Jumlah Korban Tewas Saat Pemakaman Soleimani Menjadi 56 Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Teheran, IDN Times - Jumlah pelayat di pemakaman Qassem Soleimani bertambah pada Rabu (8/1). Sebelumnya, kantor berita IRNA melaporkan setidaknya ada 35 orang yang tewas karena berdesakan untuk mengiringi dikuburkannya pimpinan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) tersebut pada Selasa (7/1).
Dilansir dari Al Jazeera, saat ini sekurang-kurangnya ada 56 korban jiwa dari peristiwa tersebut. Sedangkan diperkirakan ada 200 lainnya yang mengalami luka baik berat maupun ringan. Kepala layanan darurat Iran, Pirhossein Koolivand, mengatakan korban luka sudah dirawat di rumah sakit.
1. Puluhan ribu orang tumpah ruah di jalan
Pemerintah menyebut ada puluhan ribu warga yang memenuhi jalanan kota Kerman, kampung halaman Soleimani tempat ia dimakamkan, untuk mengiringinya sampai ke kuburan. Namun, berdasarkan video yang beredar luas, situasi menjadi tak terkontrol sehingga banyak orang bergeletakkan di jalan dalam keadaan tak sadar.
Sisanya berteriak-teriak meminta pertolongan. Di Teheran, puluhan ribu orang juga memadati sudut-sudut kota saat jenazah Soleimani akan disalatkan. Proses itu sendiri dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang ditemani Presiden Hassan Rouhani.
Baca Juga: Iran Serang Pangkalan Militer di Irak, Trump: Semuanya Baik-baik Saja!
2. Jenazah Soleimani disemayamkan pada Rabu pagi
Editor’s picks
Pemakaman Soleimani sebenarnya dijadwalkan berlangsung pada Selasa (7/1). Akan tetapi, puluhan korban jiwa yang berjatuhan membuat pemerintah memutuskan untuk menundanya. Jasadnya baru dikuburkkan pada Rabu pagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Para pelayat yang hadir tampak menangis.
Khamenei juga menangis ketika menyalatkan jenazah Soleimani. "Ya Tuhan, Engkau mengambil nyawa-nyawa dari tubuh mereka saat mereka berkubang darah untukMu dan menjadi martir di jalanMu," kata Khamenei di hadapan warga yang tak bisa menahan air mata.
3. Soleimani merupakan arsitek politik dan keamanan Iran
Soleimani tewas bersamaan dengan komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, saat berada di Bandara Internasional Baghdad pada Jumat pagi (4/1). Serangan itu terjadi atas instruksi Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Soleimani disebut sebagai dalang di balik tewasnya banyak warga Negeri Paman Sam dan hancurnya kepentingan bangsa itu di Timur Tengah.
Dalam politik Iran, Soleimani adalah figur krusial. Selama 20 tahun, Soleimani berpengaruh besar dalam mewakili Iran untuk urusan dialog politik di kawasan. Sejumlah analis sendiri meyakini Soleimani lebih punya banyak pengaruh diplomatik dari pada Menteri Luar Negeri Javad Zarif.
Dengan statusnya sebagai komandan pasukan elit, Soleimani juga dipercaya jadi otak di balik sejumlah operasi rahasia di Timur Tengah. Peran IGRC dalam menetapkan pengaruh Iran di Timur Tengah juga sangat masif.
Ini tak lepas dari kemampuan Soleimani dalam mengonsolidasikan kekuatan internal maupun eksternal. Misalnya, tanpa dia, Hezbollah di Lebanon diyakini takkan mungkin terbentuk, apalagi sampai memperluas pengaruhnya di kawasan.
Baca Juga: Profil Jenderal Iran Qasem Soleimani yang Tewas di Tangan Amerika