuburkkan pada Rabu pagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Para pelayat yang hadir tampak menangis.

Khamenei juga menangis ketika menyalatkan jenazah Soleimani. "Ya Tuhan, Engkau mengambil nyawa-nyawa dari tubuh mereka saat mereka berkubang darah untukMu dan menjadi martir di jalanMu," kata Khamenei di hadapan warga yang tak bisa menahan air mata.

3. Soleimani merupakan arsitek politik dan keamanan Iran

Jumlah Korban Tewas Saat Pemakaman Soleimani Menjadi 56 OrangDemonstran berseru saat memprotes pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, pemimpin IRGC, dan komandan millisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas dalam serangan udara di Bandara Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS

Soleimani tewas bersamaan dengan komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, saat berada di Bandara Internasional Baghdad pada Jumat pagi (4/1). Serangan itu terjadi atas instruksi Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Soleimani disebut sebagai dalang di balik tewasnya banyak warga Negeri Paman Sam dan hancurnya kepentingan bangsa itu di Timur Tengah.

Dalam politik Iran, Soleimani adalah figur krusial. Selama 20 tahun, Soleimani berpengaruh besar dalam mewakili Iran untuk urusan dialog politik di kawasan. Sejumlah analis sendiri meyakini Soleimani lebih punya banyak pengaruh diplomatik dari pada Menteri Luar Negeri Javad Zarif.

Dengan statusnya sebagai komandan pasukan elit, Soleimani juga dipercaya jadi otak di balik sejumlah operasi rahasia di Timur Tengah. Peran IGRC dalam menetapkan pengaruh Iran di Timur Tengah juga sangat masif.

Ini tak lepas dari kemampuan Soleimani dalam mengonsolidasikan kekuatan internal maupun eksternal. Misalnya, tanpa dia, Hezbollah di Lebanon diyakini takkan mungkin terbentuk, apalagi sampai memperluas pengaruhnya di kawasan.

Baca Juga: Profil Jenderal Iran Qasem Soleimani yang Tewas di Tangan Amerika

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Wendy Novianto

Berita Terkini Lainnya